14. Gabriel Giovanno

2.9K 287 67
                                    

Happy reading 🐣

Untuk kesekian kali Diandara mengamati jam tangannya, pukul 13:10 WIB. Mungkin diluar sana sedang terik-teriknya matahari namun berada di ruangan ber-AC membuat Diandra tidak merasa panasnya matahari.

Saat ini Diandra sedang duduk di bangku panjang menunggu seseorang yang akan dia jemput di Bandara ini.

Kring kring

Ponsel Diandra berbunyi, cepat-cepat gadis itu mengangkat panggilnya.

"Hallo."

"Gue pakai dress kuning, duduk agak belakang, Lo dimana?" Tanya Diandra kepada sang penelepon.

"Oh disitu, oke gue aja yang nyamperin tunggu disitu ya."

Setelah memasukan ponselnya kedalam Sling bag, Diandra beranjak dari duduknya segera menghampiri seseorang itu.

"Kak Riel." Pekik Diandra setelah melihat sosok cowok yang menenteng 2 koper dan memakai topi hitam.

Cowok itu tersenyum, menghampiri Diandra dan memeluknya.

"Jangan peluk-peluk dong malu ih."

Cowok yang dipanggil Riel itu terkekeh. "Gue kangen lo Dian, diem dulu mau peluk sebentar."

Sambil mempererat pelukan Gabriel mengacak-acak rambut coklat Diandra.

"Kak Riel kebiasaan deh."

Setelah melepaskan pelukannya Gabriel memperhatikan Diandra dari atas sampai bawah.

"Ck makin cantik aja sih, udah punya pacar pasti ya?"

Diandra tertawa mendengar penuturan Gabriel. "Mana ada pacar, kaya Lo gak tau gue aja kak."

"Lo pacaran sama gue aja gimana?"
Gabriel tersenyum miring.

"Masih aja coba ngerayu gue." Gadis itu tak bisa untuk tidak tersenyum pada Gabriel.

Gabriel Giovanno anak tunggal dari om Robert. Bersama Gabriel, Diandra tidak merasakan kebenciannya kepada laki-laki.

Sosok Gabriel sangat berati, karena pada saat Diandra masih tertekan oleh depresi nya hanya om Robert, Gabriel dan bibi Harti yang selalu mendampingi Diandra bangkit.

"Kita kerumah dulu buat naruh koper, habis itu ke cafe favorit kita, gue udah kangen banget sama ice chocolate di sana."

"Siap bos hehe.."

Diandra membantu Gabriel membawa koper nya. Tangan Gabriel yang tidak memegang koper merangkul Diandra. Begitu pun sebaliknya tangan Diandra yang kosong memeluk pinggang Gabriel dari samping.

Bagi orang-orang di Bandara yang melihat itu pasti akan menganggap mereka berdua adalah pasangan kekasih yang sudah lama tidak bertemu dan akhirnya kembali bersama lagi.

Kalau Diandra sama Gabriel aja gimana?

***

Alvaro berbaring di ranjang menatap langit-langit kamarnya. Jari telunjuk dan jempol nya mengusap-usap dagu. Cowok itu sedang binggung ingin menghubungi Diandra atau tidak. Dia sempat mendapatkan nomor WhatsApp Diandra dari Chris namun sampai detik ini pun belum pernah mencoba menghubungi.

"Chat gak? chat gak? ailah cuma lo doang Ndra yang bikin gue bingung kaya gini." Oceh Alvaro.

"Tapi gue kepo dia lagi ngapain."

Akhirnya dengan keputus asaan Alvaro mulai chat ke nomor Diandra.

P
Hai cantik

DIANDRA ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang