Rumah Zora

127 14 2
                                    

Dan akhirnya...

"Astojim mata gue boss", teriak seseorang yang mampu mengagetkan mereka berdua.

***


"Ngapain kalian bertiga kesini? Ganggu aja", ucap Andra sambil menunjuk Imam,Amel, dan Fanni.

"Yeuh santuy boss kami juga mau jenguk Zora kali." ucap Imam

"Iya kak Andra kita kesini cuma mau jenguk si Zora kok." sambung Amel.

"Mm btw makasih ya kalian udah mau repot-repot jenguk gue." ucap Zora dengan senyumannya.

"Gak repot kok Ra, lo kan juga temen kita", ucap Fanni yang langsung berhamburan memeluk Zora. Amel yang melihat itupun langsung ikut-ikut memeluk Zora.

"Kalian kalau mau pelukan ajakin kita dong. Kita juga pingin kali, ya gak boss" ucap Imam asal. Dan kini pun Amel mengambil bantal dan mendekat kearah Imam lalu ia pun memukul Imam dengan bantal.

Bugh...
Amel pun melayangkan pukulan pada Imam. Dan Imam pun langsung meringis kesakitan.

"Sakit sayang", ucap Imam

"Sayang palalu peyang", ucap Amel.

"Sadis lo Mel. Pacar sendiri malah dipukul pake bantal."

"Pacar dari hongkong. Gausah halu deh lo."

"Gue gak halu kan gue udah tembak lo waktu di pasar malam. Lo lupa?", ucap Imam.

"Ekhem masih ada kita lho disini", ucap Zora disela-sela perdebatan mereka.

"Eh maaf Ra, Amel suka malu kalau di depan kalian, makanya dia gak mau ngakuin kalau gue ini pacarnya." ucap Imam

"Emang gue bukan pacar lo." ucap Amel ketus.

"Tuhkan Ra dia ngambek lagi kalau gue umbar hubungan kita.", ucap Imam yang berniat menggoda Amel.

"Lo tuh ya", ucap Amel dengan penuh amarah di ubun-ubunnya.

"Udah-udah kalian kaya anak kecil aja deh. Ouh iya btw Nathan sama Renata kemana?", tanya Zora

"Si Nathan tadi ada acara keluarga terus kalau Renata sih katanya mau nyusul gitu", jawab Fanni

"Ouh gitu. Ya udah mending sekarang kita ke ruang tamu dulu yuk. Biar gue buatin minum." ucap Zora

"Mending gue aja yang bikinin minum Ra. Lo kan lagi sakit." ucap Amel

"Iya yang biar Amel aja." ucap Andra

"Yaudah ayo Mel gue bantuin", tawar Fanni

"Ya udah yuk." ucap Amel. Kini, Fanni dan Amel pun hendak menuju ke dapur, namun tiba-tiba Andra mencekal tangan Fanni. Dan membuat mereka bingung.

"Kenapa Ndra?", tanya Fanni

"Biar Imam aja yang bantuin Amel. Lo mending bantuin gue buat mapah Zora aja." ucap Andra.

"What?? Enggak deh kak makasih, gue bisa sendiri kok", tolak Amel

"Udah lah gapapa. Itu si Imam juga lagi gabut." tunjuk Andra pada Imam yang sedang memainkan ponselnya.

"Yeuh biarin dia bikin sendiri lah boss. Kan tadi yang nawarin bantuan Amel sama Fanni. Kenapa gue jadi gue?", tolak Imam

"Jadi lo gamau nurutin omongan gue?", ucap Andra sambil melotot dan seketika nyali Imam pun langsung menciut.

"Iya-iya bos gue mau bantuin dia nih. Yuk yang", ucap Imam yang langsung menggandeng tangan Amel menuju ke dapur. Dan jelas disepanjang perjalanan mereka ke dapur, Amel selalu meronta-ronta ingin melepaskan gandengannya.

Fake [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang