Basket 2

92 12 0
                                    

Point demi poin pun bertambah. Memang Andra sangat lihai dalam bermain bola basket. Ia pun terus memasukan bola, yang menambah point untuk SMA Taruna Jaya. Namun saat ia mengoper bola, tiba-tiba ia melihat sosok yang ia tunggu-tunggu dari tadi, ya orang itu adalah Zora. Andra pun sangat bahagia ketika Zora benar-benar datang dan menepati janjinya. Ia pun langsung menyunggingkan senyum manisnya.

"Woy Ndra tangkep." teriak Andi, salah satu teman Andra saat ia mengoper bola kearahnya. Dan segera Andra pun kembali ke alam sadarnya dan ia pun segera menembak bola dan lagi-lagi ia berhasil mencetak skor.

Prit...prit.. Pertandingan babak pertama pertama telah usai, dan kini SMA Taruna Jaya sementara memimpin dengan skor 23-35. Dan kini para pemain pun langsung menuju ke pelatih masing-masing untuk mendapat arahan.

"Good job boy. Terutama buat kamu Andra. Tingkatkan lagi buat yang lain. Kalian hebat. Saya yakin kalau kalian bermain seperti ini terus, tim kita pasti akan juara." ucap sang pelatih

"Thanks coach", ucap Andra

"Oke kalian istirahat dulu 5 menit. Dan silahkan untuk minum dulu."

"Siap coach." ucap mereka serentak.
Kemudian merekapun mengistirahatkan diri. Namun selama istirahat, kedua mata Andra tidak pernah terlepas untuk menatap kekasihnya itu. Dan kadang ia pun senyum sendiri ketika melihat tingkah lucu kekasihnya itu yang cemburu ketika melihat gadis lain meneriaki semangat untuk dirinya.

"Ekhem Ndra, gue liat dari tadi lo senyum-senyum sendiri. Liatin apa lo?" tanya Nathan sambil menyenggol lengan Andra.

"Tuh liat ada Zora disana bro." ucap Andra sambil menunjuk Zora yang tengah asik memainkan ponselnya.

"Ouh jadi itu alasannya." ucap Nathan sambil menggoda Andra

"Iya. Dan dia tadi semangatin gue. Makanya gue jadi bisa se semangat ini."

"Lebay lo." ucap Nathan

"Hahaha", mereka berdua pun tertawa bersama. Namun tiba-tiba Andra menghentikan tawanya ketika melihat seseorang yang kini mendekati kekasihnya itu.

"Bangsat", maki Andra. Dan terlihat ia sedang emosi saat ini. Nathan yang melihatnya pun langsung bingung. Ada apa dengan sahabatnya ini. Dan ia pun langsung menanyakan kepada Andra.

"Kenapa Ndra?"

"Berani- beraninya dia deketin Zora." ucap Andra yang saat ini sedang mengeraskan rahangnya, pertanda jika ia benar- benar marh. Karena penasaran, Nathan pun ikut melihat ke arah Zora. Dan ternyata ada Dicko disana. Pantas saja emosi sahabatnya ini langsung meledak.

"Sabar bro. Nanti kita kasih dia pelajaran." ucap Nathan sambil meredam emosi Andra
Andra pun mengangguk tanda bahwa ia setuju. Namun tetap saja emosinya belum bisa mereda.

Prit...prit... Peluit pun berbunyi tanda akan dimulainya babak selanjutnya. Kini, tim basket milik Andra pun saling bertos untuk menyemangati satu sama lain.

"Semangat guys. Saya yakin kalian bisa." ucap sang pelatih.

"Thanks coach", ucap mereka serempak. Dan kini mereka pun kembali ke lapangan untuk melanjutkan pertandingan babak selanjutnya.

Kembali ke tribun penonton

"Ekhem gak nyangka gue bisa ketemu lo lagi", sapa orang itu dengan smirknya. Dan Zora pun langsung menoleh kearahnya.

Deg

Deg

"L-lo-" ucap Zora tegang.

"Ternyata lo masih inget sama gue", ucap seseorang itu yang tak lain adalah Dicko, musuh bebuyutan Andra.

Fake [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang