Mohon maaf semuanya part 42 hilang jadi langsung aku post ke part 43 yaaa..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Setelah luka di telapak tangan Prilly di obati akhirnya mereka kembali ke rumah. Suasana mulai sepi ketika mereka sampai di rumah.
Hari sudah menjelang sore. Ali sengaja tidak langsung mengajak istrinya langsung pulang setelah dari praktek dokter. Ali membawa istrinya mengitari desa, melihat pemandangan sawah-sawah yang mulai selesai masa panennya.
Prilly jelas sangat menikmati waktu bersama suaminya. Dia ingin tersenyum saat ini sebelum kembali ke rumah dan entah apa yang akan terjadi di sana.
Sepanjang perjalanan Ali tak henti-hentinya mengusap kepala Prilly. Dia benar-benar menunjukkan seberapa sayangnya ia pada wanita cantiknya ini.
Prilly bertanya segala macam hal tentang sawah atau apapun yang dia lihat sepanjang perjalanan. Prilly akui desa Ali benar-benar asri dan terlihat sangat indah.
Sayang sekali, ketika ia ingin menapaki pematang sawah Ali jelas melarang keras, di sana licin dan Ali tidak ingin mengambil risiko terlebih kondisi istrinya yang sedang hamil ini.
"Nanti setelah kamu melahirkan Mas janji akan ajak kamu ke sawah berdua." Kata Ali dengan mata mengerling nakal pada istrinya. Prilly jelas tersipu namun menutupinya dengan aksi merajuk karena Ali tidak kunjung memberhentikan mobilnya.
Ali berkilah dia hanya mengajak Prilly jalan-jalan dan jalan-jalan yang dimaksud Ali adalah duduk manis di dalam mobil yang sedang berjalan seperti saat ini. Menyebalkan sekali.
Tapi jujur saja Prilly sangat menikmati waktu yang berlalu hari ini. Hingga ketika sudah sampai di rumah Ali dia seperti enggan untuk turun.
Entahlah!
Dia tidak marah hanya saja dia mulai jenuh menghadapi Kenangan yang terus mencari gara-gara dengannya. Prilly memang belum menceritakan detail kejadian hari ini pada suaminya. Dia tidak ingin Ali terbebani.
Cukup dia simpan saja semuanya sendiri.
Prilly bukan tidak berusaha mengerti atau mengalah pada Kenanga tapi hatinya selalu saja sakit ketika Kenanga mengeluarkan kata-kata yang berujung menyudutkan dirinya.
Dan pokok utama yang menjadikan Kenanga membencinya salah satunya adalah keuangan. Benar sekali, Kenanga ingin memegang kendali atas Ali, bukan tidak boleh jika saja Kenanga bisa setulus hati menyayangi Ali dia benar-benar tidak keberatan toh yang dia inginkan Ali kekayaan Ali hanya bonus untuknya.
"Kenapa melamun Sayang?"
Prilly terkesiap ketika mendengar suara Ali yang begitu dekat dengan telinganya. Dia tidak sadar kalau pintu mobilnya sudah terbuka dan Ali sudah berdiri sedikit membungkuk kearahnya.