Sesampainya Andra di rumah, ia langsung disambut oleh mamanya yang kebetulan sedang menyirami tanaman di taman rumahnya.
"Assalamualaikum mah"
"Waalaikum salam sayang. Kamu kenapa baru pulang?",tanya Rosa, mama Andra
"Biasa mah, tadi Andra nongkrong dulu sama temen-temen"
"Kamu ini kebiasaan yah kalau pulang sekolah itu langsung pulang jangan mampir-mampir",omel Rosa
"Iya mamahku sayang"
"Terus kenapa itu muka kamu lebam-lebam gitu? Kamu tawuran lagi Ndra?", tanya Rosa sambil menunjuk bagian pipi Andra yang lebam karena bekas pukulan dari Dicko kemaren. Memang orangtua Andra tidak mengetahui kalau anaknya sampai masuk rumah sakit akibat tawuran. Andra sengaja melarang teman-teman nya memberitahukan kepada orangtua nya lantaran ia tak mau jika kedua orangtua nya itu terlalu khawatir oleh keadaannya.
"Enggak kok mah, kemaren Andra cuma bantuin ibuk-ibuk yang mau dicopet biar keren kaya di tipi-tipi, eh taunya malah Andra yang kena pukul, sakit mah",ucap Andra sambil merengek untuk meyakinkan ibunya.
"Kamu itu makanya jangan sok gaya dulu. Kalau gini kan kamu juga yang sakit"
"Iya mah udah lah Andra gak papa"
"Yaudah sini biar mama obatin luka kamu"
"Gausah mah kemaren udah di obatin sama dokter kok waktu di rumah sakit", ucap Andra keceplosan
"Jadi kamu sampai masuk rumah sakit Ndra?"
"E-enggak mah, m-maksud Andra itu kemaren Andra udah di obatin sama dokter cinta", ucap Andra sedikit terbata karena ia tidak ingin mamanya mengetahui jika ia kemaren sampai masuk rumah sakit
"Dokter cinta? Maksud kamu pacar kamu?", tanya Rosa dengan nada menggodanya.
"Iya mah, lebih tepatnya pacar baru Andra"
"Ouh jadi kamu udah bisa lupain dia?"
"Gak tau mah, tapi jujur Andra belum bisa lupain dia. Andra masih cinta sama dia mah",ucap Andra lesu ketika teringat masa lalu nya.
"Tapi kamu sering ketemu sama dia kan?",tanya Rosa
"Iya mah, tapi kita janji setelah kejadian itu, kita udah putusin buat pura-pura gak kenal lagi"
"Kenapa gitu nak? Memutus tali persaudaraan itu gak baik sayang"
"Dia yang minta mah"
"Mm yaudah deh maafin mamah ya malah bikin kamu sedih", ucap Rosa yang merasa bersalah karena ia mengingatkannya kembali kepada sosok dia di masalalu nya.
"Udahlah mah gausah dibahas. Ouh ya gimana kalau besok Zora aku bawa kesini?"
"Zora siapa sayang?"
"Pacar Andra mah. Gimana mamah setuju enggak"
"Setuju lah sekalian mamah mau kenalan sama calon mantu." ucap Rosa sambil menggoda Andra.
"Semerdeka mamah aja lah. Tapi dia galak lho mah"
"Cocok sama kamu tuh sayang. Kamu kan gak ada kalem-kalem nya, jadi kalau punya pacar galak, nanti ada yang gantiin mamah ngomel",ujar Rosa sambil tertawa
"Udah deh mah gak usah godain Andra terus", ucap Andra sambil mencebikkan bibirnya.
"Iya deh maaf deh sayang",ucap Rosa sambil terkekeh.
"Au ah gelap", lalu Andra pun masuk ke kamarnya masih dalam mode kesal.
Brakkk...
Ia membuka pintu kamarnya dengan sangat keras hingga menimbulkan suara.
Lalu ia pun berjalan ke arah ranjangnya, dan ia pun menghempaskan badannya ke ranjang besar miliknya. Saat ia mencoba memejamkan mata, tiba-tiba sosok yang ia rindukan muncul lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake [END]
Ficção Adolescente[SELESAI] Dalam Bahasa Inggris, fake artinya palsu. Sesuai dengan judulnya, cinta,kasih sayang, dan persahabatan yang dimiliki Zora hanyalah kepalsuan. Penghianatan seolah sudah menjadi makanan sehari-hari nya. Mampukah ia melewatinya atau malah tak...