15-kesel lagi, kesel terus

680 65 2
                                    

"Ihh kesel," geram Hana. Gara-gara kelakuan Wonwoo. Sejak semalam ia tidak bisa tidur dan berakhirlah matanya berkantung di pagi hari. Bagaimanakah cara dirinya untuk membalas pria itu?

"E-em. I-ini beneran? K-kita mau....lakuin itu?" Tanya Hana yang sedang gugup. Bagaimana tidak gugup jika ia tengah terlentang diatas ranjang setelah Wonwoo menciumnya sejak tadi.

Bibir Hana rasanya kebas. Sepertinya ini pilihan yang tidak tepat untuk menuruti Wonwoo. Dalam hal seperti ini Hana bisa melihat perbedaan umur mereka yang memang cukup jauh.

"Eh-ehhh. Bukannya kecepettan ya. Aduhh," keluh Hana lagi seraya menutup kedua matanya. Gila saja. Wonwoo tiba-tiba membuka mantel dan melepaskan kancing bajunya. Hana kepo tapi ia malu jika harus melihatnya sekarang.

Wonwoo sepertinya serius untuk melakukannya. Karena pria itu sampai menyewa hotel. Hana kan sedikit bagaimana.

"Kalo aku nggak serius, aku nggak bakal gini," ucapnya seraya menindih Hana. Seketika Hana merasakan hawa yang panas dingin. Perlahan pria itu menyusuri leher Hana yang sukses membuatnya meremang.

Dengan ragu Hana menyentuh bahu lebar Wonwoo untuk sedikit mendorong pria itu agar tidak kemana-mana. Hei ini Wonwoo sedang apa?

"A-apa kamu harus- ya!!!! Sakit!" Pekik Hana yang langsung mendorong tubuh Wonwoo sekuat tenaga. Hana tidak bisa menutupi kekesalannya sekarang.

Hana menutup rapat-rapat lehernya dengan kedua tangannya. Mencoba menghalangi Wonwoo untuk tidak melanjutkan.

"Kamu kok kayak vampir gini sih? Ini sakit!" Hana serius emosi sekarang, lehernya sakit. Tidak bohong jika dirinya merasa lehernya digigit dan dihisap layaknya vampire di film-film.

Apakah dirinya pemilik darah suci? Atau Wonwoo adalah srigala? Lupakan.

Wonwoo menghela nafas pelan. Dia jadi tidak berhasrat jika Hana begitu pemula seperti ini. Mungkin ia terlalu terburu-buru, terlihat bagaimana kaku dan berantakannya Hana membalas sentuhannya. Benar-benar tidak bisa dinikmati.

Harusnya dirinya mengajari Hana sedikit-sedikit agar gadis itu bisa mengimbanginya.

Ingin sekali ia melanjutkan sampai inti, tapi kasian. Dia belum siap. Kenapa sih Hana menggemaskan dan menggairahkan secara bersamaan?

"Udah lah. Lain kali aja," Wonwoo bangkit dari tubuh Hana dan mengancingkan kembali bajunya. Mengabaikan tatapan tajam Hana

"Cuma sama kamu aku ngerasa nggak berhasil jadi pria," Hana seketika membulatkan matanya.

"Ya! Aku baru pertama kali melakukannya bodoh. Mana bisa aku langsung bisa? Eoh?!"

"Sekarang kamu mengatai gurumu bodoh? Mau nilai buruk?" Ancamnya. Sangat kuno sekali, dulu selama dia mendekati Wonwoo dirinya juga mengabaikan ancaman itu. Buktinya nilainya baik-baik saja. Hana yang tidak mau kalah pun kembali membalas ucapan Wonwoo tidak kalah pedas.

"Ah kamu sering melakukannya? Berapa gadis? Berapa wanita? Udah berapa yang kamu tidurin?"

Wonwoo yang sedang duduk didepannya ini nampak berpikir. Hana bisa menyimpulkan jika pria itu sudah banyak melakukannya. Berarti dirinya bukan pertama kalinya.

Ah harusnya Hana sudah paham. Mengingat pria itu berselisih umur yang cukup panjang dengannya. Pasti ada banyak hal yang pria itu sudah lakukan tapi dirinya belum.

"Mungkin......3 gadis. Dan 2 wanita yang sudah aku tiduri," jawabnya enteng. Kilat amarah pun langsung menghiasi wajah Hana.

Buk buk

Guru Cakep | Jeon Wonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang