"Jangan kabur lagi."
"Nggak kak."
Hana terkikik geli, rasanya masih seperti mimpi jika Yerim bisa memanggilnya kakak seperti itu. Tapi ini benar-benar kenyataan. Yerim. Adiknya. Gadis itu bahkan mengizinkannya duduk di kasurnya. Keren kan?
"Karena ini adalah waktu pertama kali kita akur. Gimana kalau malam ini kita me time? Besok libur kan?" Yerim mengangguk. Ia sangat bersemangat, ini benar-benar momen terbaik bagi dirinya untuk bersenang-senang bersama Hana kakaknya.
"Kakak ke kamar dulu ganti baju. Mumpung masih sore, nanti kita bisa pulang pake bus terakhir."
"Siap!!"
Hana pun bangkit dan keluar dari kamar Yerim. Tapi didepan pintu kamar, Hana dibuat terkejut oleh seorang pria yang tengah berdiri didepannya.
"Ngagetin ah!" Yohan tertawa, ia suka sekali melihat wajah terkejut Hana.
"Mau kemana?"
"Mau jalan-jalan dong. Aku kan udah punya adek," Yohan memasang wajah meremehkan. Mentang-mentang sudah baikan begitu.
"Abang ikut boleh nggak?"
Hana menggeleng.
"Only girls! Huh!"
Yohan menghela nafas, ya beginilah rasanya punya dua adik perempuan. Reseh.
"Serah deh. Jangan pulang malem-malem. Kalau ada apa-apa kabari kakak."
"Siap bos! Eh lah abang nggak keluar juga? Malam minggu nih. Cari pacar gih."
"Terus nambah satu cewek lagi gitu?"
"Lah abang maunya yang cowok?"
"Nggak gitu juga ceunah."
Hana mengangguk-angguk. Entah lah. Kakaknya itu tidak terlalu jelek tapi kenapa tidak punya pacar ya?
"Udah ah. Aku mau ganti baju," Hana berlalu pergi meninggalkan Yohan yang masih diam ditempat. "JANGAN LUPA BILANG KE AYAH YA HEHE!"
Yohan mendecih pelan. "Nyebelin nih cewek satu."
❤❤❤
Tahu tidak sih rasanya jalan bersama dengan yang dulunya musuh. Rasanya benar-benar luar biasa. Dengan sisa popcorn ditangannya, Hana menggiring Yerim untuk masuk ke subway. Ia perlu makan sesuatu sebelum ia kembali jalan-jalan.
Ya keduanya memang sudah berniat untuk pulang dengan bus terakhir.
"Kak aku mau tanya."
"Hem tanya aja," jawab Hana seraya mengusap saus yang ada dibibirnya dengan tissue. Yerim menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ya walaupun ia sudah berbaikan, tapi rasanya tetap saja canggung.
Dan apa tadi. Kak? Ini benar-benar baru baginya.
"Aku denger dari orang.......kakak punya pacar-"
"Astaga aku lupa ngasih tau ya," Hana terkekeh geli lalu ia mengambil ponsel di tasnya. Mencari sesuatu disana sebelum ia memperlihatkan pada Yerim yang didepannya. "Ini pacar kakak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru Cakep | Jeon Wonwoo✔
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Semuanya berawal dari dua perasaan yang amat sangat berbeda. Bagai kutub magnet yang saling membelakangi tapi juga saling tarik menarik. Saya tuh sukanya sama Bapak. Ngerti nggak sih?! Jadi bapak usahain perasaan Bapak buat saya ya! Saya...