Pesan Singkat

3.4K 320 1
                                    



Kemarin memang kacau, lagi patah hati malah disuruh nyobain baju pengantin. Kalau pengantin lain, sih nggak masalah. Lah ini, baju milik calon isteri lelaki yang kita cintai. Fyuh!

Tapi, Allah selalu baik. Disela-sela patah hati, dia mengabulkan doaku. Sepertinya berjalan mulus. Tiga hari yang lalu, datang di tempat ini menyerahkan map yang berisi lembaran persyaratan untuk mengajukan diri menjadi tenaga pengajar. Dan siang ini, baru saja aku keluar dari ruang kepala sekolah dengan senyum yang merekah. Lolos!

Setidaknya menjadi pengajar honorer lumayan menyokong hidup di kota orang. Kedatanganku di Bandung kali ini stop transferan. Dulu, sih masih kuliah biaya hidup ditanggung orang tua. Setelah lulus, setengah biaya kost masih dibantu. Kali ini, yang pergi ke tanah rantauan dengan alasan ingin sembuh dari patah hati, memegang teguh untuk menghidupi kehidupanku dengan jeri payah sendiri.

Aku keluar dari kawasan SMAN 5 Bandung. Meninggalkan bangunan tua ini. Tentunya dengan wajah berseri. Mulai besok, mengisi hari-hari dengan mengajar.

Masih dalam suasana gembira, sampai motor ojol berhenti tepat di depan gerbang kost. Setelah membayar sesuai aplikasi, dia meninggalkanku. Langsung saja kakiku melangkah masuk kamar kost. Astagfirullah! Dengan cepat, aku langsung mengabil wudhu untuk menunaikan shalat dzuhur.

Setelah meng-Aamiin-kan doa panjang yang kulantunkan, aku menghempaskan diri di atas kasur. Nikmat. Mukena kulepas, lalu kutaruh di sisi kasur. Masa bodoh, saatnya melemaskan sendi-sendi. Kulirik benda mungil di sisi kepalaku, seperti meminta untuk didekap. Oh iya, perkenalkan namanya Cimil. Boneka berukuran 18 cm berwarna merah. Sejujurnya sih, aku tidak seberapa suka warna merah. Tapi, Cuma si Cimil ini satu-satunya benda berwarna merah yang nyempil di hatiku.

“Cimil, aku lelah. Tapi, lumayanlah salah satu doaku terkabul siang ini.” Seperti biasa, Cimil selalu mendengar keluhanku. Dia seperti saksi bisu, yang mengerti setiap tangis dan tawa di kamar ini.

“Doain aku ya, Mil. Biar aku bisa semangat terus.”

Mataku beralih, menatap ponsel di atas meja yang layarnya tiba-tiba hidup. Oh, ada pesan whatsApp. Terpaksa, aku beranjak dari rebahan demi meraih ponsel di atas meja.

Mataku menyipit, membaca berulang kali pesan yang masuk.

‘Marah, ya? Maafin Mas Rayyan. Tunggu kebenaran.’

Pesan dari Mas Rayyan masih kutatap. Terakhir kali, saat dia menelepon Riri. Setelah itu, aku tak lagi mendapat pesan darinya. Hanya beberapa panggilan yang tentu saja kutolak saat itu. Apa dia menarik kesimpulan jika aku marah padanya?

Aku menghembuskan napas kasar, menaruh ponsel tanpa membalas pesan darinya. Aku sudah janji pada diriku, pernikahannya kurang dua belas hari lagi, maka aku sudah tentu harus berhenti menyukainya. Bukankah tujuanku ke kita ini untuk menyembuhkan luka? Tentu saja aku harus melalui lembar baru tanpa mengingat rasa untuk Mas Rayyan.

Pesta pernikahan mereka kurang dua belas hari lagi. Aku belum mendapat undangan, hanya ucapan pemanis obrolan Mama Rayyan saja yang sudah menyuruhku untuk hadir di acara mereka. Ah, dua belas hari itu masih banyak waktu untuk sekadar menyebar undangan.

Tiba-tiba hatiku mengajak berdiskusi dengan akal pikirku. Harus datang kah aku di pesta mereka? Mengingat aku dan Mas Rayyan ini sahabat dari kecil, seharusnya aku ada di pestanya. Yah, meski hanya sekadar memberi senyum getir. Tapi, lukaku ini belum sembuh. Sehebat itukah aku  bisa datang di pesta mereka dan memasang topeng bahagia juga?

“Liat nanti aja deh. Ya nggak, Mil?” Kusenggol Cimil di atas bantalku, kuambil lalu kudekap. Mendekap Cimil rasanya hampa sih sebenarnya, tapi namanya juga udah sayang.

Kulirik jam bekker di meja, jarum pendeknya menunjuk angka 2. Lumayan, 2 jam untuk tidur siang.

“Oke, Cimil. Kita bobo!”

Tanpa dipaksa, mataku memejam dengan gampang. Semua anggota badan menjadi nyaman di atas kasur. Setelah itu, pikiranku ikut lelap dalam tidur.






Jaga kesehatan, guys🤗
Efek batal UN, berselancar di watty dehhhhh.
Jangan lupa vote gaiseeeeeeee😙 kritik dan saran sangat dibutuhkan yuppp

Sersan, kau kembali(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang