Wanita itu seperti berlian, ia harus dijaga dan dirawat dengan penuh kasih sayang.
***
Pagi ini Zora berangkat ke sekolahan dengan menggunakan mobil kesayangan nya. Ia sengaja menggunakan mobil kesayangan itu karena ia tidak ingin Andra dan Dicko saling bertengkar karena ingin mengantar dia ke sekolah. Setelah sepuluh menit menempuh perjalanannya, akhirnya Zora pun sampai di sekolahannya yang masih sepi. Hari ini ia berangkat pagi karena ia takut dibully seperti kemaren lagi. Saat ia berjalan di koridor, tiba-tiba ada seseorang yang merangkul bahunya, lalu Zora pun menoleh"Andra?", ucap Zora.
"Hmm", jawab Andra singkat.
"Tumben jam segini udah berangkat?", tanya Zora.
"Iya", jawab Andra. Setelah itu, tak ada lagi percakapan diantara keduanya. Mereka terlalu sibuk dengan pemikirannya masing-masing. Btw, alasan Andra berangkat sangat pagi ke sekolah karena ia tau Zora sudah berangkat duluan. Sebenarnya Andra sudah memasang alat pelacak di mobil Zora. Sehingga ia bisa mengetahui dimana keadaan Zora. Makanya, hari ini Andra berangkat pagi karena ia tahu kalau kekasihnya itu sudah duluan di sekolahan.
"Ndra, a-aku boleh nanya?", ucap Zora yang akhirnya bisa memecah keheningan antara keduanya.
"Apa?", tanya Andra sambil mengangkat alisnya sebelah.
"Jangan disini ya, takutnya ada yang denger", ucap Zora.
"Yaudah sekarang lo ikut gue", ucap Andra pada Zora. Dan setelah itu, ia pun menarik tangan Zora menuju ke rooftop. Sesampainya di rooftop, Andra pun mengajak Zora duduk di sebuah kursi kayu.
"Mau nanya apa", ucap Andra, saat mereka berdua sudah berada di rooftop.
"Kenapa kamu pindah ke sekolahan ini?" tanya Zora.
"Biar bisa deket sama pacar gue aja", ucap Andra.
"M-maksud kamu, pacar kamu yang mana Ndra? Aku atau dia?", ucap Zora dengan menunduk.
Deg,
Jantung Andra berdetak menjadi lebih kencang saat ini. Kenapa pertanyaan gadisnya ini seakan membunuh dia."Lo! Dia gak sekolah disini, tapi di SMA Taruna Jaya", ucap Andra.
"Oh", Zora pun hanya mengangguk paham.
"Jangan pernah bahas dia lagi! Gue gak mau lo terluka Ra", ucap Andra.
Zora tertawa getir setelah mendengar penuturan Andra barusan. "Bahkan lo udah berhasil buat gue terluka Ndra", batin Zora.
"Gak kok. Makasih Ndra udah jawab pertanyaanku. Kalau gitu aku ke kelas dulu ya Ndra", ucap Zora. Jujur saat ini hatinya sedang sakit saat mendengar penuturan Andra. Lalu ia pun bangkit, namun tiba-tiba Andra mendudukkan nya kembali.
"Bentar Ra, gue mau ngomong sama lo", ucap Andra dengan mendudukkan kembali tubuh Zora.
"Kenapa?", tanya Zora.
"Lo jangan deket-deket sama Dicko. Dia cuma manfaatin lo doang", ucap Andra.
"Aku sama Dicko gak deket kok", ucap Zora.
"Dia suka sama lo. Gue gak mau pacar gue juga dicintai sama pria lain", ucap Andra.
Blush,, seketika pipi Zora memerah karena penuturan Andra tersebut.
"Iya Ndra, aku gak bakal deket sama dia kok."
"Lo gausah ke pd an dulu Ra, gue bersikap manis itu cuma mau misahin lo sama Dicko doang. Gue masih benci sama lo Ra", ucap Andra, dan Zora yang mendengar penuturan itupun hanya berusaha sabar menghadapi sifatnya Andra yang seperti ini. Lalu ia pun menggenggam tangan Andra dengan lembut, sontak saja Andra langsung menoleh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake [END]
Fiksi Remaja[SELESAI] Dalam Bahasa Inggris, fake artinya palsu. Sesuai dengan judulnya, cinta,kasih sayang, dan persahabatan yang dimiliki Zora hanyalah kepalsuan. Penghianatan seolah sudah menjadi makanan sehari-hari nya. Mampukah ia melewatinya atau malah tak...