Murid Baru

115 10 0
                                    

Kepercayaan itu adalah sesuatu yang sangat rapuh, walaupun hanya sekali kau berbuat kesalahan, maka seribu kebaikanmu akan langsung hilang.

***


"Kenapa harus mereka", ucap Zora dalam hati.

"Silahkan kalian berdua boleh memperkenalkan diri kalian masing-masing", ucap bu Ayu kepada dua murid baru itu.

"Kalian semua diam ya dan dengarkan mereka baik-baik.", ujar bu Ayu.

"Iya buk", ucap semua murid itu.

"Silahkan kamu dulu yang sebelah kanan saya", instruksi bu Ayu.

"Perkenalkan nama gue Jonathan Andra Wirawan, kalian bisa panggil gue Andra. Btw, gue pindahan dari SMA taruna Jaya. Terimakasih", ujar Andra memperkenalkan dirinya sambil melirik kearah Zora.

"Oke terimakasih nak Andra, silahkan giliran kamu nak"

"Nama gue Dicko. Gue pindahan dari SMA Nirwana. Makasih", ujar Dicko dengan singkat. Ya, kedua murid baru itu adalah Dicko dan Andra.

"Oke terimakasih perkenalan kalian, adakah murid-murid yang mau bertanya tentang kedua teman baru kalian?", tanya bu Ayu kepada para muridnya.

"Saya buk", ujar Rani, ondel-ondel tercentil dikelas itu.

"Iya Rani silahkan"

"Alasan kalian berdua pindah kesini apa ya?" tanya Rani dengan nada centilnya.

"Mau susulin pacar!", jawab kedua pria itu dengan kompak dan membuat satu kelas menjadi heboh.

"Yah sayang banget udah ada yang punya"

"Sebelum janur kuning melengkung, masih bisa kita tikung bang"

"Beruntung banget ya Zora"

Begitulah celotehan para gadis yang ada di kelas itu. Andra dan Dicko yang mendengarkan itupun hanya diam dan malas untuk menjawab. Saat Andra diam, ia tiba-tiba teringat kalau tadi Dicko mengucapkan alasan yang sama dengannya. Namun siapa pacarnya Dicko? Seinget Andra, Dicko tidak pernah memiliki kekasih selama ini. Karena kepo, ia pun berniat menanyakan hal yang penting itu kepada Dicko mumpung kelas itu lagi ramai dan mereka pun tidak akan mendengar hal itu.

"Emang lo punya pacar?", tanya Andra pada Dicko.

"Punya. Dan sebentar lagi Zora bakal jadi cewek gue", ujar Dicko yang mengikuti cara bersuara Andra yaitu pelan.

"Apa maksud lo hah", ucap Andra yang langsung mengepalkan kedua tangan nya.

"Hmm ibuk rasa cukup perkenalannya hari ini, silahkan sekarang kalian boleh duduk di barisan ketiga dari samping kanan saya", ucap bu Ayu untuk melerai keduanya yang terlihat sangat tidak akur meskipun bu Ayu tidak mengerti mereka sedang membicarakan apa karena mereka saling berbisik.

Deg,

Jantung Zora berdetak dengan kencang, yang bu Ayu maksud adalah tempat duduk yang pas dibelakang bangku Zora dan Fanni.

"Makasih buk" ujar keduanya. Dan mereka pun langsung mendudukkan dirinya dibelakang bangku Zora, namun tatapan kedua orang itu tak lepas dari manik hitam milik Zora.

"Oke anak-anak, kita sekarang masuk ke materi selanjutnya ya. Silahkan buka buku kalian halaman bla, bla, bla..", dan bu Ayu pun memulai pelajaran pada pagi itu.

Fake [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang