9-ada apa dengan dia?

804 88 8
                                    

"Coba aja kalo gue nggak lagi galau kemaren. Gue udah nggak idup kalik ah," celetuk Hana.

Haerim langsung menoleh kesamping. "Maksud lo?"

Hana menghembuskan nafasnya pelan dan memandang Haerim. "Kemarin malem. Pak Wonwoo nyamperin gue lagi. Tapi gue lagi sedih banget, lo tau lah karena apa. Jadi gue kaga bisa nikmatin."

Hana pun meletakkan kepalanya dimeja dengan wajah cemberutnya. Haerim sedikit ngeri jika begini. "Gue juga nyender dibahu doi, tapi gue lagi sedih. GUE LUPA RASANYA HUWAAAAAAAA!!" Dengan cepat Haerim menutup mulut Hana.

"Heh ini dikelas bego," kesal Haerim. Hana melepas paksa tangan Haerim dimulutnya.

"Ah elah. Lagi sedih yaampun," erang Hana lagi.

Haerim menghembuskan nafasnya pelan. "Yaudah. Ambil positifnya aja. Berarti Pak Wonwoo udah mau lo deketin. Yaa?? Udah ya nak. Diem," pinta Haerim. Hana terdiam lesu.

"Hana!  Dipanggil Pak Wonwoo lagi tuh!" Hana langsung menoleh kepintu. Ada Yuna yang baru saja sampai.

Seketika wajah Hana berseri. "Haerim! Kayaknya beneran deh kata lo. Dia udah demen sama gue hihi, gue duluan yaa," dengan secepat kilat Hana pergi menuju kantor.

"Rim," panggil Gahyeon. Haerim pun menoleh kebelakang. Ada Gahyeon dan Xiao yang tengah memandangnya.

"Pak Wonwoo?" Tanya Xiao. Haerim mengangguk.

"Apa bener? Pak Wonwoo udah suka sama Hana?" Tanya Gahyeon. Haerim menggedikkan bahunya.

"Tapi Hana tadi bilang kalo semalem dia nyamperin Hana lagi. Ditaman. Hana juga nyandar dibahunya dan katanya dia juga nggak nolak kayak biasanya. Kayaknya sih kapalnya mau berlabuh," jawab Haerim.

"Wuuhhh. Akhirnyaaaa..." lega Xiao.

Berbeda dengan Gahyeon. Gadis itu justru kesal sekarang. Bisa-bisanya gurunya itu tidak mengindahkan ucapannya. Apa pria itu tidak berpikir sebelum bertindak? Apapun yang dia lakukan pasti berdampak pada Hana yang baper.

Sepertinya ia perlu melabraknya lagi. Sebelum semuanya rumit.

"Heh!" Sentak Xiao. Gahyeon mengerjap kaget.

"Eh gimana?"

"Kok lo kayak nggak suka gitu sih," heran Haerim. Sepertinya Gahyeon tidak bisa menahan perasaannya untuk kontra dengan hubungan Hana dan Pak Wonwoo.

"Gaes. Gue mau ngomong sesuatu. Tapi please jangan tanya kenapa," ucap Gahyeon. Xiao dan Haerim pun mengerutkan dahinya bingung.

"Gue sebenernya nolak hubungan mereka," mata Xiao dan Haerim langsung membulat. 

"Bukan karena gue suka Pak Wonwoo. Please itu diinget. Tapi ada sesuatu yang buat gue khawatir sama Hana itu sendiri."

"Bentar-bentar. Nggak bisa gitu dong. Kenapa? Atas dasar apa lo nentang hubungan mereka?" Tanya Xiao. Gahyeon menghembuskan nafasnya kasar.

"Gue uduh bilang jangan tanya kenapa," jengah Gahyeon.

"Kalo lo nggak suka dan itu berhubungan sama Hana itu sendiri. Kenapa lo nggak cerita? Kita juga temennya Hana. Kita juga berhak tau nggak cuma lo," jawab Haerim. Gadis itu nampak kesal karena Gahyeon yang terkesan menutup-nutupi hal penting diantara mereka.

Gehyeon menutup wajahnya. Dirinya bingung, ini bukan lah sekedar hal biasa. Jika dulu ia tidak nekat, dirinya juga tidak akan pernah tahu kebenarannya.

Gahyeon tidak bisa katakan apapun untuk saat ini.

"Gue nggak bisa cerita sekarang. Please gaes. Kali ini aja. Lo ada dipihak gue," pinta Gahyeon.

Guru Cakep | Jeon Wonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang