14-terkejut beberapa kali

702 69 1
                                    

Hana tidak pernah membayangkan akan diposisi seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana tidak pernah membayangkan akan diposisi seperti ini. Bergandengan tangan dan juga berjalan bersama dengan tujuan yang sama. Akhirnya Tuhan dengan baik hatinya mengabulkan doa yang selalu ia pinta setiap saat.

Setelah melewati semua rintangan akhirnya dirinya bisa official dengan Wonwoo seminggu yang lalu. Hihii.

"Sayang," panggil Hana. Hana kadang geli sendiri jika mengingat yang ia panggil sayang adalah gurunya sendiri. Tapi jika ia memanggil Wonwoo tanpa embel-embel Pak. Itu lebih membuat Hana geli.

"Hem."

"Akhirnya kenyataan kan? Kamu jalan bareng sama aku. Dan gandeng tangan aku kayak gini," ucap Hana seraya mengangkat genggaman tangan mereka. Wonwoo tersenyum kecil.

Wonwoo juga tidak menyangka akan benar-benar memiliki kekasih dengan usia remaja seperti ini. Sebenarnya cukup melelahkan karena pemikiran keduanya terlampau berbeda. Saat Hana ingin bermanja ria, Wonwoo sedang sibuk dan tidak mau meladeni.

Ah lupakan sementara permasalahan yang mengikuti. Wonwoo merasa jika ia lebih baik mengesampinglan kekhawatiranya untuk besok.

Pria itu lebih memilih untuk fokus pada yang ia miliki sekarang.

"Habis ini mau kemana?" Tanya Hana saat keduanya berhenti di depan Sungai Han. Hana merapatkan mantelnya kuat-kuat. Sialan, ia tidak tahu jika akan sedingin ini.

Menyesal ia tadi malah beli es dan mengenakan mantel tipis. Wonwoo memandang Hana yang sedang bertanya itu. Wonwoo sangat tahu kekasihnya ini sedang kedinginan.

"Kamu gila ya? Sedingin ini cuma pake mantel tipis? Kalo flu gimana?" Omel Wonwoo. Pria itu lebih memilih memarah-marahhi Hana dari pada menjawab pertanyaan gadis itu.

Seperti yang kalian tahu, keduanya kini sudah terlihat akrab dengan percakapan santai.

"Ihh ditanyain malah di marahhin," dengus Hana. "Serius ini, aku kedinginan. Dan kayaknya nanti aku hipotermia kalo disini lama-lama."

Wonwoo melipat tangannya didada. "Nggak. Kita tetep disini. Kamu itu udah janji mau nonton kembang api, kan? Malah nggak nepatin."

Hana mendengus kesal. Iya sih, tapi kan ini di luar kendalinya. Bukan hanya Hana, Wonwoo juga kesal pada gadis itu. Selalu saja ceroboh jika bertindak. Harusnya gadis itu tahu jika suhu akan semakin rendah di malam hari. Ini akan memasuki musim dingin.

"Ya trus gimana? Kamu mau aku sakit? Emang kamu mau repot ngurusin orang sakit? Kayaknya nggak deh," ucap Hana.

Wonwoo mengusap-usap telapak tangannya lalu ia tempelkan pada kedua pipi Hana hingga bibirnya mengerucut.

"Bawel," ucap Wonwoo setelah melepaskan tangannya dari sana. Wonwoo terkekeh geli melihat Hana yang kesal itu.

"Hih aku dingin ini. Pinjem mantel kamu sini. Kamu kan udah dingin, jadinya nggakpapa," sindir Hana seraya memukul pelan lengan Wonwoo.

Guru Cakep | Jeon Wonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang