"Eh? Dia senekat itu??"
"Iya,sampai menyuruh Shouma mencari asistennya. Segala tindakannya sudah sangat ketahuan,dia pikir aku ini bodoh"
"Tapi,sekarang pelakunya sudah ditahan kan?"
Nadeshiko mengangguk
"Aku meminta untuk tidak dijatuhi hukuman mati. Melainkan penderitaan yang ku inginkan untuk mereka. Mereka berdua akan berada di balik jeruji besi begitu keluar mereka akan dianggap sebagai pengkhianat negara,anti-fraksi perdamaian,dan sebagainya. Bisakah kau bayangkan? Betapa menderitanya mereka,hidup dibawah sindiran masyarakat"
"Nadeshiko.. besok kan masih libur,lebih baik kamu mampir ke tempat teman-temanmu dan habiskan waktumu bersama mereka"
"Besok Momo ngajak ketemuan"
"Aaron?"
"Aaron besok kuantar ke rumah temannya si kembar itu. Setelah mengantar Aaron aku langsung ketemuan sama Momo. Nggak tau sih,mau ketemuan di luar atau dimana.."
"Ya sudah,besok habiskan waktumu bersama dengan teman-temanmu"
Keesokan harinya,Nadeshiko janjian dengan Momo mereka akan bertemu di sebuah restoran yang memiliki ruang privasi pelanggan. Momo sudah booking ruangan privasi di sebuah restoran
Nadeshiko datang tanpa Shouma dan Yuri,ini keinginan Nadeshiko sendiri ia ingin jalan-jalan tanpa pengawalan. Padahal,mengingat kondisinya ia harus berada dekat dengan pengawal atau pelayannya
Sesampainya di restoran,ia langsung bertanya dan seorang karyawan mengantar ke ruangan yang sudah di booking itu. Momo belum datang,jadi Nadeshiko duduk dan memesan belakangan
Tak beberapa lama kemudian,Momo datang. Begitu Momo tiba,ia langsung menanyakan
"Kamu nggak apa-apa?"
"Momo... hiks,kenapa mereka jahat..."
"Ceritakan saja kepadaku,aku akan menjadi pendengar untukmu"
Sebelumnya,Momo memesan makanan dulu setelah mereka berdua memesan,Nadeshiko mulai bercerita tentang kejadian yang terjadi 2 hari yang lalu
Panjang lebar Nadeshiko menjelaskan,Momo menggelengkan kepalanya tak percaya kenapa hal itu terjadi kepada Nadeshiko. Nadeshiko merasa sakit hati mengingat kejadian-kejadian buruk yang terjadi kepadanya,tapi ia menahan tangisnya
"Aku tahu kamu sering dilatih membuat kekebalan racun pada tubuh,untungnya kamu baik-baik saja.. cuma.. apa yang mereka lakukan itu sudah sangat keterlaluan. Apa dendam mereka kepadamu?"
"Aku juga nggak tahu.. aku tidak pernah berbuat jahat atau buruk kepada mereka,tapi kenapa.. sekarang,sekolahku sedang diperiksa oleh kepolisian mengenai hal ini"
"Kamu nggak ngomong ke pihak sekolah?"
"Momo,kamu tahu sendiri kan tidak ada satu pun dari mereka yang mau mendengarkan ku? Mereka semua sungguh rasis,apa salahnya sih mempunyai kulit putih albino atau hitam? Kenapa mereka sangat rasis kepadaku.. aku kan bukan semacam penyakit menular,tapi kenapa..."
"Nadeshiko-neechan.. tidak,nacchan. Tidak semua orang itu rasis,buktinya saja nacchan pernah cerita kan waktu sma dulu? Semua orang menyukai nacchan. Dan mereka tidak peduli kamu albino atau hitam,cacat atau tidak. Sudah cukup dariku,aku berjanji akan menjadi pendengarmu kan? Apa kamu sudah puas menuangkan isi hatimu?"
Nadeshiko mengangguk. Ia sesekali mengusap air matanya yang hampir jatuh
"Tak apa menangis"
"Ini kan restoran.. sebaiknya jangan menangis di tempat publik.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Manager pt.5
Fanfictionlanjutan dari Our Manager pt. 4 berawal dari Our Manager pt.1