Mungkinkan gue udah beneran sayang sama lo? Bukan lagi berniat untuk bermain-main. Gue nggak suka lihat lo sama dia, rasanya kaya ada yang sesak di hati gue.
~Alvaro Joevanda Atmawijaya.
Sikap lo bikin gue bingung. Lo dekat dengan banyak Perempuan, sedangkan lo bilang sayang sama gue.
~Diandra Felicya R.
🦋🦋🦋
Cafe Rose' merupakan cafe favorit bagi Diandra dan Gabriel. Tempat nya yang asik untuk nongkrong anak-anak muda, menjadikan cefe tersebut selalu rame pengunjung. Seperti saat ini, apalagi di jam-jam pulang sekolah cafe ini penuh pengunjung.
Diandra Cs, Gabriel, Alvaro dan Chris duduk di meja bundar disamping dekat jendela.
Alvaro yang tak ingin jauh-jauh dari Diandra pun duduk di samping kanan Diandra sedangkan Gabriel cowok itu duduk di samping kiri Diandra.
Pelayan menghampiri meja mereka dan menanyakan pesanannya.
"Lo mau pesan kaya biasa aja Dian?" Tanya Gabriel.
Kening Alvaro berkerut. Sebenarnya ada hubungan apa mereka. Kenapa Gabriel bisa tau apa yang biasanya di pesan Diandra.
"Iya kak." Balas Diandra.
"Ice chocolate satu, ice blend strawberry javachip satu, Red Velvet cake satu sama chicken fingers nya satu." Ucap Gabriel.
"Loh kakak gak makan?"
"Itu udah cukup, lagian Lo kalau makan Red Velvet cake gak pernah habis, selalu gue yang habisin."
Diandra terkekeh. "Iya juga ya hehe.."
Setelah mereka menyebutkan pesanannya masing-masing, pelayan tersebut pergi meningkalkan meja mereka.
"Bro lo siapanya Diandra btw?" Pertanyaan Chris mewakili rasa penasaran Alvaro.
"Kepo banget sih jadi orang, ngikutin kesini lagi ck" Ucap Nessa.
"Neng Nessa bawel banget deh untung cantik." Ucap Chris.
"Sahabat dekatnya Diandra." Jawab Gabriel dengan wajah tengilnya membuat Diandra mencubit perut sixpack Gabriel.
"Ekhem." Alvaro berdehem.
"Duh si ganteng di cuekin ya." Ucap Mitha.
Sumpah ya, Alvaro kesal sekali melihat Diandra bisa akrab gitu sama cowok. Padahalkan kata Nessa sama Mitha, Diandra anti sama cowok nah ini kenapa sama Gabriel gadis itu terlihat fine-fine saja.
Alvaro juga tidak mengerti, rasanya aneh ketika melihat mereka seperti ada yang ingin terbakar dihatinya ah apa sebutannya? Cemburu?
Namun, Alvaro menyangkalnya. Tidak mungkin Alvaro cemburu, dari awal kan dia hanya ingin bisa menaklukan primadona SMA Merah Putih yang terkenal judes itu.
"Alvaro ya?"
Tiba-tiba ada dua cewek berpakaian super mini menghampiri meja mereka. Dan langsung cipika-cipiki dengan Alvaro.
"Gue Reina. Ingat kan? Kok lo jarang main-main ke club' lagi Al." Kata salah satu cewek itu.
Alvaro melihat ke arah Diandra yang ternyata menampilkan ekspresi datar nya.
Playboy ya playboy hm. Batin Diandra.
Setelah sedikit berbincang
kedua cewek itu pergi meninggalkan mereka.Alvaro menggaruk lehernya salah tingkah karena Diandra masih menunjukan ekspresi datar nya.
***
Di mobil
"Jadi cowok tadi anak dari pak Raka Atmawijaya?"
Diandra hanya mengangguk.
"Bagus dong kalau kalian ternyata dekat dan kalau gue lihat dia suka sama lo Dian."
Diandra memutar bola matanya malas. "Kak Riel..gue tuh sebel banget sama dia, buaya."
Gabriel tertawa mendengarnya.
"Oh iya, tadi papah bilang besok malam ada pesta perusahannya om Darma, jadi besok lo harus datang buat mewakili perusahaan lo."
Diandra terkejut, kalau itu pesta sebuah perusahaan pasti akan banyak para pembisnis juga datang menghadiri pesta.
Laki-laki itu pasti juga datang. Papahnya.
"Gue besok ikut sebagai pasangan lo, jadi jangan khawatir ini saatnya lo membuktikan kalau Diandra bisa bahagia tanpa sosok papah." Gabriel mengelus lembut pundak Diandra.
Diandra memutar tubuhnya menghadap Gabriel. "Kak, apa menurut kakak gue bisa hancurin papah?" Tanya Diandra.
"Kita sudah sejauh ini Dian, dendam lo akan terbayar semua. Gue janji." Mata Gabriel terlihat sangat yakin, dan itu membuat lega hati Diandra.
Selama ini perusahan dari mendiang almarhum mamah Diandra di urus oleh Diandra, Om Robert dan juga Gabriel.
Gabriel yang selama ini tinggal di Surabaya dan mengurus salah satu cabang perusahaan disana kini pindah ke Jakarta karena membantu Diandra menyelesaikan misinya menghancurkan Martin.
Diandra tersenyum. "Terimakasih banyak Kak Riel, lo sama Om Robert sangat berjasa di kehidupan gue." Diandra terisak pelan.
Gabriel mengulurkan tangan memeluk Diandra.
***
Alvaro terkikik karena kartun si dua kepala botak. Upil dan ipil inilah dia.....
"Betul betul betul." Tiba-tiba Alvaro meniru salah satu dialog di kartun itu.
Sofie menggelengkan kepala melihat kelakuan putranya.
"Al ini kalau Diandra lihat kamu yang suka nonton kartun diledekin kamu nanti."
Alvaro memeluk bantal kecil yang ada di pahanya.
"Mah, Alvaro ganteng kan ya?"
"Gak salah kamu nanya gitu? Biasanya kan kamu paling percaya diri kalau paling ganteng." Ucap Sofie tersenyum geli.
Alvaro yang biasanya merasa paling ganteng diantara yang lain. Kini merasa kalah saing kadar ketampanan sama Gabriel.
"Bukan gitu mah, cuma heran aja sama Diandra. Masa dia gak terpesona sama kegantengan Al."
Sofie mengelus kepala Alvaro sayang. "Dengan ya Al, kalau mamah lihat Diandra itu tidak yakin sama kamu."
"Maksut mamah."
"Diandra butuh kamu buat buktikan kalau kamu beneran sayang sama dia, bukan hanya dengan kamu ngumbar-ngumbar kata sayang aja sama Dia." Kata Sofie menasehati.
Membuktikan? Iya Diandra butuh itu. Selama ini Alvaro hanya bilang sayang sama gadis itu tetapi kelakuan Alvaro tetap sama seperti dulu, masih dekat dengan gadis-gadis lain.
"Mah, Al pergi dulu ya."
"Mau kemana?"
Alvaro sudah memakai jaket nya dan mengambil kunci mobil.
"Mau nyamperin calon mantu mamah sama papah." Teriak Alvaro sebelum menutup pintu rumahnya.
Sofie tersenyum. "Kelakuan Alvaro persis kamu mas."
***
TBC~
Votement ya ❤️
Ig aku @rossaaayu
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANDRA ✔
Teen FictionFollow dulu baru baca ❤ #Rank 1 On Emosi [15 Februari 2021] #Rank 4 On Diandra [20 Maret 2021] #Rank 1 On Diandra [04 September 2021] #Rank 15 On Masa Lalu [20 Maret 2021] #Rank 2 On Badboy [03 September 2021] #Rank 5 On SMA [03 September 2021] Ked...