Di New York Amerika,yap mereka sudah tiba pagi ini dan langsung menuju hotel untuk istirahat. Nadeshiko menaiki mobil terpisah alias mobil yang ia sewakan sendiri
Kenapa? Karena ia membawa orang sakit. Aaron panasnya masih belum turun,apalagi ia terkena ac pesawat selama berjam-jam di udara. Jadi,Nadeshiko,Aaron dan kedua pelayannya menaiki mobil yang ia sewa sendiri
Sesampainya di hotel,Nadeshiko mengambil kunci kamarnya lalu menuju lantai yang sudah disewakan oleh BigHit. Ia selantai dengan para member. Kamarnya berada di ujung,dan kedua pelayannya berada di depan dan juga sebelah kamarnya
"Shouma,jadwal hari ini"
"Hanya beristirahat,itu planer dari BigHit untuk hari ini. Tapi,tuan putri memiliki jadwal lain"
"Apa itu?"
"Tuan putri harus berkumpul di Lobby untuk meeting bersama staff dan co-CEO membicarakan untuk GRAMMY yang akan datang. Kemungkinan akan di adakan meeting dadakan,tuan putri diminta bersiap"
"Oke,terima kasih. Selama aku meeting,tolong jaga Aaron"
"Baik"
TING TONG~ TING TONG~
Yuri membukakan pintu kamar,rupanya seorang staff wanita yang datang menjemput Nadeshiko untuk meeting bersama di Lobby
"Manajer-nim,ayo ke bawah. Habis meeting,kita pesan makan untuk makan siang"
"Oke,pesannya di restoran hotel atau di luar?"
"Untuk para member pesan di restoran,kalau untuk staff sudah dapat porsi makanan masing-masing. Co-CEO yang memilih menu nya,katanya dipesan dari restoran favoritnya dan beberapa orang sudah pernah mencoba. Enak kok"
"Ah,begitu.."
"Terus juga,rencananya beberapa staff mau keluar beli cake di toko dekat hotel ini yang lagi populer. Mereka menjual Strawberry Cheese Cream Donuts yang melegenda dan populer itu"
"Aku ikut!!! Aaron,wait here Mommy gonna work again,oh and Mommy gonna buy you Strawberry Cheese Cream Donuts! Be a good boy,love you honey"
"Love you too mom.."
Nadeshiko mengecup pipi Aaron,staff wanita yang menjemputnya mengambil alih kursi roda Nadeshiko,mereka pergi menuju Lobby. Shouma dan Yuri tetap di kamar menjaga Aaron
"Manajer-nim.. tadi itu... anak manajer-nim?"
"Bukan,dia adikku! Adik angkat! Hanya saja dia memanggilku 'Mommy',jadinya banyak orang salah paham.. padahal sudah kubilang panggil 'oneesama'..."
"Kenapa Mommy?"
"Entahlah,aku juga tidak tahu. Pertama kali mengadopsinya,ia memanggilku begitu. Apa karena auraku yang terlihat keibuan? Aku tidak tahu"
"Kalau itu sih,aku setuju. Soalnya,manajer-nim dulu kan peduli banget sama staff-staff lain,seperti ibu kami! Aku ingat lho! Manajer-nim membawakan snack buatanmu waktu di Hawaii. Kita memang belum saling kenal,tapi manajer-nim baiiiik banget! Aku jadi teringat mama ku"
"Apakah tampangku setua itu...? Apa karena aku albino?"
"Eeeh,tidak tidak! Bukan itu maksudku! Maksudku,aura manajer-nim itu,keibuan sekali. Coba deh tanya yang lain,pasti mereka setuju. Bukan masalah tampang atau albino.."
Begitu mereka sampai di lobby,semua orang sudah berkumpul dan tiba-tiba saja staff wanita itu bertanya apakah Nadeshiko aura keibuannya terlihat atau tidak dan jawaban mereka
"Manajer-nim seperti ibu kami. Jadi,pantas saja kalau manajer-nim sering salah sangka sebagai ibu"
"Uh.. begitukah..? Padahal,aku 25 tahun hidup kekurangan kasih sayang ibu. Hanya sedikit sih kurangnya.. aku ini ngomong apa sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Manager pt.5
Fanfictionlanjutan dari Our Manager pt. 4 berawal dari Our Manager pt.1