~Ribut~

86 16 0
                                    

Mereka kini sedang berada di mobil dan berangkat ke sekolah.

Agatha kini ga terlambat karena Rifqi. Yang Agatha ga suka, Rifqi Dateng pagi banget karena dia ketos.

Agatha dan Rifqi akhirnya sampai di sekolah. Agatha terkejut melihat Ajeng yang ada di depan gerbang sekolah sambil membawa tempat makan di tangannya.

Agatha melihat Rifqi yang tampaknya Rifqi ga peduli dengan adanya Ajeng. Agatha berpikir, apa setiap pagi Ajeng selalu nunggu Rifqi hanya untuk memberikan bekal? Masalahnya yang dateng sepagi ini hanya para guru dan Rifqi.

Dan benar saja, Ajeng mengikuti mobil Rifqi hingga sampai di parkiran.

Mereka berdua turun dari mobil Rifqi.

"Eh kak Rifqi kok kamu bareng Agatha?" Tanya Ajeng heran.

"Kenapa?" Rifqi.

"Lho kok kenapa sih?" Ajeng.

"Ga boleh? Masa berangkat sekolah bareng pacar sendiri ga boleh sih." Rifqi.

"Pacar?" Ajeng.

"Iya, Agatha pacar gue. Dan lo, stop ganggu gue!" Rifqi.

Mereka meninggalkan Ajeng sendirian di parkiran.

Rifqi mengantarkan Agatha sampai kelasnya.

"Kok sampe kelas sih Ki?" Tanya Agatha.

"Ya ga papa, takut nya lo kenapa kenapa."

"Hmm yaudah sono balik."

"Ngusir nih?"

"Iya. Kan lu babu nya gu—eh maksudnya ketos." Ucap Agatha terbata bata.

Rifqi memang ga suka kalau ketos di bilang babunya guru di sekolah.

"Huft, yaudah masuk gih. Pulang bareng gue lagi lho." Ucap Rifqi dan di anggukan oleh Agatha.

Agatha langsung masuk ke kelasnya dan duduk di bangku nya.

Tiba tiba Ajeng menggebrak meja Agatha.

"Eh bangun lo." Ucap Ajeng.

Agatha ga peduli. Agatha hanya menatap Ajeng dengan tatapan heran.

"Gue peringatan lo, jauhin kak Rifqi! Kalo nggak lu bakal tau akibatnya!" Ucap Ajeng dengan tatapan tajamnya.

"Kalo gue terus deket sama Rifqi, lo mau apa?!" Ucap Agatha agak membentak.

"Kak Rifqi itu cuma punya gue! Bukan lo!" Ucap Ajeng.

"Terus gue peduli? Nggak!" Ucap Agatha.

Agatha langsung memasang earphone nya dan menaruh kepalanya di meja, tak lama kemudian dia tertidur karena masih pagi banget.

"Gatha!" Teriak alvin dari sampingnya.

Agatha yang terkejut langsung terbangun melotot.

"Duhh apaan sih?" Tanya Agatha kesal.

"Punggung lo." Ucap alvin.

"Kenapa punggung gue?" Tanya Agatha heran.

Di punggung Agatha ada coretan menggunakan lipstik yang tulisannya
'aku pelakor jahanam'.

Agatha menghela nafas kesal dan membalikan badannya menghadap ke Ajeng.

"Nyari mati lo?!" Ucap Agatha agak membentak.

"Lo duluan yang cari gara gara sama gue." Ucap Ajeng agak gemetar.

"Mao lo apa hah?!" Ucap Agatha membentak.

"Mau gue lo jauhin kak Rifqi!" Ucap Ajeng sambil menunjuk Agatha.

"Ga usah cari mati lo sama gue! Asal lo tau, gue bisa ngelakuin hal yang lebih parah dari ini! Ngerti lo?!" Bentak Agatha penuh benci.

Ajeng terdiam seribu bahasa.

"Jilatin!" Ucap Agatha sambil memberikan punggung nya ke Ajeng.

"Ihh, jijik banget. Bekas lipstik juga." Ucap Ajeng.

"Lipstik Saha?!" Teriak Agatha lagi.

Agatha langsung mengobrak abrik tas nya Ajeng dan mencari lipstik nya.

Akhirnya Agatha menemukan lipstik Ajeng. Agatha langsung mencoret coret muka Ajeng hingga terlihat seperti badut.

Alvin mencoba memisahkan mereka. Ajeng mulai meneteskan air mata. Pertengkaran mereka berakhir sampai guru datang.

"Sekali lagi lo cari gara gara sama gue, mati lo! Kalo mau cari gara gara sama orang, liat dulu siapa yang lo hadapin!" Ucap Agatha penuh benci.

"Eh eh, Agatha, Ajeng kalian kenapa berantem gitu?" Ucap Bu lista.

"Udah, sekarang kalian duduk! Ibu akan urus kalian nanti!" Suruh Bu lista lagi.

Agatha dan Ajeng akhirnya duduk di bangku nya masing masing.

"Anak anak kita kedatangan murid baru di sekolah ini." Ucap Bu lista.

"Silahkan masuk." Ucap Bu lista kepada anak baru itu.

Agatha yang masih sangat kesal, ga perduli dengan dunia.

"Silakan perkenalkan diri kamu." Suruh Bu lista.

"Halo temen temen, nama gue Aluna Tasya. Kalian bisa panggil gue luna. Mohon kerja sama nya ya." Ucap Luna.

Alvin yang menjawab iya paling keras. Agatha terkejut saat mendengar nama Luna dan mendengar teriakan Alvin.

Yah itu pacarnya Alvin yang sangat di benci oleh Agatha.

"Baik, kamu boleh duduk di belakang sana." Ucap Bu lista dan di anggukan oleh Luna.

Saat Luna duduk, Luna menyadari bahwa baju Agatha penuh lipstik begitupun dengan wajah Ajeng.

"Baju lo bagus tha." Ucap Luna berniat memanas manas kan Agatha.

"Makasih."

Agatha menghela napas kesalnya. Agatha mengambil Hoodie hitam nya yang selalu ia bawa kemana aja dan langsung pergi ke kamar mandi tanpa izin terlebih dahulu dengan Bu lista.

So guys author bilang eps nya bakal lebih panjang dari sebelumnya yaw.

Makasih yang udah baca🖤

Vote nya!

@sfynalia_

Papai👋

About Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang