"Aku akan menjadi alasan kenapa kamu tersenyum, menemanimu ketika tak ada yang mau bersamamu, dan menghapus setiap tetesan air mata yang kamu jatuhkan."
-Dicko Darendra
***
"Zora bangun!! jangan bikin aku khawatir.", ucap Andra sambil mengguncang pelan pipi Zora. Ia sangat khawatir kepada Zora, sebab sudah satu jam lamanya ia pingsan dan sampai saat ini juga ia belum sadar.
"Andra, gimana keadaannya Zora?", tanya Fanni dengan panik. Tadi ia sempat mendengar kabar tidak enak itu dari guru yang mengajar di kelasnya. Setelah mendengar hal itu,ia pun langsung menuju ke ruang kepala sekolah dan ia malah bertemu dengan Imam dan Nathan. Lalu mereka pun bertanya kepada sang kepala sekolah dimana keadaan Zora dan Andra, namun kata kepala sekolah mereka berdua berada di UKS, kemudian mereka pun menyusul ke UKS, dan jadilah ia dan kedua sahabat Andra kesini.
"Dari tadi dia belum sadar Fan", ucap Andra dengan nada sedih dan khawatirnya.
"Ndra, gue turut berduka cita ya", ucap Nathan.
"Makasih Nath"
"Boss, gue juga turut berduka cita ya", ucap Imam.
"Thanks Mam"
"Gue juga ya Ndra, lo sama Zora yang sabar ya", kini gantian Fanni yang turut mengucapi.
"Thanks ya kalian udah peduli sama gue dan Zora." ucap Andra.
"Sans Ndra, kita ini udah kaya saudara, jadi kita harus saling menguatkan", ucap Nathan.
"Guys, gue mohon sama kalian, kalau nanti Zora udah sadar, tolong kalian jangan ngungkit masalah orangtua kita ya", pinta Andra kepada teman-temannya.
"Emang kenapa?", tanya Fanni.
"Dia pasti shock, dan gue takut kalau dia sampai pingsan lagi", ucap Andra.
"Santay aja kita bakal jaga mulut kok", ucap Nathan, dan kedua orang itupun ikut mengangguk.
"A-andra", panggil Zora lirih, dan Andra pun langsung menengok kearah Zora.
"Iya sayang aku disini, huft,, akhirnya kamu sadar juga Ra", ucap Andra sambil mengelus pelan rambut Zora.
"Aku dimana", tanya Zora.
"Kamu di UKS Ra, tadi kamu pingsan", jawab Andra, dan hanya diangguki kepala saja oleh Zora.
"Hay Ra", ucap Fanni, dan Zora pun langsung menengok ke sebelah nya yang ternyata ada ketiga temannya.
"Kalian kenapa ada disini?", tanya Zora.
"Tadi gue denger berita kalau-", ucap Fanni yang hampir keceplosan, dan membuat Imam langsung memotong pembicaraannya.
"Hay bidadari cantikku, akhirnya kamu siuman juga", ucap Imam.
"Bidadari cantikku- bidadari cantikku, udah gak sayang nyawa lo", ucap Andra dengan tatapan tajam.
"Hehe maapin bos reflek gue", ucap Imam sambil menyengir.
"Sekali lagi lo bilang kaya gitu, gue makam in lo hidup-hidup", ucap Andra.
"Makam?", gumam Zora yang tiba-tiba kepikiran oleh kata itu. Lalu ia teringat kejadian sejam yang lalu ketika kepala sekolahnya memberitahu bahwa orangtuanya meninggal. Tiba-tiba saja tangis Zora pecah, dan membuat Andra panik. Dan tanpa aba-aba Andra pun langsung memeluk Zora untuk memenangkan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake [END]
Teen Fiction[SELESAI] Dalam Bahasa Inggris, fake artinya palsu. Sesuai dengan judulnya, cinta,kasih sayang, dan persahabatan yang dimiliki Zora hanyalah kepalsuan. Penghianatan seolah sudah menjadi makanan sehari-hari nya. Mampukah ia melewatinya atau malah tak...