Diculik?

56 39 57
                                    

Heyooo gais... Author kembali lagi niii...

Sorry ya, Author cuti ngeupload cerita selama beberapa minggu ini, soalnya Author lagi diluar kota dan susah banget dapat sinyal disini + Author beberapa minggu lalu, lagi sibuk- sibuknya di sekolah...

Tapi Puji Tuhan sekarang jaringan lagi bagus- bagusnya dan sekarang udah gak begitu sibuk di sekolah, jadi Author sempatin buat Upload deh :')









Gak usah berbelit- belit lagi omongan Author, langsung aja ke ceritanyaa... Enjoyyy guyss!!!

******************************************

Author Pov
"Ck. Kamu si Fi. Kasihan tuh si Aluna jadi bingung" Tegur Jenny.

"Hehehee maaf ya Lun" Ujar Rafi meminta maaf.

"AH? Gimana?" Aluna semakin bingung.

"Udah Lun, lupain aja" Ujar seseorang yang baru saja datang.

"Lohh...?!! Kok Kak Dani bisa ada disini?" Tanya Aluna yang masih tampak terkejut dengan kehadiran Dani. Kalian masih ingetkan Dani itu siapa?

"Hai Alunaa" Sapa Dani.

"Ha-hai Kak" Jawab Aluna gugup.

"Gak usah gugup gitu kali Lun"

"Iya Kak. Btw kok bisa ada disini?" Tanya Aluna ulang.

"Ya karna ini" Dani langsung memasukkan tangannya kedalam kantong celana Jeansnya dan mengambil benda pipih yang biasa dikenal dengan sebutan Handphone.

"Ha? Gimana kak? Kok mala kasih aku handphone?" Aluna bingung dengan orang yang ada di depannya. Bukannya menjawab pertanyaannya, mala memberikan handphonenya.

Belum sempat Dani mengangkat bicara tentang maksudnya memberikan handphonenya kepada Aluna, Aluna mala lebih dahulu membuka suaranya lagi dan menduluinya untuk berbicara.

"Ohh aku tau maksud Kak Dani. Mesti Kak Dani tau ya kalau dikit lagi aku ulangtahun, makanya kakak kasih aku hadiah handphone. Tapi enggak usah sampai kasih handphone kak, akukan masih ada handphone nih dan juga aku ga enak kalau di kasih handphone, nanti mala pada ngira aku matre. Aku ga mau sampai dibilang cewek matre" Ujar Aluna sedikit ngerap.

Semua orang yang ada disana langsung menunjukkan ekspresi bingungnya masing- masing karena ucapan Aluna yang sangat diluar nalar.

"Lun... Aku... Sebenernya..." Dani hendak menjelaskan maksud dan tujuannya menyodorkan handphone itu, tapi Dani masih terlalu bingung gimana cara menjelaskannya. Ini semua karena tatapan Aluna yang membuat Dani jadi lupa caranya berfikir, berbicara dengan baik dan benar dan lupa segalanya.

Sekedar info ya guysss...!!! Babang Dani ada rasa ke Aluna, yaa bisa dibilang cinta pada pandangan yang pertama. Dani suka sama Aluna semenjak pertemuan pertama dirinya dan Aluna di kantor polisi waktu itu. Inget kan??? Kalau enggak inget liat di part 56. Okee skip, lanjut ke ceritanya.

"Astaga Bang Dani. Situasi lagi genting mala mau nembak orang, liat situasi ngapa bang" Tegur Seno.

"Heh gosah ngadi- ngadi dah lu. Gue itu bukan mau nembak Aluna, lagian kalau emang gue mau nembak si Aluna enggak akan di situasi kayak begini juga. Dan Aluna yang cantik, aku tuh kasih tunjuk kamu handphone bukan karena mau kasih kado, kalau masalah kado ultah kamu udah ada kok tapi aku kasih pas hari ulang tahun kamu aja. Nih tujuan aku kasih tunjuk handphone aku" Untuk kedua kalinya Dani memunjukkan handphonenya ke Aluna.

 Nih tujuan aku kasih tunjuk handphone aku" Untuk kedua kalinya Dani memunjukkan handphonenya ke Aluna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JEFF & VALE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang