Namjoon dan Jin dalam perjalanan pulang ke asrama. Yang lain masih di kantor agensi,sebentar lagi mereka menyusul pulang. Namjoon sedang bermain dengan handphonenya begitu juga dengan Jin. Is sedang mengecek grup chat 92 Line
"Eomma kapan pulang ya? Kudengar,kebakaran di Australia semakin menyebar"
"Kubaca diberita,kerugiannya sudah jutaan hinggal miliyar dolar. Banyak juga yang meninggal di kebakaran itu. Api menyambar perumahan terdekat"
"Duh,jadi makin khawatir dengan eom- hm? HMMMM????!!!"
"Hyung?"
Sesampainya di asrama,Namjoon menggebrak pintu masuk (untung nggak rusak) ia buru-buru melepas sepatu tanpa merapikannya yang alhasil Jin lah yang memasukkan ke kotak sepatu,Namjoon langsung menuju Sunroom dimana Nadeshiko berada.
Tadi di perjalanan,ada pesan masuk di grup chat. Jimin memberitahu yang lain kalau Nadeshiko sudah pulang. Pantas saja Namjoon terburu-buru masuk ke asrama
"Oh? Selamat datang,kalian sudah pulang ternyata"
"Na-.. rambutmu.."
"Yuri sedang merapikannya. Aku memotong rambutku sembarangan sih,jadinya berantakan"
(Sebelum di rapikan)
(Sesudah di rapikan)
"Tuan putri,saya mendapat pesan,tuan Aaron sedang dalam perjalanan pulang ke rumah"
Nadeshiko mengangguk. Yuri menyelesaikan merapikan rambut majikannya dan ia langsung keluar atas perintah Namjoon. Namjoon mendekatinya pelan-pelan,tapi tiba-tiba saja ia diminya untuk berhenti ditempat
Tak tahu mengapa,Namjoon diam ditempat. Nadeshiko berdiri,ia menghadap ke arah Namjoon dan berjalan seperti biasa. Namjoon sendiri terkejut,padahal terakhir kali ia melihat Nadeshiko berjalan seperti bayi jerapah yang baru lahir
"Aku bisa berdiri,berjalan,dan berlari kecil. Kakiku mengalami kemajuan pesat. Sebentar lagi,aku bisa berjalan dengan bebas"
"Nadeshiko.. aku melihat perban yang menutupi kakimu dari lutut ke pergelangan kaki. Apa yang terjadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Manager pt.5
Fanfictionlanjutan dari Our Manager pt. 4 berawal dari Our Manager pt.1