Rifqi mengambil obat obatan dan langsung mengobati Agatha. Saat Rifqi sedang memakaikan Betadine ke wajah Agatha, Rifqi menatap Agatha cukup lama.
"Ngapain lo liatin gue?" Tanya Agatha yang menyadari bahwa Rifqi sedang memperhatikannya.
"Lo cantik." Ucap Rifqi tanpa sadar.
"Apansi njir!" Agatha
"Ga sakit apa?" Rifqi mengalihkan pembicaraan.
"Biasanya juga ga di obatin."
"Bener bener trouble maker lo."
"Bacot dah."
"Dah selesai."
"Thanks ya." Ucap Agatha dan langsung meninggalkan Rifqi di UKS.
Saat Agatha ingin pergi ke kelasnya, Alvin memanggilnya.
"Gatha." Panggil alvin.
"Nyaut." Ucap Agatha.
"Ke taman yo, gue pen ngobrol." Ajak Alvin dan langsung menarik tangan Agatha untuk pergi ke taman.
Mereka sampai di taman dan duduk di bangku taman.
"Eh sebenernya anak anak yang nyerang sekolah kita kemaren itu siapa sih? Kok lu kaya akrab Ama mereka." Tanya Alvin.
"Huft.. karena lo yang paling deket ama gue, jadi gue ceritain semua nya." Ucap Agatha dan langsung menceritakan semuanya.
"Hah? Dia temen temen lo? Kok lu bisa sih temenan ama anak berandalan?" Tanya Alvin lagi.
"Apa gue keliatan kayak anak baik baik? Gue dulu susah nyari SMA. Dan sekarang keterima disini gegara tu kepsek gue sogok pake duit." Ucap Agatha.
"Astaga, pasrah gue Ama lu tha." Ucap Alvin dan mereka berdua tertawa.
Cukup lama mengobrol, akhirnya bel pulang pun berbunyi. Anak anak mulai pulang ke rumahnya masing masing.
"Tha balik bareng gue ya." Ucap Alvin saat mereka sudah berada di kelas dan sedang membereskan buku.
Belum sempat Agatha menjawab, Rifqi datang ke kelas Agatha.
"Permisi, Agatha ada ga?" Kata Rifqi.
"Knapa?" Tanya Agatha.
"Tha, lu balik bareng gue ye." Ajak Rifqi.
"Agatha balik bareng gue." Sela Alvin.
"Ohh, gitu. Yaudah besok lu balik bareng gue, titik." Ucap Rifqi dan langsung pergi meninggalkan kelas Agatha.
"Ayo." Ucap Alvin sambil memegang tangan Agatha dan menariknya.
Sesampainya di motor Alvin, Alvin memberi helm kepada Agatha dan mereka pun jalan.
"Tha, mau jalan jalan dulu ga?" Alvin memulai pembicaraan setelah hening beberapa saat.
"Kemana?"
"Kemana aja."
"Duhh, ga dulu ya. Kapan kapan deh. Sekarang gue ga bisa."
"Ohh yaudah."
Selang beberapa menit, akhirnya mereka sampai di markas anak clash. Entah apa yang akan di lakukan Agatha kali ini.
"Stop stop. Udah di sini aja." Agatha.
"Lho ini rumah lu?" Tanya Alvin saat melihat markas anak clash.
"Ini rumah ke dua gue." Jawab Agatha santai.
"Gue boleh mampir dulu ga?" Alvin membuat Agatha menaikan sebelah alisnya.
"Yakin?"
"Kenapa emang nya?"
"Ga ngapa ngapa sih. Yaudah yuk masuk."
Mereka berdua masuk ke dalam tempat tongkrongan Agatha. Saat Agatha ingin masuk ke dalam, ada pesanan makanan yang di antar ke gudang ini dan Agatha segera mengambilnya.
"Woi, lu gila ya pada. Mau beli makanan ya jalan! Ga usah pake online segala. Lu semua mao markas ini terekspos?" Omel Agatha dan tidak di beri jawaban oleh mereka.
Tentu saja, markas ini banyak rokok dan berbau alkohol. Markas ini pun sangat tersembunyi. Peraturan di markas ini, tidak boleh membeli apapun lewat online.
"Gini nih, ga ada gue. Kalian jadi ga beraturan!" Ucap agatha dan lagi lagi tidak di beri jawaban.
"Budeg lo semua?! Alan mana sih? Ga becus bet jadi ketua!" Ucap Agatha menggebu gebu.
"Yaudah lu aja yang jadi ketua." Ucap Alan yang ga tau ada di mana. Hanya suara nya saja yang terdengar.
"Hah??" Tanya Agatha bingung.
"Gatha, masuk lagi mau?" Tanya Alan yang langsung menampakkan dirinya.
Guys minta pendapat dong.menurut kalian Agatha cocok sama Alvin atau Rifqi?jawab di komentar ya!
So guys thx for reading!🖤
Vote nya boleh lah ya.ga bayar kan:).
@sfynalia_
Papai👋
KAMU SEDANG MEMBACA
About Me [END]
Romance-how lucky i am.- ~malam percaya atau tidak, tapi aku serius!. malam yang menciptakan segalanya, malam yang memulai segalanya, dan malam pun yang menghilangkan segalanya. Aku dan kamu tak akan bisa melupakan kebaikan malam hari. . . . 📚 'Possessiv...