Bel pulang berbunyi. Agatha masih tertidur di pangkuan alvin. Alvin ga tega bangunin Agatha karena dia keliatannya kecapean banget. Dengan terpaksa Alvin membangunkan Agatha.
"Tha, Agatha bangun. Udah pulang." Ucap Alvin sambil menepuk bahu Agatha.
"Hmm? Udah pulang?" Ucap Agatha sambil meregangkan tubuhnya.
"Ayo pulang." Ajak Alvin sambil menarik tangan Agatha untuk berjalan.
Agatha hanya mengikuti langkah Alvin sambil ter pincang pincang lemas. Saat mereka berjalan lewat lapangan, Agatha dan Alvin bertemu dengan Rifqi.
"Dia kenapa? Ko lemes banget?" Tanya Rifqi kepada Alvin.
"Ya lo tau lah dari awal kejadian." Ucap Alvin.
"Biar Agatha gue anter pake mobil. Lu naik motor kan? Kasian dia biar bisa istirahat lagi di mobil gua." Ucap Rifqi.
"Yaudah." Ucap Alvin terpaksa dan memberikan Agatha kepada Rifqi.
"Jagain dia, gue balik duluan." Ucap Alvin dan di anggukan oleh Rifqi.
***
"Bisa jalan ga lu?" Tanya Rifqi kepada Agatha.
"Bisa elah." Ucap Agatha.
Mereka berdua pergi ke mobil rifqi. Sesampainya di mobil, mereka masuk ke dalam mobil.
"Rumah lo di mana?" Tanya Rifqi.
"Tar gue tunjukkin." Ucap Agatha.
"Mau di obatin dulu ga luka nya?"
Mendengar itu, Agatha melirik Rifqi sekilas lalu terkekeh pelan.
"Kesambet apaan lo jadi baik banget sama gua? Ga usah kali, luka kecil doang."
Rifqi menghela nafas mendengarnya. "Yaudah kalo cuma luka kecil mah." Mobil nya pun berangkat.
~~~
"Stop, stop! Di sini aja." Ucap Agatha saat sampai di sebuah rumah tua yang kecil, yang terlihat seperti tempat tongkrongan. Ya, pasti ini tempat tongkrongan Agatha dan anak clash.
"Yang mana rumah lo?" Tanya Rifqi.
"Rumah gue masih kedepan lagi, gue turun di sini aja." Ucap Agatha.
"Lho, sampe rumah aja." Ucap Rifqi.
"Ngga usah, kedepannya gang ko. tar susah muter balik nya." Ucap Agatha berbohong.
Agatha langsung turun dari mobil Rifqi."Thanks ya." Ucap Agatha dan di anggukan oleh Rifqi.
Agatha menunggu Rifqi pergi. Setelah Rifqi pergi Agatha langsung masuk ke dalam basecamp anak clash.
"Gila lo semua?! Nyerang nyerang sekolah gue hah?!" Bentak Agatha.
"Ngapain lo kesini lagi?" Tanya Alan, ketua geng clash sekarang. Dulu ketuanya Agatha.
"Ya elo ngapain nyerang sekolah gue?" Ucap Agatha yang langsung duduk.
"Nyari mati lo? Ini bukan tempat lo lagi!" Ucap Alan.
"Ga usah kaya anak kecil! Gue tau Lo semua kangen sama gue, gue tau Lo semua susah ga ada gue." Ucap Agatha percaya diri.
"Sok tau lo!" Ucap Alan.
"Lo mau nerima gue lagi ga di sini?" Tanya Agatha.
"Dulu lo sendiri yang bilang ke vino, geng ini ga bakal nerima orang yang udah di cap sebagai penghianat!" Ucap Alan.
Vino adalah orang yang sudah mengkhianati geng clash karena dia mengadu domba dengan geng preman yang lain.
"Oh.. maksud kalian gue penghianat? Kalian ga mau nerima gue lagi? Oke, gue turutin!" Ucap Agatha sambil menunjuk mereka dan mengeluarkan tatapan seram.
Agatha langsung meninggalkan tempat itu dan menuju rumah nya.
Sesampainya di rumah, Agatha langsung pergi ke kamar dan membersihkan dirinya. papahnya seharian terkurung di kamar, ya mungkin papahnya males melihat Agatha yang setiap pulang sekolah selalu babak belur.
Selesai bersih bersih, Agatha sedang berada di balkon kamar nya di temani secangkir teh hangat. Malam hari pun tiba. Hp Agatha berdering dan Agatha langsung mengecek nya. Tertara nomor tidak di kenal.
Line
⚪Unknown
|Hai
21.15?|
21.15
Read|Gue yg minta no lu tdi
21.16Yg ddk di blkng gw?|
21.16
Read|iya. Salken, gue Ajeng
21.16Agatha|
21.16
ReadHanya obrolan itu yang mereka obrolkan. Ajeng adalah no pertama yang Agatha miliki dari SMA remaja.
Tiba tiba hp Agatha berdering lagi, dan nomor ga di kenal lagi.
Udah dulu ye gais.
Komen aja gausah malu malu.
Vote nya,gratis ko;).
@sfynalia_
Thx for reading teman!🖤
Papai👋
KAMU SEDANG MEMBACA
About Me [END]
Romance-how lucky i am.- ~malam percaya atau tidak, tapi aku serius!. malam yang menciptakan segalanya, malam yang memulai segalanya, dan malam pun yang menghilangkan segalanya. Aku dan kamu tak akan bisa melupakan kebaikan malam hari. . . . 📚 'Possessiv...