Warning!!
Part ini mengandung adegan kekerasan!***
Setelah Zora menandatangani surat untuk operasi Dicko, Zora pun kembali kepada teman-teman Andra."Gimana Ra?", tanya Nathan saat Zora duduk disebelahnya.
"Udah kok, dan operasinya 20 menit lagi", ujar Zora. Dan Nathan pun hanya mengangguk paham. Dan setelah itu hanya terjadi keheningan diantara mereka.
"Ra,, lo gue anterin pulang aja ya", ujar Nathan, dan Zora pun langsung menggeleng.
"Gue mau nungguin mereka Nath", ucap Zora.
"Ini udah malam Ra, gue anterin pulang ya, terus besok pagi lo kesini lagi", ujar Nathan.
"Tapi gue mau tau keadaan mereka"
"Gini aja deh, sekarang lo pulang sama gue, biar anak-anak lain yang gantian jagain mereka. Nah terus besok seharian gantian kita yang jaga mereka, gimana lo setuju gak? Dan nanti biar Imam yang ngasih tau keadaan mereka ke kita.", tanya Nathan.
"Mm yaudah deh", ucap Zora. Dan langsung membuat Nathan bernafas lega.
"Ya udah pulang yuk", ujar Nathan, dan Zora pun hanya mengangguk dengan malas.
"Oke bentar ya gue pamitan sama temen-temen dulu", ujar Nathan, dan hanya dibalas anggukan saja oleh Zora.
Dan setelah Nathan berpamitan kepada teman-temannya, ia pun langsung meninggalkan rumah sakit bersama Zora.
"Makasih", ujar Zora saat ia turun dari motor sport milik Nathan.
"Okey,, kalau gitu gue duluan ya Ra, lo hati-hati di rumah, kalau ada apa-apa lo telfon gue aja, gue stay 24 jam buat lo", ujar Nathan.
Zora pun tertawa pelan. "Lebay lo", ujarnya.
"Haha,, kalau gitu gue duluan ya"
"Oke,, hati-hati lo", ujar Zora, dan Nathan pun hanya mengangkat jempolnya. Dan setelah itu, ia pun melajukan motornya meninggalkan halaman rumah Zora.
Setelah kepergian Nathan, Zora pun masuk ke dalam rumah nya, dan ia pun mulai membersihkan badannya dan ganti baju. Setelah di rasa cukup, ia pun berjalan ke dapur untuk memasak. Ia merasa sangat lapar. Karena terakhir kali makan hanya di kantin sekolah. Dan itupun hanya memakan setengah porsi batagor saja.
Namun, disela-sela nya memasak, ia dikejutkan oleh suara seseorang.
"Hay baby", ujar seseorang yang tak ia ketahui siapa. Karena orang itu menggunakan pakaian serba hitam dan juga menggunakan topeng. Namun Zora sangat yakin kalau orang itu adalah lelaki, karena dilihat dari postur tubuh dan suara nya sudah terlihat jelas.
"Siapa a-anda", ujar Zora dengan nada ketakutannya.
"Rileks baby, aku kesini cuma mau ngajakin kamu senang-senang kok", ujar lelaki itu.
"Anda keluar sekarang atau saya teriak!", ancam Zora.
"Silahkan teriak aja baby,, gak bakal ada yang nolongin kamu kan? Dua pangeran kamu aja udah sekarat. Mungkin bentar lagi mereka berdua mati,, haha", ujar lelaki itu sambil tertawa.
"Anda jangan macam-macam ya, saya teriak beneran!", ujar Zora yang mulai ketakutan. Lalu ia pun berteriak sekencang mungkin, namun tak ada yang menolongnya. Kemana para tetangga Zora? Kenapa mereka mendadak budeg kaya gini?
"See,, bahkan gak ada yang nolongin kamu kan baby?", ujar lelaki itu sambil berjalan maju kearah Zora. Dan otomatis Zora pun melangkah mundur. Namun sayang dirinya sudah terpentok meja. Dan lelaki itu langsung mengunci pergerakan Zora.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake [END]
Teen Fiction[SELESAI] Dalam Bahasa Inggris, fake artinya palsu. Sesuai dengan judulnya, cinta,kasih sayang, dan persahabatan yang dimiliki Zora hanyalah kepalsuan. Penghianatan seolah sudah menjadi makanan sehari-hari nya. Mampukah ia melewatinya atau malah tak...