Bersamamu

150 11 0
                                    

Tidak ada yang pergi daripada hati. Tidak ada yang hilang dari sebuah kenangan.


***


Tidur Zora terusik saat ia merasakan sesuatu yang dingin yang telah menyentuh telapak kakinya. Hal pertama yang ia lihat setelah ia membuka matanya adalah Andra yang sedang serius mengobati telapak kakinya.

"Sshh,," Zora meringis ketika alkohol itu menyentuh lukanya.

"Udah bangun?" tanya Andra.

"Hmm"

"Sshh,, udah Ndra cukup, perih kaki gue" ujar Zora dengan kesal saat Andra membersihkan lukanya dengan alkohol.

"Diem! Nanti bisa infeksi kaki lo"

"Yaudah, siniin gue kan bisa obatin sendiri"

Andra langsung menggeleng. Dan ia malah menjauhkan obat itu dari jangkauan Zora.

"Bisa gak sih lo tuh sekali aja nurut sama gue!" ujar Andra dengan sedikit membentak hingga membuat Zora langsung terdiam dan kini gadis itu hanya pasrah ketika Andra mengobati kakinya.

Setelah Andra mem-perban telapak kakinya, ia pun langsung pergi dari kamar itu tanpa berucap apapun. Namun baru beberapa langkah, tiba-tiba Zora memanggil nya.

"Andra"

Andra pun tak menoleh. Ia memilih mendengar kata yang ingin diucapkan Zora selanjutnya.

"L-lo marah?" tanya Zora. Andra pun langsung berbalik. "Gak!" jawabnya singkat lalu ia kembali memunggungi Zora.

"Terus kenapa lo diam aja?"

Andra menghela nafasnya kasar. "Gak papa"

"Lo beneran ma-"

"Eh kalian sudah bangun to? Kalau gitu kalian sarapan bareng ibu yuk nduk, le" ucapan Zora terhenti ketika bu Endang (bu RT) masuk ke kamar mereka.

Zora pun tersenyum ramah kearah bu Endang. "Iya buk"

Tiba nya di ruang makan,

"Nak Andra kenapa ndak makan?" tanya bu Endang saat Andra hanya melihat makanan yang ada di hadapannya itu. Andra sama sekali tak menyukai jenis masakan itu. Karena disana hanya ada tumis kangkung, tempe goreng, tahu goreng, sambal dan satu makanan lagi yang Andra tak tahu apa jenis makanan itu.

"Mm,, saya makan kok buk" ujar Andra dengan berbohong. Lalu Zora pun menghentikan kunyahannya dan menoleh kearah Andra.

"Lo gasuka?" tanya Zora pada Andra. Dan Andra hanya mengangguk.

"Lo belum cobain itu, coba dulu deh, gue yakin nanti lo juga suka"

"Ini apa Ra?" tanya Andra sambil menunjuk ke arah makanan yang berada di depannya itu.

"Ini gudeg. Gudeg itu, makanan khas nya orang Yogya" ujar Zora dan Andra hanya mengangguk saja.

"Hah? Budeg?" tanya Andra dengan bingung dan membuat bu Endang dan Zora tertawa.

Fake [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang