Di asrama,Nadeshiko meminta Shouma untuk membuatkan minum sebelum ia pulang. Namjoon sedang berganti pakaian dengan pakaian musim dingin yang santai
Setelah minuman dan makanan kecil terhidang,Shouma pamit pulang ke rumahnya. Dan sekarang hanya mereka berdua di asrama
"Heheh"
"Kenapa?"
"Kita jarang banget menghabiskan waktu berduaan begini,heheh"
"Jadwal kami terlalu padat. Tapi,untungnya kamu orangnya sabaran"
"Aku selalu sabar. Dan seharusnya kamu bersyukur dong,aku nggak beralih ke yang lain"
"Bagaimana bisa kamu beralih? 24 jam kamu selalu berada di sekitaran kami. Lagipula aku percaya kamu"
"Heheh~ Shouma sudah menyiapkan teh,diminum dulu"
"Punya mu warnanya beda"
"Ini Chamomile. Makanya warnanya kekuningan. Punyamu teh biasa kok"
Namjoon dan Nadeshiko meminum tehnya masing-masing. Seketika,Namjoo baru teringat sesuatu
"Oh iya,apa PD-nim sudah bercerita tentang project seni kelas global itu?"
"Connect BTS kan? Ya aku tahu. Kalian sungguh hebat,mengumpulkan 22 seniman dari berbagai negara. Aku sudah melihat hasil karya mereka beberapa saja,dan semuanya sangat indah,aku menyukai keindahan yang mereka ciptakan"
"Syukurlah kau suka. Aku berharap,project ini bisa menyatukan semuanya"
"Jika kalian butuh bantuan fisik maupun non-fisik,Okugawa Group akan membantu"
"Tapi,Okugawa Group kan bukan siapa-siapanya BigHit"
"Anggap saja pribadi"
"Nggak bisa"
"Eeeh"
Namjoon terkekeh,ia meletakkan cangkirnya dan memeluk pinggang kecil itu dengan erat. Meskipun terlapisi oleh pakaian,Namjoon masih bisa merasakan betapa kurusnya tubuh yang ia peluk itu.
Namjoon meletakkan dagunya di bahu Nadeshiko dan menghirup parfume yang ia kenakan. Wangi sakura,parfum dengan jenis aroma dan merek favorit Nadeshiko
"Bagaimana dengan ibumu dan kakak iparmu?"
"Mereka masih disini,dan aku tetap melarang mereka bertemu denganku. Besok,kukirim mereka pulang ke Jepang. Huuh,kakakku pasti ngomel-ngomel"
"Karena ibumu bisa bertemu denganmu sementara kakakmu sendiri nggak?"
Yang ditanya mengangguk. Ia menyesap lagi tehnya kemudian meletakkannya di meja. Ia bersandar di pelukan Namjoon yang lebar dan hangat,sesekali Nadeshiko mengelus lengan nan kekar yang melingkari pinggangnya
"Sepertinya kamu rajin gym"
"Aku melatih tubuhku dengan baik"
"Aku menyukai lengan ini"
"Kau suka?"
"Dadamu semakin bidang saja. Maaf ya kalau pembicaraanku begini,aku tak bisa menahannya"
"Hooo.. tak apa,aku suka kamu berbicara seperti itu. Tapi,setidaknya isi dulu badanmu. Terlalu kurus"
"Hahaha..."
"Oh iya,minggu depan ada pemotretan lho"
"Oh ya? Apa tema nya? Aku nggak ikut jadwal selama ini"
"Lihat saja nanti"
"Eeeh"
Nadeshiko balas pelukan Namjoon ia semakin tenggelam dalam pelukannya dan mereka berdua menyukai momen ini
"Haah,senangnya bisa berduaan tanpa diganggu"
"Ini waktu yang langka. Hei,mau nonton film?"
"Apa?"
"Kita nonton di bioskop yuk. Di bioskop yang pernah kudatangi bersama para member saat pemutaran film dokumenter kami itu"
"Sekarang? Tapi,aku lagi nggak mood buat nonton.. kan janjinya berduaan di rumah"
"Oh iya. Iya iya,ayo kita habiskan di rumah saja. Terus,kita mau ngapain nih?"
"Um... hmm... oh iya,dokter fisioterapi ku sedang libur hari ini,bisa bantu aku latihan untuk terapi mandiri?"
"Tentu. Ayo kita latih kakimu"
Dari siang sampai sore,Namjoon membantu melatih kaki Nadeshiko. Meskipun dokternya libur,Nadeshiko rajin untuk terus terapi sendiri dan latihan sendiri. Tak lupa kadang ia dibantu Shouma atau yang lain
Taehyung pulang dari jalan-jalan bersama Yeontan,begitu pulang Yeontan berlari dan melompat ke pangkuan Nadeshiko yang sudah duduk kembali di kursi roda
"Lho? Hanya berdua disini?"
"Kami ngedate indoor"
"Date indoor? Dimana butler eomma?"
"Kusuruh pulang ke rumahnya,kenapa? Butuh sesuatu? Biar aku lakukan"
"Tidak tidak,hanya bertanya. Biasanya,setiap kali pulang kan butler eomma selalu saja muncul entah dari mana"
"Kubilang Shouma itu orangnya misterius"
Tak lama kemudian,Jin dan Jungkook yang habis nge-gym bersama PT mereka akhirnya pulang juga. Jin masuk dengan hebohnya
"Uwwoooooo,capek!!"
"Hyung,jangan teriak dong"
Nadeshiko mendadak sedih,ini sudah sore biasanya ia menyiapkan makan malam untuk mereka,tapi dengan keadaannya sekarang,tidak bisa bergerak dengan bebas sesuka hati
"Tuan putri,saya akan menyiapkan makan malam"
"Ah? I,iya.."
Taehyung,Jin dan Jungkook terkejut dengan kehadiran Shouma yang tiba-tiba muncul di belakang mereka. Dia misterius kan? Nadeshiko sih sudah terbiasa,meskipun masih kagok(?)
Makan malam sudah siap,menu malam ini adalah masakan Italia yang dibuat oleh Shouma
Para member melotot melihat deretan makanan yang enak ada di depan mereka. Nadeshiko jarang masak makanan Eropa,mentok-mentok paling cuma bikin makanan khas Belanda. Makanya,mereka agak terkejut melihat makanan mewah yang tersaji di atas meja. Padahal selama ini Shouma selalu menyajikan makanan yang seperti ini...
"Biasakan dengan ini. Selama aku tak bisa memasak,Shouma lah yang memasak"
"I,iya.. seberapa sering pun,anehnya aku selalu terkejut"
"Tenang saja,nanti juga lama-lama terbiasa. Aku dari kecil selalu disajikan makanan seperti ini sih,makanya terbiasa"
"Tapi,sebelumnya kan eomma selalu masak makanan yang sederhana"
"Karena simple dan cepat. Kecepatan memasakku dengan Shouma berbeda,Shouma ini memiliki kemampuan memasak setara dengan 3 stars Michelin"
"Ooh.. iya ya,eomma terlihat santai kalau masak"
"Shouma,setelah makan malam ini,kamu boleh pulang"
"Baik,terima kasih tuan putri"
Sementara itu,di Hotel yang ditempati oleh Nami,Maiko dan si kembar. Maiko dan si kembar sudah tertidur di kamar sebelah,sementara itu ibu mertuanya sibuk menandai sesuatu di buku notesnya
"Undangannya untuk 2 orang. Maiko harus menjaga si kembar,bakalan sayang kalau undangannya di sia-siakan. Ajak Nadeshiko saja♡"
Nami memasukkan nomor telepon dan menelepon seseorang yang ia tuju
"Halo? Aku ingin disiapkan jalur disabilitas"
Tbc
Hmmmhhhhhh......
Maafkan jika ada kesalahan.
See you on the next episode
Love youKamis,20 Februari 2020
08 : 24
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Manager pt.5
Fanfictionlanjutan dari Our Manager pt. 4 berawal dari Our Manager pt.1