Seorang ibu adalah dia yang dapat menggantikan semua yang lain tetapi yang tempatnya tidak dapat diambil orang lain.
***
"Ssshhh,, aww", tiba-tiba Andra merintih kesakitan da ia pun juga memegangi kepalanya.
"A-andra,, lo kenapa?", teriak Zora dengan panik.
"Pusing Raa", ujar Andra yang masih memegangi kepalanya.
"Bentar gue cariin obat dulu", ujar Zora, dan ia pun segera mencari P3K. Setelah ketemu ia pun membawanya mendekati Andra.
"Nih lo minum! Ini obat penghilang pusing kok", ucap Zora. Dan setelah itu, ia Andra pun meminum obat pemberian Zora.
"Makasih Ra", ucap Andra.
"Iya." ujar Zora. Kemudian kedua matanya fokus terhadap sudut bibir Andra yang sobek. Ia yakin itu pasti sakit, karena luka itu terlihat menganga, mungkin belum diobati sama sekali oleh Andra.
"Luka lo belum lo obati ya?", tanya Zora.
"Belum"
"Kenapa gak diobati?", tanya Zora.
"Gapapa kok, nanti juga sembuh sendiri", ujar Andra enteng.
"Ck kebiasaan", ujar Zora, lalu ia pun mengambil obat merah dan kapas.
"Ternyata lo masih perhatian sama gue Ra", batin Andra dalam hati.
"Lo tahan ya", ujar Zora dan Andra pun mengangguk. Setelah itu ia pun mengobati luka lebam Andra dengan pelan-pelan.
"Aww,, sakit Ra", ujar Andra sambil merintih kesakitan, jujur saja luka nya belum kering dan tambah sakit saat Zora mengobatinya.
"Sorry", ujar Zora.
"Iya gapapa kok", ujar Andra. Dan setelah itu tak ada lagi percakapan. Zora sibuk mengobati Andra, sedangkan Andra sibuk memandangi wajah Zora. Hingga tiba-tiba Zora membuka suara nya lagi.
"Kenapa bisa kaya gini?", tanya Zora disela-sela saat ia mengobatinya. Namun Andra tak mendengarkan nya, ia terlalu sibuk memandangi wajah Zora, dan hal tersebut sukses membuat Zora gugup.
"Ekhem, Ndra", ujar Zora dengan deheman yang lumayan keras untuk membuyarkan lamunan Andra. Dan ternyata benar, Andra pun langsung tersenyum kikuk saat ia kepergok memandangi wajah cantik mantan kekasihnya itu.
"Ehh,, iya kenapa Ra?", ucap Andra kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Kenapa wajah lo babak belur gini?", tanya Zora sekali lagi.
"Dipukuli orang", jawab Andra.
"Siapa?", tanya Zora.
"Fans kamu", jawab Andra sambil terkekeh, dan Zora pun hanya memutar kedua bola matanya dengan malas.
"Gue serius", ujar Zora.
"Cie serius, yuk balikan aja Ra, terbukti kan lo aja masih serius sama gue", ujar Andra sambil menggoda Zora lagi.
"Gaje", ujar Zora dengan kesal, lalu ia menekan luka Andra dengan sengaja.
"Aww sakit Ra", ucap Andra.
"Makanya jadi orang tuh yang jelas"
"Iya deh maaf", ucap Andra.
"Kenapa lo gak balas?", tanya Zora, ia tau betul, pasti Andra tidak membalas pukulan lawannya. Jika ia membalas, tidak mungkin ia akan babak belur seperti ini, tapi yang ada malah lawannya yang babak belur. Karena Zora tahu kalau Andra sangat ahli dalam baku hantam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake [END]
Teen Fiction[SELESAI] Dalam Bahasa Inggris, fake artinya palsu. Sesuai dengan judulnya, cinta,kasih sayang, dan persahabatan yang dimiliki Zora hanyalah kepalsuan. Penghianatan seolah sudah menjadi makanan sehari-hari nya. Mampukah ia melewatinya atau malah tak...