"Huh huh huh," mata Wonwoo berkeliaran kesana-kemari. Memindai cafe ini untuk mencari keberadaan Hana. Dengan panik Wonwoo berkeliling, ia takut Hana sudah bertemu dengan Jennie. Bahaya jika Jennie sampai memberitahu Hana.
Bagaimana jika Wonwoo terlambat? Hana sudah pergi? Setelah mendengar Jennie? Kepalanya mau meledak rasanya.
Tringgg
Aku pindah tempat Woo. Mungkin kamu nyariin karena tadi kamu nanya aku dimana. Aku share loc yak.
Wonwoo menghembuskan nafas lega. Ternyata Hana belum bertemu Jennie. Tapi tunggu. Apa ada seseorang yang mencegah Hana bertemu Jennie?
❤❤❤
Akhirnya Wonwoo sampai ditempat yang Hana share. Aneh sekali. Ini tempatnya cukup jauh dengan cafe yang tadi ia datangi. Dengan siapa dan kenapa Hana kesini?
"Pak!" Wonwoo yang merasa terpanggil menoleh. Ternyata itu Hana. Bersama.....Gahyeon? Kenapa gadis itu juga ada disini?
"Ngapain sih sampe nyamperin aku?" Tanya Hana sesaat Wonwoo sudah duduk didepannya. Mereka memang tengah berada di cafe dessert yang jaraknya jauh dengan cafe di dekat sekolah.
"Halo pak," sapa Gahyeon. Wonwoo tersenyum kecil. Ia masih dibuat bertanya-tanya dengan keberadaan Gahyeon disini.
"Pak."
"Hem?" Wonwoo menoleh mendengar panggilan Hana.
"Kenapa?"
"Nggak. Em katanya kamu tadi mau ketemu sama Jennie dicafe deket sekolah. Kok....malah disini?" Wonwoo melirik kearah Gahyeon yang tengah sibuk menyendok ice creamnya. "Sama dia?"
"Ohh. Ini tadi aku nggak sengaja ketemu Gahyeon disana. Trus dia ngajak ke tempat lain karena dia mau curhat. Ya udah aku disini."
"Kamu batalin janjinya Jennie cuma untuk nemenin curhattan dia?"
"Heh enak aja bapak bilang. Curhatan saya penting ya," sungut Gahyeon. Wonwoo mengacuhkannya.
"Soalnya urgen banget tadi, ini nyangkut sama temen-temenku yang lain. Tau Haerim sama Xiao kan? Nah Gahyeon lagi ada masalah gitu sama mereka. Jadi dia minta saran aku. Nggak mungkin aku abaikan lah."
"Jadi kamu belum ketemu Jennie kan?" Tanya Wonwoo memastikan. Hana jujur dengan menggeleng karena kebetulan Jennie belum datang saat Gahyeon membawanya pergi. Ya salah dia sih, seharusnya ia mendahulukan janji awal dulu. Tapi Gahyeon mendesaknya terus, ya ia tidak bisa mengabaikannya begitu saja.
"Nggak jadi Woo."
Tanpa sadar Wonwoo menghembuskan nafasnya lega. Hana mengerutkan dahinya, untuk apa pria itu menghela lega?
"Kenapa kamu keliatan lega banget? Kamu....tau apa yang mau Jennie omongin?"
"Nggak!" Hana tersentak kaget. "Ah hampir lupa," belum sempat Hana ing8m bertanya. Wonwoo sudah sibuk sendiri merogoh saku jaketnya lalu menyodorkan lip tint Hana kearah gadis itu.
"Loh kok bisa di kamu? Gimana ceritanya?"
"Makanya jangan ceroboh," Hana nyengir lalu menerima lip tint itu dengan senang hati.
"Gomawo~"
"Hem."
"Tapi Hana. Lo jangan bilang mereka ya kalau gue cerita sama lo tentang ini."
Wonwoo diam-diam memperhatikan gelagat Gahyeon. Sepertinya ia harus menanyakan sesuatu padanya.
"Gahyeon-a."
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru Cakep | Jeon Wonwoo✔
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Semuanya berawal dari dua perasaan yang amat sangat berbeda. Bagai kutub magnet yang saling membelakangi tapi juga saling tarik menarik. Saya tuh sukanya sama Bapak. Ngerti nggak sih?! Jadi bapak usahain perasaan Bapak buat saya ya! Saya...