-how lucky i am.-
~malam
percaya atau tidak, tapi aku serius!.
malam yang menciptakan segalanya,
malam yang memulai segalanya, dan
malam pun yang menghilangkan segalanya.
Aku dan kamu tak akan bisa melupakan kebaikan malam hari.
.
.
.
📚 'Possessiv...
Agatha dan Rifqi segera ke sumber suara. Richelle ternyata sedang berada di dapur. Lebih terkejut nya lagi, api di kompor itu membesar.
"Richelle kamu ngapain?! Pah tolong cepet pah!" Agatha mulai khawatir.
Rifqi mengangguk dan mengambil air seember dan langsung menyiram ke kompor itu. Beberapa menit kemudian api pun padam.
"Huh.. Richelle,kamu ga papa nak?" Sang mamah mulai khawatir.
"Ga papa mah." Richelle.
"Duh, Chelle.. kamu lagi ngapain sih?" Papah nya pun mulai khawatir.
"Ichel tadi mau masak.." Richelle.
"Masak buat apa hm?" Mamahnya.
"Hari ini Ichel 16 tahun. Ichel kira kalian lupa. Jadi Ichel mau masak sendiri buat ngerayain ulang tahun sendiri." Richelle mulai cemberut.
"Huft, lucu banget sih anak papah. Papah sama mama ga mungkin lupa ulang tahun kamu." Papah nya.
"Maksud papah?" Richelle.
Agatha menutup mata Richelle menggunakan tangannya dan jalan menuju ruang tengah. Di sana sudah terletak kue besar,banyak balon dan hadiah dari beberapa fans Richelle.
Fans?yah,ia jadi terkenal karena mamah nya yang terkenal sebagai mantan the legend of model dan kini Rifqi pun terkenal karena ia pemilik perusahaan terbesar di London dan indonesia. Ia membantu semua orang dengan kepintarannya. Ia juga pernah membantu presiden dalam mengatur rakyat dan memberi beberapa pendapat.
Agatha melepaskan tangannya dari wajah anak nya itu.
"Wah.. pah,mah?ini kalian yang siapin?" Richelle.
"Iya,maaf ulang tahunnya ga bisa di rayain bareng temen temen kamu.. karena papah dan mamah mau merayakan ini khusus keluarga. Boleh kan?" Mamah.
"Ga papa mah, pah.. Ichel seneng. Ichel sayang kalian." Richelle langsung memeluk papah dan mama nya.
"Kamu sama kaya mamah kamu ya.." Rifqi.
"Kenapa?" Richelle.
"Apa? Sama kaya aku gimana?" Agatha.
"Pembuat masalah.. gara gara kamu, kompor jadi kebakaran." Rifqi sambil tertawa.
"Papah! Maksud papah Ichel itu trouble maker?" Richelle cemberut.
"Kenapa cemberut sayang? Jadi trouble maker seru tau." Agatha.
"Heh.. kamu ini yah, ngajarinnya. Nanti trouble maker di rumah ini jadi ada dua. Aku jadi nambah pekerjaan." Rifqi.
"Haha.. ga papa ya Chelle. Kamu dukung mamah kan?" Agatha.
"Iya dong mah.." Richelle kembali tersenyum.
"Agatha.. Richelle.." Rifqi menggelitik istri nya dan anak nya itu.