Prolog

13.7K 359 142
                                    

Yukuyuuu aku kombekk nih,Yang pada nanyain sequelnya, yeayyy akhirnya aku bisa updateeee ehehe!

VOTE DAN KOMENTARNYA ditunggu CHINGGU

Hepiriding oll semoga suka

Fallaw akun wttpd dan igku,ya oll

@diaanfitry

SEQUEL OF CEO DAN MATAHARI

Cuaca pagi ini sangat cerah, secerah wajah gadis yang sedari tadi asik duduk sambil bersenandung ria menunggu seseorang yang dipuja.

"Dari depan bella cantik, dari belakang bella cantik, dari mana-mana bella tetap cantik!" Bella bernyanyi dengan suara cemprengnya sambil bercermin di spion bona, motor scoopy berwarna cream kebanggaannya. Bella memberinya nama bona karena bundanya selalu menceritakan kisah anak gajah malang yang ditinggal ibunya. Karena itu bella sedikit terobsesi dengan nama bona! Selain lucu, nama bona juga unik menurutnya.

Saat ini bella akan berangkat ke sekolah. Ini hari pertama ia memasuki sekolah setelah seminggu lamanya mereka libur pergantian semester. Ia sudah rapi dengan seragam putih abu-abu yang melekat di tubuh indahnya. Sedari tadi ia selalu mengulang nyanyiannya, dengan lirik yang sama pula, dengan percaya diri sambil menunggu seseorang yang sedari tadi dinanti-nantinya.

Bella sedari tadi menatap harap agar pagar besi gagah itu segera terbuka menampilkan pemiliknya, yang sudah seminggu ini dirindukannya karena berlibur ke canada, ia Langit! Seseorang yang sedari dulu mengisi hari-hari bella dan juga.....hatinya!

Nyanyian bella terhenti saat mendengar bunyi pagar yang ditarik.

Bola Mata bella berbinar saat mendapati pagar itu terbuka menampilkan seseorang yang tinggi, gagah dan tampan, sedang berbincang dengan pak ujang. Bella memasang senyum terbaiknya. Tanpa pikir panjang Bella segera berlari untuk menghampiri seseorang yang berada di atas honda besar itu. Bella segera berlari ke seberang.

Tinnnn!!!!

Dughhh!!

"Aaww!!" pekik bella saat pantatnya mencium tanah.

Bella terjatuh, kaget mendengar suara klakson sepeda motor yang hampir menyerempetnya. Bagaimana bisa bella ceroboh lagi?
Dan untuk sekian kalinya dihadapan langit? Bella sangat malu sekarang.

Langit dan pak ujang melihat itu hanya biasa saja. Tidak kaget atau apa, karena Bagi mereka, sudah seperti makanan sehari-hari saja melihat bella yang menyebrang tanpa melihat sekitar lalu terjatuh. Dan kejadian seperti ini juga sudah lumrah terjadi.

Langit hanya menghela nafas lelah melihat kecerobohan gadis itu lagi. Ia tidak mau merepotkan dirinya untuk sekedar membantu bella. Karena ia tau, bella adalah gadis licik! Banyak maunya! Banyak modusnya!

Bella yang melihat respon langit berdecih pelan, lalu mengusap pantatnya yang sakit dan juga hatinya. Matanya mulai berkaca-kaca menahan malu. Ia benar-benar sangat malu. Rasa malu lebih mendominan dari pada rasa sakitnya. Bella sangat merutuki kebodohannya sekarang.
Sangat tidak keren jatuh di depan langit, apalagi baru bertemu pula.

Pak ujang segera mendekat dan membantu bella. Bella tambah cemberut melihat langit yang masih diam saja memandanginya dari atas motor besarnya tanpa berniat membantunya.

Apakah dia tidak punya hati nurani?

Kenapa bukan dia yang menolong bella?

Setega itukah dia sama bella?

Tapi kok Langit tambah gantengnya?

Bella memukul kepalanya. lagi.. Pikiran jujurnya selalu saja keluar saat melihat langit. Tidak bisakah pikiran bella diajak berteman sekali ini saja? Bahkan bella belum berencana untuk marah pada langit, tapi sudah digagalkan oleh pikirannya yang sayangnya sangat benar sekali.

Langit Untuk BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang