Kejutan

133 11 1
                                    

Ketika hati tak selaras lagi,ketika rasa sudah tak sama lagi mengapa tak kau putus saja tali ini,biar kau bebas mengarungi jalanmu dengannya.

***

Di tempat lain, seorang gadis yang tak lain dan tak bukan adalah kekasih keduanya Andra, ia juga sedang sibuk menyiapkan surprise untuk Andra. Ia sedari tadi juga sibuk memilih kado-kado indah untuk kekasihnya itu. Tak lupa, ia pun juga membuatkan kue ulangtahun untuk Andra.

Setelah semuanya selesai, ia pun tersenyum sambil memandangi kado yang sudah rapi ia bungkus. "Semoga kamu suka sama kado aku Ndra, dan semoga hanya kado aku yang istimewa dibanding yang lain", ujarnya.

Namun, tiba-tiba senyumannya pudar ketika ia mengingat nama Zora. Ia lupa bahwa Andra juga memiliki kekasih lain di dalam hidupnya. Dan hal itu membuatnya sakit hati lagi.

"Andai lo gak datang di hidup Andra, Ra, pasti Andra hanya milik gue! Gue janji Ra, gue gak bakal lepasin Andra buat lo lagi, karena lo udah bikin Andra sakit hati Zora, dan gue gak rela orang yang gue sayangi jatuh ke orang yang salah, jadi, lo siap-siap aja Ra, gue bakal jauhin kalian", ucap gadis itu dengan tawa miringnya, ya gadis itu berubah semenjak ia tau kalau Zora sudah menghianati Andra. Lebih tepatnya kejadian dua bulan yang lalu.

Flasback on

"Yaudah kamu disini aja dulu, kamu tenang in diri kamu dulu", ucap gadis itu dan Andra pun hanya patuh kepadanya.

"Kamu tidur aja Ndra, aku keluar sebentar ya", pamit nya.

"Mau kemana?", tanya Andra.

"Mau ke depan bentar, aku mau beli sesuatu", ucap gadis itu.

"Yaudah aku anterin ya", ucap Andra.

"Gausah kamu tidur aja, aku ga papa, lagian cuma ke depan doang", ucapnya.

"Yaudah ati-ati sayang",ucap Andra, dan hanya dibalas senyuman oleh gadisnya itu, kemudian gadis itupun pergi meninggalkan nya sendirian dirumah. Dan Andra pun memutuskan untuk tidur.

Saat Andra ingin memejamkan matanya, ia sama sekali tidak bisa. Ia terus-terusan memikirkan Zora. Ia takut Zora kenapa-napa, apalagi saat ini ia sendirian di rumahnya, lalu tanpa babibu ia pun memutuskan untuk menemani Zora saja, jujur ia sangat khawatir kepada gadisnya itu. Namun jika ia menyusul Zora ke rumahnya, bagaimana jika gadisnya itu marah?

"Apa gue ke rumahnya aja ya", tanya nya dalam hati. "Tapi kalau dia marah gimana?", lanjut nya.

Ia pun bingung dan gelisah, ia ingin menemui Zora tapi bagaimana jika nanti Zora bertambah marah sama dia?

Tak terasa hari pun sudah sore dan kemana kekasihnya itu, kenapa dia belum pulang daritadi? Saat Andra ingin mencari gadisnya itu, tiba-tiba saja pintunya terbuka dan terpampanglah seorang gadis cantik yang ia nanti-nanti dari tadi.

"Kenapa baru pulang?", tanya Andra dengan nada khawatir

"Maaf, tadi aku sekalian belanja jadi lama", ucap gadis itu sambil menunjukkan beberapa kantong kresek besar, dan Andra pun mengerti dan langsung menyambar belanjaan kekasihnya itu, dan ia pun juga membantu menata barang belanjaannya.

"Makasih ya udah bantuin aku", ucap gadis itu.

"Iya sama-sama", ucap Andra dengan senyumannya sekilas.

"Tumben kamu cemberut gitu", tanya gadis itu.

"Aku kepikiran Zora", ucap Andra.

"Yaudah kamu ke rumah Zora aja sekarang, aku yakin, dia juga lagi butuh kamu Ndra", ucap gadis itu.

Fake [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang