Semesta selalu memiliki cara untuk menjauhkan apa yang semestinya tidak bisa bersama.
***
Bel pulang sekolah pun berbunyi, seluruh siswa pun berkemas dan berbondong-bondong meninggalkan sekolahan. Namun saat Andra membuka tasnya, tiba-tiba ia menyipitkan matanya dan raut wajahnya pun menjadi bingung.
"Dia kenapa?", tanya Fanni dalam hati. Ya, sedari tadi Fanni selalu melihat gerak gerik Andra, dan ia pun juga merasa curiga dengan sebuah note yang berada di tas Andra.
"Ngapain lo ngomong sendiri, udah gila?", tanya Dicko pada Andra, dan hal itu membuat lamunan Fanni buyar seketika.
"Suka-suka gue, mulut-mulut gue, ngapain lo yang bacot", ucap Andra dengan ketus.
"Lo yang bacot", ucap Dicko.
"Lo anj-", ucapan Andra terhenti ketika Zora berbalik badan dan menatap mereka berdua.
"Aku pulang dulu ya Ko", pamit Zora pada Dicko.
"Sok cantik banget sih jadi orang", gumam Fanni dalam hati.
"Iya princess, kamu hati-hati dijalan ya", ucap Dicko setelah mengusap pelan surai hitam milik Zora.
Jujur Fanni juga muak melihat mereka, lalu ia pun pergi meninggalkan kelas, namun saat ia ingin ke parkiran, tiba-tiba saja ia dikagetkan oleh suara gebrakan meja. Lalu ia pun berbalik dan mengintip dari jendela.
Brakk,,,
Terlihat disana Andra menggebrak meja dengan sangat keras, dan ia pun juga memelintir tangan Dicko. Fanni yang melihat itupun merasa ngilu."Sekali lagi lo nyentuh pacar gue, tangan lo gue patahin sekarang juga!", ancam Andra yang terlihat sangat marah.
"Brengsek! Kenapa sih Ndra kamu harus ribut sama Dicko cuma gara-gara si Zora", ucap Fanni.
"Oh ya? Gue gak takut", ucap Dicko sambil tersenyum smirk. Dan setelah itu Andra pun melepaskan tangan Dicko, dan ia pun malah menatap Zora dengan tajam.
"Dan untuk lo, lo gausah kecentilan kalau jadi cewek! Inget,, lo itu udah punya pacar, jadi gausah genit sama laki-laki lain!", tunjuk Andra pada Zora, setelah itu ia pun pergi meninggalkan mereka berdua.
"Mampus lo Ra,,, Mm kayanya bentar lagi ada yang mau putus nih", ujar Fanni dengan smirk nya. Namun ia harus menahan kebahagiaan nya dulu. Karena ia melihat Andra yang berjalan menuju ke arahnya, bukan kearahnya sih tapi maksudnya kearah luar. Ya Fanni melihat kalau Andra meninggalkan Zora dan Dicko di kelas sendiri, lalu ia pun malah pergi meninggalkan keduanya.
"Andra mau kemana ya?", gumam Fanni. Karena ia penasaran, akhirnya ia pun memutuskan untuk mengikutinya. Keningnya sedikit mengerut saat Andra memasuki kelas di halaman belakang.
"Ngapain dia kesana?", tanya Fanni dalam hati. Karena ia penasaran, akhirnya ia pun memutuskan untuk ikut masuk. Dan betapa terkejut nya dia saat melihat isi kelas itu karena kelas itu penuh dengan dekorasi ulang tahun. Fanni yakin, itu pasti kerjaan Zora.
"Ouh jadi ini surprise nya si Zora buat Andra? Hmm lumayan juga, tapi maaf ya Ra, kaya nya gue bakal rusak rencana lo deh", ucap Fanni dengan senyum miringnya. Lalu ia pun memasuki kelas itu. Sesampainya di kelas, Fanni disambut senyuman oleh Andra. Dan Andra pun langsung memeluk kekasihnya itu.
"Kamu yang buat semua ini?", tanya Andra.
"Duh gue jujur apa bohong nih", ucap Fanni dalam hati.
"Kalau gue jujur, pasti Andra akan berbalik dan milih Zora, tapi kalau gue bohong, pasti Andra akan stay sama gue. So,, maaf ya sayang aku harus bohongin kamu", lanjutnya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake [END]
Ficção Adolescente[SELESAI] Dalam Bahasa Inggris, fake artinya palsu. Sesuai dengan judulnya, cinta,kasih sayang, dan persahabatan yang dimiliki Zora hanyalah kepalsuan. Penghianatan seolah sudah menjadi makanan sehari-hari nya. Mampukah ia melewatinya atau malah tak...