~Restu~

116 8 0
                                    

Happy reading!📚

Saat mereka sedang asik mengobrol.. ada suara Agatha sedang berdeham. Yah, kedengeran sampe luar suara nya. Mendengar itu, mereka langsung segera membuat rencana.

Rifqi kini menuju masuk ke dalam gudang tersebut karena James pun memintanya untuk datang sendiri. Ia langsung menuju sumber suara yaitu suara deheman Agatha tadi. Saat Rifqi masuk ke dalam, ia langsung di pegangin oleh dua anak buah James yang berjaga di depan ruangan Agatha di sekap dan ia langsung di bawa masuk.

"Mau lo apa hah?!" Rifqi.

"Gue ga minta lebih dari lo, gue cuma minta serahin diri lo.. dan jauhin Agatha!" James.

"Gue bakal serahin diri gua.. tapi gue ga bakal serahin Agatha buat lo!" Rifqi.

"Cari mati lo?! Mulai!" Perintah James ke anak buah nya.

Bughh!

Anak buah nya itu langsung memukuli Rifqi sampai Rifqi babak belur. Agatha hanya bisa berdeham dan terus mengeluarkan air mata.

"Agatha, aku mohon.. tutup mata!" Pinta Rifqi.

Mereka menjeda aktivitas mereka. Rifqi sudah tersungkur lemas. James menghampiri Agatha dan membuka lakban di mulut nya.

"Rifqi!" Teriak Agatha saat lakban di mulut nya sudah terlepas.

"Ga papa tha.. aku ga bakal serahin kamu!" Rifqi.

"Bodoh! Manusia bodoh! Jangan diem aja Ki.." Agatha.

Rifqi tidak menjawab. Hanya terdengar suara batuk dari mulut Rifqi sambil mengeluarkan darah.

Bughh!

Tendangan itu mendarat di semua tubuh Rifqi

"Gimana? Masih ga mau nyerah?!" James.

"James!" Bentak Agatha.

Rifqi hanya tertawa kecil lalu menatap James dengan tajam. "Mimpi!"

"Kalo lu jauhin Agatha, gue bakal biarin lu hidup." James.

"Ga akan gue serahin Agatha!" Rifqi.

"Bodoh!" James tiba tiba mengambil kursi yang ada di sebelah nya.

Saat James menaikan kursi di tangannya dan ingin menghantam Rifqi, ada tangan yang menahannya kursinya. James menoleh dan betapa terkejut nya ia melihat tangan Agatha yang sudah terlepas.

"Agatha? Gimana...?" James yang awalnya bingung akhirnya mengerti akan perkara nya setelah melihat Thanisa sedang memegang tali yang tadi mengikat Agatha.

Agatha kembali mengeluarkan sifat premannya. Walaupun ia sudah pensiun menjadi preman, tapi kemampuan berkelahi nya ga pudar sedikit pun.

Ia melawan James. Aldi, Alvin dan beberapa anak clash datang membantu Agatha melawan James dan antek anteknya. Thanisa membawa Rifqi menjauh dan menyandarkan nya di tembok karena ia kini sangat lemas. Ia harus mengorbankan dirinya demi Agatha.

"Agatha, aku minta maaf." Mohon James saat sudah tersungkur lemas.

Banyak luka di seluruh wajahnya membuat ia tak terlihat seperti James lagi. Yah, itulah Agatha. Mereka segera menelpon polisi London untuk menangkap James.

"Manusia licik! Berani lo kaya gini lagi ke gue, abis lo!" Agatha.

Agatha langsung melihat Rifqi yang juga tersungkur lemas. Ia segera berlari menghampiri Rifqi dengan panik.

"Rifqi.. hey, apa yang sakit hm?" Agatha mem–bolak balikan kepala Rifqi. Bodoh, untuk apa dia menanyakan hal seperti itu yang jelas jelas sudah ada jawabannya di depan mata.

About Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang