~3 Cowok~

146 18 2
                                    

Mereka sampai di taman dan mereka duduk di bangku taman. Agatha masih menangis.

"Udahlah tha jan nangis." Ucap Alan tapi di diemin sama agatha.

Alan tiba tiba di telpon Ferdy.

"Ngapa?"

"Lan, kita di luar rumah sakit nih."

"Ga mao bayar parkir lo ya!"

"Hehe.. tau aja."

"Yauda gue kesana, tunggu."

"Ye."

"Tha, ke anak anak yo." Ucap Alan kepada Agatha.

"Ngga ngga. Gue lagi pen sendiri." Ucap Agatha.

"Bener lu ga ngapa gue tinggal?" Ucap Alan.

"Iya. Tar gue nyusul." Ucap agatha.

"Yaudah, gue ke anak anak ya. Tenangin diri lo." Ucap Alan dan langsung pergi ke tempat anak clash berada.

Agatha kini sendiri menenangkan diri nya di taman itu. Bukan gue yang bunuh kan? Bayu pengecut! Vino sialan!. Dalam benaknya, ia sangat kesal dengan orang yang bernama Bayu, terutama Vino.

Tiba tiba agatha di telfon oleh Alvin.

"Tha."

"Hm."

"Lo kemana? Ko ga masuk sekolah?"

"Panjang ceritanya."

"Yaudah ceritain aja."

"Lu kan lagi sekolah."

"Malem ketemu bisa?"

"Ga. Besok aja gue ceritain. Plis, gue lagi pengen sendiri."

Agatha langsung memutuskan panggilannya. Saat Agatha ingin pergi ke anak clash yang lainnya, ada yang manggil Agatha dari belakang.

"Agatha? Lo ngapain di sini?" Ucap orang itu.

Sepertinya Agatha kenal dengan orang ini. Entah apa alasannya suara itu menjadi sangat teduh di telinganya membuat air mata Agatha kembali jatuh. Agatha berbalik badan dan langsung memeluk orang itu.

"Eh, eh tha lu kenapa?" Tanya Rifqi.

"Ki, gue ga mungkin bunuh orang kan?" Ucap Agatha yang omongannya ga kedengeran jelas oleh Rifqi.

"Hah? Apaan sih? Lo ngomong apaan?" Ucap Rifqi kebingungan.

Rifqi berusaha melepaskan pelukan Agatha.

"Plis, sebentar aja. Gue nyaman." Ucap Agatha yang membuat Rifqi terdiam.

Perlahan tangan Rifqi mulai membalas pelukan Agatha.

~~~

Agatha dan Rifqi kini sedang berada di kantin rumah sakit. Di depan mereka ada semangkuk mie instan, tetapi Agatha ga makan.

"Tha, makan!" Ucap Rifqi.

"Ga mood." Ucap Agatha sambil menaruh kepalanya di atas tangan nya.

"Udahlah tha, tar gue bantu ganti rugi." Ucap Rifqi.

"Ganti rugi pake apaan? Nyawa gue?" Ucap Agatha kesal.

"Ya tar tanya aja mama Rendy mau nya apa." Ucap Rifqi.

"Ya pasti dia mau gue ngilang dari bumi." Ucap Agatha.

"Lebay lo." Ucap Rifqi dan tertawa kecil.

"Ish!" Ucap Agatha kesal.

"Ngga elah bercanda. Hmm gini deh, gue mau lo tenangin diri dulu."

"Dari tadi juga gue tenangin diri gue."

"Lu berhenti jadi trouble maker!" Ucap Rifqi agak tegas.

"Huft.. gue trouble maker dari mananya sih?!" Ucap Agatha pasrah dan kembali menaruh kepalanya di atas tangannya.

Agatha tiba tiba di telpon oleh Alan.

"Halo bos. Lo di mana?"

"Di kantin."

"Gimana kabar Lo?"

"Udah lumayan."

"Oh iya bos, gue ama anak anak balik duluan ya."

"Yaudah sana."

"Malem ga usah ke basecamp dulu. Kita ngelayat Rendy dulu ke rumah nya. Bisa?"

"Hmm, iya iya."

Agatha langsung mematikan telpon nya.

"Siapa?" Tanya Rifqi.

"Alan." Ucap Agatha.

"Eh mau nanya dah, ciri ciri anak Raching gimana sih?" Tanya Rifqi tiba tiba.

"Badannya gede gede, bertato juga, jumlah mereka 15 orang." Ucap Agatha.

"Kek nya gue kenal dah. Lu kenal ga?" Tanya Rifqi.

"Gue juga ngerasa pernah liat muka mereka." Ucap Agatha.

"Ohh gue tau!"

Vote dong.kalian lebih milih Agatha sama Rifqi,Alvin apa Alan?.

So,thx for reading teman!🖤

Vote nya boleh kali.

@sfynalia_

Papai👋

About Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang