15# Blank Out

343 30 0
                                    

Di New York,mereka sudah tiba disana. Dan mereka semua,seluruh staff BigHit beserta artis sudah tiba di hotel. Mereka turun dari mobil,sang asisten manajer melakukan check-in dan mereka semua diperbolehkan menuju lantai yang sudah di sewakan beserta kamarnya

"Aku capek.."

"Tuan putri,saya akan segera menyiapkan teh herbal untuk mengembalikan energi"

Nadeshiko hanya mengangguk. Saat Shouma baru mau buka pintu kamar,mereka bertiga dihampiri oleh seorang petugas keamanan

"Permisi,ada orang yang mengaku dari keluarga Okugawa. Seorang pria,dia bilang,dia adalah pamannya manajer-nim"

"Oh. Yuri,tolong bilang kepadanya aku capek setelah perjalanan panjang di udara. Nanti petugas ini yang akan mengantarmu"

"Baik"

"Dan Shouma. Aku mau muntah,cepat bukakan pintu. Panggil dokter"

"Baik"

Sesuai perintah Nadeshiko,kedua pelayan itu melaksanakan perintah mereka masing-masing. Yuri menghampiri paman dari Nadeshiko,begitu bertemu ia merasa pria yang ada di depannya ini bukan lah 'paman' sang kepala keluarga

"Yoo.. dimana Nadeshiko?"

"Sungguh tidak sopan memanggil tuan putri seperti itu. Anda bukan dari keluarga Okugawa,saya hafal seluruh anggota keluarga Okugawa. Anda hanyalah orang aneh yang mengikuti kami. Enyahlah,usir orang ini. Dia bukan bagian dari Okugawa"

"Eeeh?! Tidak aku bagian dari keluarga Okugawa! Aku mau bertemu dengan Nadeshiko!"

"Tuan putri memberikan perintah mutlak untuk tidak menemuinya. Pergilah! Usir dia!"

Sang petugas menyeret paksa pria mencurigakan tersebut jauh-jauh dari hotel. Tak lupa dibawa ke kantor polisi dulu. Ternyata dia hanyalah pria yang berpura-pura menjadi salah satu kenalan. Kebetulan dia tahu tentang Nadeshiko,jadi dia mengaku bagian dari keluarga Okugawa demi kepentingannya sendiri. Entah apa tujuannya berbohong seperti itu

Terdengar suara langkah kaki yang tergopoh-gopoh,Shouma menghampiri Yuri ia memberitahukan sesuatu

"Saya akan memanggil medis,tuan putri mengalami jet lag parah atau gangguan lainnya,kondisi tubuhnya tidak stabil,tolong temani tuan putri dan jangan beritahu yang lain"

"Baik"

Yuri sedikit berlari menuju kamar sang majikan,dan benar saja Nadeshiko sedang menangis sambil meringkuk di atas tempat tidur. Perutnya terasa tak enak seolah-olah tertekan dan ia masih mual. Kepalanya pusing berat dan terasa sakit,tak lupa dengan keringat yang mengucur dari pelipisnya

"Tuan putri,tenang lah. Medis akan segera kemari"

Ucap Yuri sambil mengelap keringat sang majikan dengan tisu kemudian membuangnya di tempat sampah. Lalu,ia segera membuatkan teh herbal yang dibawa jauh-jauh dari Korea

"Hiks hiks.. Joonie.. ugh.."

"Tuan putri,sabar lah. Sebentar lagi Shouma-san akan kemari membawa medis. Apa perlu saya panggilkan tuan Namjoon?"

"Nggak usah.."

Tak beberapa lama kemudian,Shouma datang dengan membawa seorang dokter di belakangnya dan Namjoon?!

Sang dokter langsung memeriksa keadaan Nadeshiko. Menurutnya ia sedang stres berat ditambah jet lag yang menyerangnya. Hah? Sang dokter menjelaskan kepada 2 pelayan yang ada di depannya dan mereka mendengarkan dengan seksama. Begitu juga dengan Namjoon. Begitu urusannya selesai,sang dokter keluar dari kamar tersebut

"Serangan panik ya.. tuan Namjoon,saya ingin bertanya. Apa akhir-akhir ini tuan putri selalu memikirkan sesuatu seperti pekerjaan atau yang lain?"

"Tidak,setahuku tidak. Dia hanya biasa-biasa saja,bagaimana dengan kalian?"

Our Manager pt.5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang