Pagi hari,Shouma dan Yuri sudah bersiap lebih awal,bahkan lebih awal daripada staff BigHit. Mereka berdua berdiri di depan pintu kamar sang majikan,dengan Shouma yang memegang kunci cadangan kamar majikannya. Ia menempelkan kunci kamar hingga berbunyi. Setelah itu,ia membuka pintu setelah mengetuk pintu kamar
"Tuan putri,selamat pagi. Oh.."
Nadeshiko tertidur dengan pulas. Sampai-sampai rambut nya berantakan sekali. Shouma sigap menyiapkan kursi roda sedangkan Yuri berusaha membangunkan Nadeshiko dan membantunya membersihkan badannya
"Hmm..? Oh kalian.."
"Tuan putri,bagaimana perasaan anda pagi ini? Apakah sudah terasa lebih baik?"
"Sedikit.. sudah pagi ya.. Yuri,bawakan aku ke kamar mandi"
"Baik"
Sementara itu,di kamar Jin,dia juga bangun pagi. Setelah mandi dan berpakaian rapi,ia menyiapkan barang-barang yang akan ia bawa. Sambil menunggu yang lain,Jin membuka handphonenya dan membuka grup chat. Kemarin malam,dia langsung tidur membiarkan chat-chat yang masuk menimbun
"Oh? Apa ini? Namjoonie? Isi pesannya..."
'Semuanya,kuberitahu sesuatu. Nadeshiko sedang sakit,ia menangis semalaman dan mengingau tidak jelas. Tapi,dari pesan yang kutangkap,ia menginginkan kita tidak terlalu kelelahan atau sakit maupun terluka. Aku tahu,kita sudah berulang-ulang kali di peringatkan seperti itu,tapi.. sepertinya Nadeshiko BENAR-BENAR tak ingin melihatnya lagi. Oleh karena itu,kuharap kalian menangkap apa maksudku dan melaksanakannya besok saat sesi latihan pagi'
Begitulah isi pesannya. Jin mengangguk-angguk,ia membaca balasan dari yang lain juga
Hoseok : 'eh? Eomma sakit? Sejak kapan,kenapa aku tidak sadar?'
Jimin : 'aku dan Taehyungie juga baru tahu..'
Jungkook : 'aneh,padahal eomma masih tertawa lho di bandara tadi..'
Hoseok : 'eomma menyembunyikannya dengan baik.. sampai-sampai kita tidak tersadar'
Namjoon : 'aku saja baru tahu. Seandainya saja aku tidak melihat Shouma-ssi membawa dokter,pasti aku bakalan tidur tanpa curiga'
Hoseok : 'kamu kan pacarnya,kenapa kamu juga tidak tahu?'
Namjoon : 'ck,jangan lupakan wajah Poker Face Nadeshiko itu. Dia pintar sekali menyembunyikannya'Tak lama kemudian,terdengar suara bel,Jin buru-buru membuka pintu kamarnya dan ia langsung teriak terkejut
"E,EOMMA?!"
"Ugh,kenapa teriak di pagi hari ini sih? Ada apa dengan wajahku?"
"T,tidak.. k,kudengar eomma sedang sakit.."
"Um,aku sudah agak baikan. Karena itu,aku sengaja kemari untuk membangunkan kalian. Baguslah kalau kamu sudah siap duluan. Aku akan ke kamar lainnya"
"I,iya.."
Nadeshiko dengan Yuri yang mendorong kursi rodanya beralih ke kamar lain. Kamar Jungkook yang tepat di samping Jin. Nadeshiko menekan tombol bel yang tersedia,tapi tak ada respon. Akhirnya,ia membuka pintu dengan kunci cadangan yang ia pegang
Mereka berdua masuk,kamar begitu gelap. Yuri menyalakan saklar dan kamar menyala terang. Kemudian juga Yuri membuka gorden kamar membiarkan cahaya matahari masuk. Cahaya itu membuat Jungkook terganggu
"Jungkookie,ayo bangun. Cepat-cepat mandi kemudian sarapan. Sarapan akan di antar kan,jadi ayo cepat bangun"
"Uunggg,maunya sarapan buatan eomma.. bukan buatan Jin-hyung.."
"Wah,ngingo nih anak. Jungkook,kita ada di Amerika bukan di Korea,jadi berhentilah mengingau dan cepat bangun"
" tunggu seben.. eh? EOMMAAAA??!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Manager pt.5
Fanfictionlanjutan dari Our Manager pt. 4 berawal dari Our Manager pt.1