10 hari setelah kejadian penembakan itu,Nadeshiko masih dalam keadaan koma,tapi ia sudah dipindahkan ke ruang rawat inap beserta peralatan penunjang hidupnya. Shouma mulai tidak tenang,sebab para member sudah dalam perjalanan pulang ke Korea. Ia akan mengatakan yang sebenarnya kepada mereka
Shouma membuka buku catatan milik majikannya,ia ingin mengetahui jam berapa mereka tiba di Korea
"Jam 11 : 05. Sekarang jam 10 : 35,tersisa 30 menit lagi. Aku akan menjemputnya dan menjelaskannya,tuan putri,saya berangkat dulu. Menggantikan pekerjaan anda"
Shouma keluar dari ruangan,ia menuju parkiran untuk menjemput para member di bandara. Ia berencana untuk memberitahu para member begitu tiba di asrama
Jam 11 : 10 di bandara Incheon,para member beserta staff sudah tiba di bandara. Shouma memarkir mobil bersama dengan mobil-mobil lain yang menjemput mereka juga. Asisten manajer melihat Shouma sudah berdiri di samping mobil sambil menunggu kedatangan mereka
Saat semua member sudah masuk mobil masing-masing,Shouma mempersilakan untuk Namjoon masuk ke dalam mobilnya. Namjoon heran,kenapa Shouma yang menjemputnya,bukan Nadeshiko
"Nadeshiko dimana?"
"Saya menggantikan tuan putri untuk menjemput tuan Namjoon"
"Tuan putri...? Apakah dia sedang sibuk?"
"Tuan,ada yang perlu saya bicarakan. Tapi,saya akan mengatakannya begitu kita sampai di asrama"
Namjoon mengerenyitkan dahinya,perasaannya nggak enak,ia berharap tidak terjadi sesuatu terhadap Nadeshiko. Dan sejak kapan Shouma mulai memanggil Nadeshiko 'tuan putri'? Author sendiri juga tidak tahu •w•
Sesampainya di asrama,semua member masuk dan merebahkan diri di sofa besar. Koper dan barang-barang mereka akan sampai sebentar lagi,jadi mereka beristirahat dulu
"Gentleman,saya tuangkan teh untuk anda semua"
Para member jadi kelabakan sendiri,butler Nadeshiko bekerja dengan baik sampai-sampai membuat mereka tidak tahu harus apa selain berterima kasih
"Ini teh yang diracik oleh tuan putri untuk mengembalikan energi yang terbuang. Silakan dinikmati"
"T,tuan putri...? Oh,terima kasih..."
"Kata kamu ada yang ingin dibicarakan begitu kita sudah sampai disini? Ada apa? Dimana Nadeshiko?"
"Tuan putri Nadeshiko.. tertembak dalam tugasnya sebagai relawan yang melindung hewan. Beliau juga tertabrak oleh motor saat berusaha menangkap sang pelaku"
Semua member melotot kepada Shouma. Bahkan tangannya terhenti untuk meminum teh. Namjoon shock. Ia tak percaya
"Eomma.. tertembak? Dimana?"
"Di sebuah hutan yang jauh dari sini. Disana ada pemburu liar illegal,tanpa izin pemerintah mereka menembaki segala hewan secara membabi buta untuk mendapatkan keinginan mereka. Disaat tuan putri sedang mengumpulkan bangkai hewan dengan tangannya sendiri,ia tertembak oleh salah satu pemburu dan mengenai lengannya. Dokter memperkirakan,tuan putri akan lumpuh pada lengannya"
"Bohong.. kapan kejadiannya..?"
"Setelah tuan-tuan sekalian berangkat ke New Zealand"
"Bohong! Nadeshiko terus membalas pesanku selama di New Zealand!!"
"Benarkah?!"
"Mohon maaf sebelumnya tuan Namjoon. Atas permintaan tuan putri untuk menyembunyikan ini sampai tuan-tuan sekalian pulang,sayalah yang membalas tuan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Manager pt.5
Fanfictionlanjutan dari Our Manager pt. 4 berawal dari Our Manager pt.1