~Lari Pagi~

100 15 0
                                    

Pagi hari pun tiba. Agatha masih tertidur pulas. Agatha sengaja mematikan alarm nya di saat hari libur, yah ini hari Minggu.

Tiba tiba ada yang menelpon Agatha dan membuatnya terbangun.

"Aakhh, paan sih?" Ucap Agatha kesal.

"Eh jelek, bangun! Gue jemput Lo sekarang."

"Mau kemana sih? Gue mau tidur!"

Tiba tiba telponnya di matiin oleh Rifqi. Agatha menghela nafas pasrah dan kembali tidur.

"Gatha bangun. Rifqi ada di bawah noh." Teriak papahnya Agatha dari balik pintu kamar Agatha sambil mengetuknya.

"Pah, usir aja dia. Gatha ga ada jadwal hari ini. Gatha masih ngantuk." Ucap Agatha.

"Eh gak enak dong. Cepetan kamu mandi, siap siap, terus turun ke bawah." Ucap papahnya.

"Hmm, iya iya gatha bangun." Ucap Agatha dan langsung bersiap siap.

Perempuan itu agak terkejut. Tentu saja, ini seperti pertama kalinya ia di bangunkan oleh papahnya. Setelah bersiap siap Agatha langsung turun menemui Rifqi.

"Ki, ngapain sih pagi pagi ke rumah gue? Ganggu aja." Ucap Agatha.

"Ngapain lu pake baju preman? Ganti baju sono." Ucap Rifqi setelah melihat Agatha dari ujung ke ujung.

"Emang mau kemana sih?"

"Lari pagi kunyuk. Udah sono ganti baju."

"Nyusahin lo!" Ucap Agatha dan langsung berganti baju.

Agatha memakai Hoodie hitamnya, celana training, memakai sepatu dengan rambut di kuncir.

Agatha langsung turun lagi dan menemui Rifqi. Rifqi yang melihat Agatha terbengong kaget karena kecantikannya bukan sebagai anak bandel tapi sebagai wanita sepenuhnya.

"Kenapa lu liatin gue?" Tanya Agatha.

"Cantik." Ucap Rifqi. Yah ini adalah ketiga kalinya Agatha di bilang cantik oleh Rifqi.

"Yaudah ayo berangkat." Ucap Agatha dan langsung menarik tangan Rifqi.

"Ehh, iya tha tar dulu. Gue pamitan dulu sama bokap lo."

"Yaudah sono cepetan."

"Om saya izin bawa Agatha nya ya om." Ucap Rifqi sambil menyalami papah Agatha.

"Iya, jagain Agatha nya ya." Ucap papah Agatha.

"Siap om." Ucap Rifqi dan langsung berangkat dengan Agatha.

Mereka lari hingga ke sebuah jembatan besar yang biasa orang orang pakai untuk lari pagi setiap hari minggu.

"Ki, ki udah dulu ki, gue cape bet asli." Ucap Agatha sambil ngos-ngosan.

"Yaelah baru segini. Yaudah istirahat aja di sini, gue beli minum dulu."

"Yaudah cepet cepet gue aus." Ucap Agatha dan di anggukan oleh Rifqi.

Agatha kini sedang berjongkok di pinggir jembatan sambil memainkan ponselnya dan memasang earphone nya.

"Agatha?" Ucap seseorang tiba tiba.

Agatha melepas earphone nya dan melihat siapa seseorang itu.

"Alvin?" Ucap Agatha heran melihat Alvin menggandeng perempuan yang sepertinya Agatha kenal dia.

"Tumben lo lari pagi, biasanya masih kebo jam segini."

"Ye kalo bukan karena ketos sialan itu, gue juga masih pacaran sama kasur gue."

"Lo ke sini ama Rifqi?" Tanya Alvin dan Agatha hanya menaikan alisnya.

"Oh iya tha kenalin, ini pacar gue namanya Luna." Ucap alvin.

"Pacar?" Tanya Agatha dan hanya di anggukan oleh Alvin.

Agatha berjabat tangan dengan Luna.

"Luna." Ucap Luna manis.

"Agatha." Balas Agatha cuek.

"Lama yah ga ketemu." Ucap Luna tiba tiba.

Yah sekarang Agatha ingat, siapa Luna itu.

"Ternyata bener." Agatha memperjelas pikirannya.

"Lho kalian udah saling kenal?" Tanya alvin.

"Lo udah berubah banget ya tha." Ucap Luna lagi.

"Bacot lo." Sinis Agatha.

"Kalian kenapa sih?" Tanya Alvin.

Agatha ga jawab. Ki cepetan dateng, ga tahan gue ketemu ni orang pikiran Agatha.

Tak lama kemudian Rifqi akhirnya datang, Agatha menghembuskan nafas lega.

Siapa yang penasaran siapa sebenernya luna?

Stay trus klo penasaran!

Thx banget yg udah baca:)

@sfynalia_

Papai👋

About Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang