Author Pov
Satu minggu setelahnya...Di lapangan sekolah
"Anak- anak setelah pengumuman ini, saya persilahkan kalian semua naik ke bis kalian masing- masing. Ingat jangan berebutan naiknya dan tertib" kata Pak Roni selaku panitia acara Camping tahun ini.Setelah pengumuman berakhir, semua siswa kelas 11 dan 12 langsung berebut untuk naik ke bis mereka masing- masing.
Lain halnya dengan Vale dan teman- temannya, mereka terlihat santai. Lagian buat apa berebutan. Toh pada akhirnya bakal keangkut semua alias bakal muat semua buat semua orang yang masuk di bis itu. Mau duduk didepan, tengah atau belakang ya sama aja kan.
"Rik, Jess, Ri... Kalian bis berapa?" Tanya Vale kepada teman- temannya.
"Gue sama Jessi bis 1 Val" jawab Rika.
"Yah kita gak sebis deh" ucap Vale kecewa.
"Kalau lu bis berapa Val, Ri?" Tanya Jessica.
"Kalau gue bis 3 Jess" jawab Riri.
"Yah gue enggak ada temen deh, gue bis 2" jawab Vale kecewa.
"Tenang aja Val, kan ada yayang Jeff tersayang. Nanti kalian bisa berduaan deh hahaa..." Ucap Rika sambil meledek sahabatnya itu.
"Ihh apaan sih, gak jelas banget kalian" ucap Vale langsung cemberut.
Belum selesai berbicara dengan teman- temannya, Vale dkk dipanggil oleh Pak Roni untuk naik bis masing- masing.
Saat Vale naik ke dalam bis, dirinya tidak dapat melihat ada bangku yang kosong selain disebelah Jeff 'ya Tuhan, tolong hamba biar bisa pindah bis... Hiks...' gumam Vale dalam hatinya.
"Vale kamu kenapa masih berdiri di situ? Ayo cepat duduk" perintah Michael.
"I-iya kak" kata Vale.
"Lha kok masih aja berdiri disitu? Emang udah enggak ada tempat kosong lagi?" Tanya Michael sambil beranjak dari duduknya untuk berdiri.
Setelah melihat sekitar dan melihat ada kursi yang kosong "Nah itu ada yang kosong sebelah Jeff, ayo aku anter kamu" ucap Michael sambil menunjuk ke arah Jeff.
"Ehhh... Enggak usah kak" jawab Vale gugup.
"Udah ayo" ajak Michael sambil menarik Vale.
Beberapa langkah Michael melangkah akhirnya sampai juga ditempat Jeff duduk.
"Jeff lu duduk sama Vale" perintah Michael dengan nada tegas."Gak" tolak Jeff.
"U-udah kak gpp, aku pindah bis aja. Nanti aku bilang sama Pak Roni biar bisa pindah" ujar Vale dengan nada kecewa.
Entahlah dia kecewa kenapa, kecewa karena hanya disamping Jeff kursi yang kosong atau kecewa karena Jeff menolak duduk bersamanya, hm tidak ada yang tau.
"Jeff..!" Ucap Michael dengan nada yang sedikit meninggi, sehingga beberapa orang disekitarnya menengok kearah mereka bertiga.
"Gak usah liat- liat!" Ucap Jeff dengan nada sinis, sehingga membuat mereka yang melihatnya kembali menengok kearah depan semula.
"Gpp kak, gak usah" bujuk Vale.
"Brisik, yaudah cepet duduk" ucap Jeff dan setelahnya langsung menghadapkan wajahnya kearah kaca.
"Gitu kek daritadi, jadi enggak usah berantem gini" ujar Michael dan setelahnya pergi ketempat duduknya.
"Jeff kalau lu emang gak mau duduk sama gue enggak apa- apa kok, gue bisa minta nuker tempat duduk sama yang lain atau pindah bis" bisik Vale.
"Lu masih inget kata- kata gue kan, gak usah ngomong lu gue, bocah gak cocok. Dan gak usah bacot lagi. Brisik tau gak" jawab Jeff.
"I-iya maaf" jawab Vale sambil menundukkan kepalanya.
Vale memilih tidur daripada mendengar kesinisan Jeff saat diajak berbicara. 'Tidur aja deh, daripada disinisin Jeff terus. Lagian yang lain juga tidurkan' gumam Vale dalam hatinya.
Vale sudah berada dialam mimpinya, sedangkan Jeff masih sibuk mendengarkan lagu dengan headsetnya dan tidak sadar bahwa cewek disampingnya sudah terlelap.
Sedang asik mendengarkan lagu dari handphonenya, Jeff seketika menengok kearah kiri karena ada sesuatu yang menyentuh bahunya. Yap kalian bisa tebaklah, itu adalah kepalanya Vale. Vale tertidur sangat pulas, sampai- sampai tidak sadar sedang bersenderan dibahu cowok yang selama ini dicap sebagai cowok songong, sombong, dingin.
Tanpa sadar Jeff tidak henti- hentinya memperhatikan cewek disampingnya yang masih terlelap. 'Cantik' kata tersebut berhasil keluar dari mulut cowok tersebut.
Dan setelahnya, Jeff memperbaiki posisi tidur Vale agar tambah nyaman dibahunya dan setelahnya memasangkan salah satu headsetnya pada telinga Vale.
'Kebo juga ya si lele, dikasih lagu aja masih lelap. Mala tambah nyenyak lagi haha' gumam Jeff dalam hati dan tanpa sadar senyumnya tercetak karena tingkah laku Vale yang dirasakan Jeff menggemaskan.
'Untung aja pada tidur jadi enggak ada yang liat' gumam Jeff untuk kedua kalinya.
Skip perjalanan.
"Wah gila- gila Jeff sama Vale mesra bener tidurnya"
"Aelahh kok si Vale sih yang bisa berduaan sama Jeff. Kan harusnya gue"
"Kagak.. Harusnya gue"
"Guelah"
"Kayaknya bakal ada pasangan baru nih... JeVa"
"JeVa? Apaan tuh"
"Jeff Vale lah"
"Gak bole"
"Gak"
"Gak bisa.. Gue gak ikhlas"
"Pengen weh huahuahuaa..."
"Sweet banget sih"
"Wah Vale beruntung ya, sampe diselimutin gitu pake jaketnya Jeff, dengerin lagu bareng lagi"
"Patah hati dedek... Hiks... Hiks..."
"Yah padahal gue udah gebet si Vale, mala lebih milih si kulkas berjalan"
Itu semua tanggapan para siswa lain yang melihat Vale dan Jeff yang masih terlelap dialam mimpinya, padahal sudah sampai ditempat Camping.
Terganggu dengan suara orang- orang disana, Jeff pun terbangun "ngapain pada liatin ke sini? Bubar!" Bentak Jeff dan seketika kerumunan itu bubar.
"Gila juga ni cewek, banyak yang ngomongin masih bisa- bisanya ngebo" ucap Jeff sambil melepaskan headset yang terpasang ditelinganya.
"Woi le, bangun udah sampe" panggil Jeff sambil menepuk- nepuk pipi Vale.
"Hm... Udah sampe ya?" Tanya Vale yang masih setengah sadar.
"Daritadi, cepetan udah disuruh kumpul" ujar Jeff sambil mengambil barang- barang miliknya dan milik Vale. "Nih cepetan" timpalnya sambil menyodorkan barang milik Vale yang diletakkan dibagasi atas.
"Makasih Jeff" jawab Vale sambil tersenyum.
"Hm" jawab Jeff singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEFF & VALE (End)
Romance~SEBELUM BACA FOLLOW DULU YAA~ Jeff Stenly adalah anak kedua dari pasangan Steven Stenly dan Risma Wiguna.Jeff adalah adik dari Michael Stenly, mereka berdua bersekolah di SMA Angkasa. Jeff adalah murid kelas 11 IPA 4, sedangkan Michael adalah kaka...