Perhatian Andra

117 12 0
                                        

Mengapa kamu selalu memperlakukanku seperti aku yang utama? Padahal aku hanya salah satunya.


***


Sesampainya di rumah sakit, Andra pun langsung berteriak meminta bantuan suster yang sedang bekerja disana.

"Suster,, tolong", teriak Andra.

"Iya dek ada apa?", tanya suster itu.

"Tolongin pacar saya sus", ucap Andra. Dan setelah itu suster tersebut membawa brankar.

"Silahkan pacarnya dibaringkan dulu disini dek", ucap suster itu. Kemudian, Andra pun membaringkan tubuh Zora ke brankar rumah sakit, dan para tenaga medis pun membawa Zora ke UGD.

"Maaf adek tidak boleh masuk, biar kami tangani dulu pacarnya", ucap suster tersebut.

"Baik sus, tolong tangani dia sebaik mungkin", ucap Andra dengan wajah khawatir.

"Iya dek, silahkan adek tunggu dulu disana", ucap suster tersebut dengan menunjukkan kursi tunggu.

Andra pun menurut, lalu ia pun duduk dikursi itu. Namun pikirannya masih panik. Ia takut gadisnya itu kenapa-napa.

"Gimana keadaan Zora?", tanya Nathan yang baru datang bersama dengan Imam.

"Baru ditanganin sama dokter", ucap Andra.

"Kalian kemana aja? Kenapa baru nyampe?" tanya Andra kepada kedua sahabatnya.

"Kita tadi urus administrasi buat Zora", ucap Nathan.

"Oh", jawab Andra singkat.

Ketiganya pun hanya dilanda keheningan. Lalu tiba-tiba pintu ruang rawat terbuka, dan keluarlah dokter muda yang menangani Zora. Lalu Andra pun menghampiri dokter tersebut, Imam dan Nathan pun menyusul.

"Bagaimana keadaan pacar saya dok?", tanya Andra.

"Pacar adek gapapa kok. Dan alhamdulillah, benturannya tidak terlalu keras sehingga keadaan pasien tidak terlalu parah. Namun, pasien harus rawat inap semalam ya dek, dan sebentar lagi pasien akan dipindahkan ke ruang rawat.", ucap dokter itu.

"Baik dok terimakasih", ucap Andra.

"Oh ya tolong hubungi keluarganya ya dek, untuk mengurus administrasi dan pembayaran", ucap dokter tersebut.

"Semuanya sudah saya urus dok",ucap Nathan.

"Ya sudah. Kalau gitu saya permisi dulu", ucap dokter tersebut.

"Siap dokter cantik", ucap Imam. Dan dokter itu pun hanya tersenyum dengan menanggapi ucapan Imam.

Lalu keduanya pun segera mengikuti brankar yang membawa Zora. Sesampainya diruang inap, Andra dan kedua sahabatnya pun langsung menghampiri kekasihnya yang belum sadar itu.

"Aku minta maaf Ra gara-gara aku, kamu jadi kaya gini", ucap Andra dengan menggenggam tangan mungil milik Zora.

"Udahlah Ndra jangan lo salah in diri lo sendiri", ucap Nathan menasehati sahabatnya itu.

"Tap-", ucap Andra terpotong saat seseorang menelfonnya.

"Siapa bos?", tanya Imam

"Dia", mereka pun mengerti dan hanya mengangguk saja. Lalu Andra pun mengangkat telfonnya. Namun ia agak menjauh dari Zora.

"Hallo", ucap Andra.

"Kamu udah nemuin Zora?", tanyanya.

Fake [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang