~Anak Clash~

194 20 0
                                    

Agatha berlari ke arah gerbang sekolah. Dan benar saja firasatnya. Anak anak yang menyerang sekolah Agatha adalah anak clash. Teman teman tongkrongannya, teman yang paling mengerti Agatha dulu.

Agatha langsung berlari ke gerbang belakang untuk berputar. Agatha sampai di depan anak anak itu.

"Alan! Ngapain lagi lo hah?!" Bentak Agatha. Seketika semua pasang mata tertuju padanya.

"Ini yang kita cari. Kejar!" Teriak Alan.

Agatha langsung lari karena memang langsung di kejar oleh anak clash.

Agatha terus berlari dan sesekali ia berhenti di halaman yang luas karena lelah dan menghadapi mereka dengan cara jantan. Sesekali pun ia terpukul dan ada darah di pinggir bibirnya.

Saat Agatha ga tau mau berlari kemana lagi, Agatha melihat tangga yang ga tau itu tangga rumah siapa. Agatha menaiki tangga itu dan langsung sembunyi dari anak clash.

setelah beberapa menit kemudian, sudah tidak ada suara dari bawah. Agatha mengintip untuk memastikan dan benar saja anak anak clash udah pergi.

Agatha menghembuskan nafas lega. Ia istirahat di sana sejenak sebelum beranjak ke sekolah lagi.

"Hei siapa kamu? Kamu naik dari tangga itu ya?" Tanya seorang ibu ibu yang membawa keranjang baju.

"Ehh, iya bu. Maaf saya lantang naik dari tangga ini. Tadi saya lagi di kejar preman Bu." Ucap Agatha berbohong.

"Ohh, kok bisa sampai di kejar sama preman?" Tanya ibu itu.

"Ehm, ceritanya panjang bu. Yaudah ya Bu makasih udah izinin saya sembunyi di sini. Saya harus kembali ke sekolah." Ucap Agatha dan langsung turun lewat tangga tanpa memperdulikan jawaban dari ibu itu lagi.

"Padahal dia bisa lewat dalem turunnya. Tapi, baju sekolah nya sama seperti.." Ucap ibu itu dan berpikir.

Sesampainya di sekolah, Agatha berjalan menuju kelasnya sambil ter pincang pincang.

"Agatha." Panggil Alvin dan Agatha hanya menoleh.

"Agatha! Lu knapa?" Tanya Alvin serius. Belum sempat Agatha menjawab, perkataan Alvin tiba tiba di sela oleh Rifqi.

"Tha lu di panggil ke ruang guru." Ucap Rifqi.

"Huft. Vin, ceritanya panjang, ntar aja ya gue ceritain." Ucap Agatha kepada Alvin.

Agatha langsung berjalan menuju ruang guru. Sesampainya di ruang guru, Agatha pergi ke meja wali kelasnya.

Agatha di wawancarai banyak pertanyaan dari gurunya itu.

"Baiklah, saya rasa cukup penjelasan dari kamu. Lain kali jangan berantem lagi! Abis ini kamu ke uks. Saya akan panggil kan..." Ucap wali kelas Agatha yang terpotong omongan Agatha.

"Udah pak, ga ngapa. Saya mau ke kelas aja." Ucap Agatha dan langsung beranjak dari ruang guru menuju kelas nya.

Sesampainya di kelas, Agatha tertidur karena sekarang masih jam istirahat ke 2.

Saat Agatha baru saja ingin menuju ke mimpinya, murid perempuan yang duduk di belakang Agatha menyolek nya. Dengan terpaksa Agatha menoleh.

"Apa?" Tanya Agatha dengan wajah lesu.

"Boleh minta nomor?" Tanya perempuan itu.

"Itu doang?" Agatha langsung memberikan nomor nya kepada perempuan itu.

"Makasih." Ucap perempuan itu.

"Yaya, Jangan ganggu! Gue cape." Ucap Agatha dan di anggukan oleh perempuan itu.

Bel pelajaran terakhir di mulai. Guru sudah masuk ke kelas Agatha. Alvin yang merasa kasian kepada Agatha, menarik kepala Agatha agar tidur di pangkuannya supaya ga ketauan guru. Dan Agatha pun ga bangun saat kepalanya di tarik oleh Alvin. Sepertinya dia benar benar kecapean.

So guys masih lanjut ya.

Maaf kalo ga jelas ceritanya.

Klo ada typo kabarin aja ya di komentar!.

Vote nya boleh kali,ga bayar kan:).

@sfynalia_

Thx for reading!🖤

Papai👋

About Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang