~Kehilangan~

145 19 0
                                        

"Ndy bangun dy! Rendy!" Teriak Agatha sambil menggoyangkan tubuh Rendy.

"Tha, gimana?" Tanya Alan.

"Telpon ambulance lah! Pake nanya lagi!" Omel Agatha dan mereka langsung menelpon ambulance.

Beberapa menit menunggu, akhirnya ambulance datang. Lokasi itu sudah di kerumunin banyak orang.

"Lan, Fer. Kalian ikut ambulance. Gue mau jelasin ini semua ke mama Rendy." Ucap Agatha lemas.

"Yaudah, lu hati hati ya. Bro, jagain bos!" Pesan Alan dan ia segera masuk ke ambulance.

Sesampainya di rumah Rendy. Agatha langsung memencet bel rumah Rendy dan akhirnya mama Rendy keluar dari rumah dan bingung melihat banyak teman teman Rendy yang datang.

"Permisi Tante." Ucap Agatha sambil menahan air matanya.

"Lho ada apa Agatha? Jam empat udah kesini? Rendy mana?" Tanya mama Rendy.

"Tan, maaf." Ucap Agatha lalu meneteskan air matanya.

Ia tidak tau harus merasakan apa karena ini baru pertama kali mengucapkan kata maaf dalan hidup nya.

"Lho Agatha kenapa nangis? Rendy kenapa?" Tanya mama Rendy lagi.

"Rendy udah ga ada Tan.." Ucap Agatha sambil menangis.

Mama Rendy yang mendengar itu langsung terjatuh pingsan saat itu juga.

"Tante? Tante.. Tan!" Ucap semuanya panik saat melihat mama Rendy yang pingsan.

"Bawa ke dalem cepetan!" Teriak Agatha penuh depresi sambil menangis.

Raka langsung memeluk Agatha untuk menenangkannya. Mereka membawa Rendy dan mama nya ke dalam rumah Rendy. Untung saja anak clash beranggotakan 12 orang.

"Guys, gue ke rumah sakit ya. Kalian tolong tunggu sampai mama Rendy bangun. Bisa kan?" Pesan Agatha saat sudah di kamar mama Rendy.

"Bisa tha, lo hati hati ya." Bryan membuat Agatha mengangguk cepat.

Agatha keluar dari kediaman Rendy dan langsung menancap gas motor nya menuju rumah sakit.

Selang beberapa menit, Agatha akhirnya sampai di rumah sakit. Ia segera mencari Alan. Ia menemukan 2 temannya tepat di depan ruangan yang pastinya itu ruangan Rendy.

"Alan, gimana Rendy?" Agatha sedikit berlari menghampiri mereka.

"Dia udah di dalem. Kalo lu mau liat, gue temenin." Alan.

"Gue butuh waktu sendiri." Agatha langsung masuk ke dalam ruang jenazah.

Ia menghampiri tempat tidur yang tertuliskan nama Rendy Wilson. Lututnya kembali lemas saat melihat mayat nya yang sudah tertutup kain putih.

"Dy, makasih lo dah jadi bagian dari anak clash. Gue ga bakal lupain lu. Gue bener bener ngerasa kehilangan sahabat terbaik gue." Ucap Agatha sambil menangis.

~Rumah Rendy POV

Mama Rendy akhirnya siuman dari mimpi buruknya. Mama Rendy langsung menangis mengingat kejadian tadi.

"Dimana Rendy?" Tanya mama Rendy agak teriak karena kesal.

"Rendy udah di bawa ke rumah sakit tan. Tante kalau mau ke sana saya anter." Ucap Hendar.

"Iyah. Antar-kan saya secepatnya." Ucap mama Rendy dan langsung di anggukan oleh anak clash.

Mereka naik ke motor masing masing dan berjalan ke rumah sakit. Beberapa menit kemudian, mereka sampai di rumah sakit.

Anak clash menunggu di luar rumah sakit karena mereka ga mau bayar parkir. Mama Rendy langsung masuk ke dalam rumah sakit dan langsung menuju kamar Rendy yang sudah di kasih tau oleh Ferdy.

"Rendy!" Teriak mama Rendy dan langsung memeluk anaknya itu sambil menangis. Mama Rendy yang menyadari ada Agatha, langsung menatap Agatha dengan tajam.

"Kamu bener bener pembawa masalah Agatha!" Ucap mama Rendy penuh kesal dan menangis.

Mama Rendy memojokkan Agatha, namun Agatha pasrah kali ini karena dia menyadari kesalahannya. Alan berusaha memisahkan mereka tapi ga bisa. Sampai akhirnya dokter datang dan Alan langsung menarik tangan Agatha untuk keluar dari ruangan.

"Tha, lu ga papa? Udah jangan nangis!" Ucap Alan sambil menghapus air mata Agatha.

"Bos, gue nyusul anak clash di depan ya." Pamit Ferdy dan langsung pergi mencari anak clash.

"Kita ke taman yah." Ucap Alan dan di anggukan oleh Agatha.

Ah ga tau lah gaes.buntu😂.malah alur ceritanya nyambung² asmara ke Alan ye kan😂.

Dahlah,so thx for reading teman!🖤

@sfynalia_

Vote nya donk!!!

Papai👋

About Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang