28-gym tanpa gelambir

441 48 2
                                    

"Minggu ikut ngegym yuk," Hana langsung menggeleng dengan sedotan yang masih ia alirkan boba. "Biar perutnya nggak gelambir."

"Nggak ah. Aku gini aja Pak Wonwoo udah klepek-klepek."

"Ya seenggaknya nemenin aja deh."

"Eng-gak!"

"Pulang pizza."

"Setuju."

Yohan mendengus, mau diajak gym tapi harus disogok makanan. Lihat saja, ia akan buat Hana ikutan gym. Saat sedang melihat Hana, Yohan melirik ke lehernya, iseng-iseng Yohan bertanya.

"Kayaknya kalung baru," Hana melirik lehernya. Yas Hana lupa mau sombong. Gadis itu lalu memamerkan kalung cantiknya pada kakaknya.

"Dikasih Pak Wonwoo. Keren kan?"

"Biasa aja. Abang bisa beliin yang lebih keren," Hana mendecih, kenapa sih Yohan tidak pernah sedikit pun memuji pacarnya? Ya walaupun tuaan Wonwoo dari pada Yohan. Tapi setidaknya Yohan mengeluarkan kata-kata yang membuat Hana bangga punya kekasih Wonwoo.

Bukankah harusnya begitu jika dengan adik sendiri?

"Dari pada beliin aku kalung," Hana membalik badan lalu menunjuk stan boba disana. "Mending beliin aku nih stan. Aku pengen minum boba tiap hari."

Takkk

"Sembarangan! Diabetes kamu nanti," Hana mengusap kepalanya. Ia kan hanya berniat bercanda. Sialan. Yohan menjitak kepalanya dengan sungguh-sungguh. Dan sekarang nyerinya masih terasa. Tidak salah kakaknya itu sabuk hitam taekwondo.

"Ih sakit ya dijitak tuh."

"Udah lah. Kamu udah belum minumnya? Ayo balik. Kamu mau makan malem nggak?" Hana mengangguk lalu menyedot minuman terakhirnya dan segera beranjak.

"Kuy."

Yohan mengangguk. Hana dan Yohan mulai berjalan menjauh dari kedai tersebut menuju mobil yang terparkir didepan.

"Abang kok nggak pernah mau sih beli boba?" Yohan menoleh. Ya memang kalau Hana mengajaknya beli ice itu, Yohan tidak pernah membelinya. Mungkin hanya kopi.

"Biar nggak gendut kayak kamu," Yohan lalu menarik kaosnya keatas. "Buat ginian tuh harus nggak pake boba."

Hana melotot dan langsung menurunkan koas abangnya itu. Apa pria itu sedang pamer atau bagaimana? Ini ditempat umum dan Yohan main buka-buka.

"Ya nggak usah dibuka segala. Diliatin orang kan."

Yohan terkekeh. "Yang penting bentuknya bagus, abang nggak malu."

Hana melipat kedua tangannya didada. Memasang wajah sangar di depan wajah Yohan.

"Apa?"

"Kalau nggak beli boba. YA JANGAN NYEDOT PUNYAKU TERUS!!!!"

Yohan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Soal itu.....Yohan memang mengakui jika rasanya enak. Tapi jika beli takutnya ia khilaf dan kebiasaan. Jadi dia memilih minta walaupun  selalu dihadiahhi pukulan.

"Maaf."

"Abang tuh rasanya pengen tak hih!" Gemas Hana. Cepat-cepat Hana berlari meninggalkan Yohan. Hana tidak yakin akan bisa menahan emosi lebih lama.

❤❤❤

"Kak beli ini yuk. Keren tauk bajunya," Yerim menyodorkan layar ponselnya pada Hana yang ada disampingnya. Hana menoleh sedikit, maklum ia sedang maskeran,  takut geser.

 Hana menoleh sedikit, maklum ia sedang maskeran,  takut geser

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Guru Cakep | Jeon Wonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang