"e - eh, ngapain lo bawa gue kesini?" Tanya Agatha gemetar saat mereka berdua sudah berada di depan ruang kepsek.
Ga ada jawaban dari Rifqi. Saat Rifqi menarik lengan Agatha untuk masuk ke dalam ruang kepsek, Agatha menahannya lagi dan memohon.
"Rifqi plis.. jangan aduin gue ke kepsek." Ucap Agatha penuh memohon.
Agatha tidak seperti biasa nya saat ingin ke ruang kepsek. Di sekolahnya yang dulu, Agatha langganan masuk ke ruang kepsek atau pun bk. Tapi kali ini, ia hanya ga mau kena masalah lagi dan di kirim kan ke luar negeri oleh bokap nya.
"Kenapa?" Tanya Rifqi tanpa melihat ke Agatha.
"Ya pokoknya jangan ya Ki, plis.." Mohon Agatha.
"Gue ga bakal laporin lo, kalo lo minta maaf ke gue." Ucap Rifqi.
"Dih ngapain gua minta maaf ke elo? Salah gue apa?" Ketus Agatha. Agatha memang ga kenal dengan kata maaf.
Rifqi menghela nafas dan malah menarik tangan Agatha ke dalam ruang kepsek dan akhirnya mereka berada di dalam nya.
"Ada apa Rifqi?" Tanya kepsek.
"Pak, saya melaporkan ada siswa yang terlambat masuk sekolah." Ucap Rifqi.
"Siapa nama kamu?" Tanya kepsek kepada Agatha.
"Agatha. Michelle Agatha pak." Ucap Agatha berani.
"Ohh kamu anak baru itu ya?" Tanya kepsek lagi.
"Iya pak." Jawab Agatha dengan santai.
"Baiklah, Agatha kamu silahkan duduk dan Rifqi makasih sudah melaporkan ini kepada saya. Kamu boleh keluar." Ucap kepsek.
"Baik pak." Ucap Rifqi sopan dan langsung meninggalkan ruang kepsek.
~~~
Setelah lama berbincang dengan kepa sekolah itu, Agatha akhirnya di perbolehkan keluar dari sana.
Sekarang adalah jam istirahat pertama. Agatha sedang menuju kelasnya untuk menaruh tas nya.
Sesampainya di kelas.
"Eh, bangku yang kosong di mana?"tanya Agatha kepada salah satu anak perempuan yang ingin keluar kelas dengan tampang yang di kenal menyeramkan oleh orang lain.
Anak perempuan itu menunjuk bangku yang kosong. Di barisan ke 4.
"Oh, thanks." Ucap Agatha dan langsung masuk ke dalam kelas dan langsung menaruh tas nya.
"Anak baru?" Tanya 3 orang perempuan tiba tiba.
Agatha hanya menaikan satu alisnya, memunculkan wajah seramnya.
"Wesss, santai dong. Lu masih anak baru, jadi ga usah belagu!" Ucap ketus salah satu cewek itu.
Agatha memandang mereka dari ujung rambut sampai ujung kaki nya. Pikir Agatha, mereka adalah pembully dikelas ini. Agatha tidak bisa tinggal diam.
"So? Gue peduli? Nggak." Jawab Agatha lagi.
"Ehh, kurang ajar lo ya! Anak baru aja belagu." Ucap salah satu cewek itu lagi.
"Bagusan yang baru dari pada yang lama!" Ucap ketus Agatha lagi dan membuat mereka bertiga terdiam seribu bahasa.
"Lagian lo bertiga siapa sih? Ganggu aja!" Tanya Agatha.
"Siapa kita itu ga penting. Satu hal yang harus lo tau, di kelas ini, ga ada satu pun yang berani sama kita!"
Agatha tertawa mendengarnya. Ingin rasanya ia memberikan kaca kepada mereka bertiga dan membuktikan bahwa mereka bukan tuhan yang harus di takuti semua orang.
"Kenapa lo malah ketawa?" Tanya mereka.
"Haha. Ngaca goblok!" Ucap Agatha dan langsung meninggalkan mereka bertiga.
Agatha pergi ke kantin dengan gaya yang biasa ia gunakan yaitu baju keluaran dan tidak memakai atribut lainnya. Dia berjalan sambil memakan permen, membaca novel dan mendengarkan lagu lewat hp nya dan menggunakan earphone.
So guys happy reading!
Enjoy yes!
Vote;)gratis ko.
Yang mau lanjut komen ya!.
So stay ye guys!
@sfynalia_
Papai👋

KAMU SEDANG MEMBACA
About Me [END]
Romans-how lucky i am.- ~malam percaya atau tidak, tapi aku serius!. malam yang menciptakan segalanya, malam yang memulai segalanya, dan malam pun yang menghilangkan segalanya. Aku dan kamu tak akan bisa melupakan kebaikan malam hari. . . . 📚 'Possessiv...