Agatha kini sedang berada di rumah. Agatha lagi makan malem sama bokap nya.
"Di terima di SMA mana kamu?" Tanya papah tanpa melihat ke arah Agatha.
"SMA Remaja." Jawab Agatha singkat.
"Bagus tuh SMA?" Tanya papah lagi.
"Mana ada sih pah SMA bagus yang mau nerima gatha?" Agatha.
"Papah cape ya ngurusin pindahan sekolah kamu terus! Pokoknya kalo sampe kamu harus pindah sekolah lagi, papah kirim kamu ke luar negeri!" Ucap papah nya penuh tajam.
"Luar negeri?! Pah, Gatha sekolah pun karena permintaan kalian! Gatha juga sebenernya ga mau sekolah!" Ucap Agatha penuh benci dan langsung meninggalkan papahnya ke kamar.
Agatha kini sedang berada di kamar nya dan bersiap siap untuk tidur.
Pagi hari pun tiba. Agatha terlambat bangun karena tidak ada yang membangunkannya seperti biasa. Papah nya masih pulas tertidur tanpa peduli dengan Agatha yang hari ini akan sekolah.
"Astaga udah jam tujuh, si goblok bukannya bangun dari tadi!" Ucap Agatha kesel sama diri sendiri.
Agatha langsung berlari ke kamar mandi dan bersiap siap untuk pergi ke sekolah. Pakaian yang Agatha pakai sangat berantakan. Baju keluar dari rok, topinya ia pakai terbalik dan dasinya ia tenteng di tangannya.
Kenapa Agatha seperti ini? Karena dia sudah sangat terlambat. Agatha berlari ke sekolah karena rumahnya dengan sekolahnya agak berdekatan.
Agatha akhirnya sampai di sekolah dengan pakaian yang semakin berantakan dan basah kuyup karena keringatnya. Agatha sampai sekolah namun pintu gerbang sekolah sudah tertutup.
Agatha melongo ke kanan dan ke kiri. Di ujung kiri ada segerombolan anak laki laki yang terlihat seperti pentolan sekolah ini sedang menatap ke Agatha.
Agatha yang melihat nya pun mengabaikannya dan Agatha langsung memutuskan memanjat pagar. Akhirnya Agata berhasil masuk ke dalam sekolah.
"Aduh.. duh kalo jalan hati hati dong." Saat Agatha berlari menuju kelas, Agatha menabrak seorang laki laki tampan dan tinggi.
"Liat ini jam berapa? Semua lagi melaksanakan upacara, lu malah telat masuk!" Ucap pria itu dengan tegas.
"Udah sih biarin, yang penting gue masuk!" Ucap Agatha cuek.
"Gua belum pernah liat lu sebelumnya. Anak baru?" Tanya pria itu.
"Iya. Ada pertanyaan lagi? Kalo ga ada gue mau masuk ke kelas terus taro tas terus ikut upacara. Selesai kan." Ucap Agatha.
"Ngomong gampang banget! Apaan nih baju keluar keluaran? Masukin!" Tegas pria itu.
"Lu siapa sih? Baru masuk ada udah di pertemukan sama orang kayak lo! Tukang ngatur!" Ucap Agatha menatap pria itu dengan tajam.
"Nama gue Rifqi. Kakak kelas lo plus ketua OSIS di sekolah ini." Ucap Rifqi dengan tampang datar nya.
Agatha terdiam sejenak. Terkejut memang, kenapa bisa baru masuk langsung bertemu ketua OSIS sekolah ini. Atau ia sering menyebutnya sebagai babu guru.
"Masukin bajunya!" Lanjut tegas Rifqi.
Dengan pasrah Agatha memasukan baju nya ke dalam rok nya.
"Dah kan." Ucap Agatha sambil cemberut kesal.
"Topi, dasi, tali sepatu.. benerin!" Tegas lagi rifqi.
"Banyak atu..." Ucap Agatha terpotong.
"BENERIN!" Tegas lebih kencang Rifqi.
Dengan terpaksa Agatha melakukan semua yang di perintahkan oleh Rifqi.
"Udah. " Ucap Agatha saat selesai membereskan semuanya.
"Sekarang lo ikut gue!" Ucap Rifqi dan langsung menarik lengan Agatha dengan kasar.
"Lho mau kemana lagi sih? Gue mau upacara!" Ucap Agatha memberontak tapi tenaga nya kalah kuat dengan pria ini.
"Waktu upacara udah mau abis." Ucap Rifqi sambil terus berjalan.
Agatha yang pasrah akhirnya mengikuti langkah Rifqi. Agatha melihat ke arah depan dan dia melihat ada tulisan ruang kepala sekolah di sana. Agatha membulatkan matanya.
"Aduh.. ruang kepala sekolah? Tuhan, jangan sampai kena masalah lagi." Batin Agatha panik.
Yoks guys!
Vote nya jangan lupa ya!
gratis ko ga bayar:)@sfynalia_
Thx for reading!
Stay yo guys🖤!
Papai👋

KAMU SEDANG MEMBACA
About Me [END]
Romance-how lucky i am.- ~malam percaya atau tidak, tapi aku serius!. malam yang menciptakan segalanya, malam yang memulai segalanya, dan malam pun yang menghilangkan segalanya. Aku dan kamu tak akan bisa melupakan kebaikan malam hari. . . . 📚 'Possessiv...