Happy reading!📚
"Ohh gue tau." Ucap Rifqi tiba tiba.
"Tau apaan?" Tanya Agatha.
"Selama lu telat, lu ada ngeliat segerombolan anak berandalan di depan sekolah?" Tanya Rifqi.
"Ngeliat. Oh tunggu, jangan jangan..." Agatha.
"Yap! Mirip kan?" Rifqi.
"Iya iya, pas pertama kali gue telat ada mereka dan mereka ngeliatin gue terus." Seru Agatha.
"Tapi kan dia ngincer gue, tapi yang kena malah Rendy." Lanjut Agatha sambil cemberut.
"Tetep aja yang bakal kita laporin mereka kok, udah lu tenang aja." Ucap Rifqi.
"Makasih bat ya Ki, lo ngebantu banget." Ucap Agatha.
~~~
Agatha kini sedang berada di lobi rumah sakit, menunggu Rifqi yang sedang mengambil beberapa barang nya di mobilnya.
"Tha, ikut gue dulu yo, abis itu kita coba jelasin bareng bareng ke mama Rendy. Percaya ya sama gue." Ucap Rifqi sambil berjongkok dan memegang pundak Agatha.
"Huft." Ucap Agatha dan ia mengangguk.
Mereka pergi ke ruangan mama Rifqi di rawat.
"Assalamualaikum, mah aku bawa tamu." Ucap Rifqi ke mamahnya.
Agatha berjalan sambil menundukkan kepalanya.
"Siapa?" Tanya mama Rifqi.
Agatha mengangkat kepalanya, dan betapa terkejut nya ia melihat mama Rifqi.
"Lho, ibu?" Ucap Agatha.
"Kamu yang waktu itu di kejar preman kan?" Ucap mama Rifqi.
"Iya bu, ibu apa kabar? Ibu sakit apa?" Tanya Agatha.
"Saya ga kenapa kenapa kok, cuma faktor usia doang. Oh iya, panggil tante aja. Masih mau rasain masa muda." Ucap mama Rifqi seraya tertawa kecil.
"Haha iya Tante, salam kenal saya Agatha teman sekolah nya Rifqi."
"Lho kalian dah saling kenal?" Tanya Rifqi.
"Ini anak yang mama ceritain itu lho, yang naik ke rumah kita pake tangga samping." Ucap mama Rifqi.
"Ohh jadi elo." Ucap Rifqi dan tiba tiba merangkul Agatha dan agak mencekiknya.
Mereka berbincang bincang sekalian Agatha menceritakan masalahnya kepada mama Rifqi.
Nasihat dari mama Rifqi sama dengan anaknya. Menjelaskan semuanya, minta maaf, dan berhenti jadi trouble maker. Bosen banget.
"Kamu yang tenang Agatha. Di sini kamu ga salah kok. Ini cuma sekedar musibah. Sekarang coba jelasin yang sebenarnya dulu ke orang tua nya."
"Yaudah mah aku sama Agatha pengen coba ngejelasin semua nya ke mama Rendy dulu ya." Ucap Rifqi.
"Iya sayang, hati hati ya. Jagain Agatha nya." Ucap mama Rifqi.
"Iya mah, pasti. Aku bakal kesini lagi ya mah." Ucap Rifqi sambil mencium kening ibunya itu.
Agatha berpamitan juga dengan mama Rifqi dan mereka langsung pergi ke rumah Rendy karena Rendy sudah di bawa ke rumahnya.
Sesampainya di sana, mereka turun dari mobil. Belum ada banyak orang, hanya beberapa saja yang baru dateng. Anak clash juga udah dateng.
"Bos, di sini." Panggil anak clash.
"Ki kesana dulu ya bentar." Ucap Agatha.
"Yaudah." Sahut Rifqi.
"Kalian ga masuk?" Tanya Agatha.
"Udah tadi, cuma ngasih amplop doang trus di usir ama mama Rendy." Ucap Alan.
"Yaudah, gue masuk dulu ye." Ucap Agatha dan di anggukan oleh anak clash.
Agatha berjalan ke dalam rumah Rendy. Ga ada mama Rendy di sana, hanya ada Rendy dan beberapa orang yang sedang membacakan Yasin.
Agatha yang melihat Rendy mulai menangis dan hampir jatuh namun di tahan oleh Rifqi.
"Tha, tha sadar dulu tha. Kita cari mama Rendy sekarang yah." Ucap Rifqi yang mulai panik dengan keadaan Agatha.
"Iya." Ucap Agatha bersaman dengan Isak tangis nya.
Mereka menemukan mama Rendy di kamarnya sedang menangis. Agatha dan Rifqi mengetuk pintu kamar yang agak terbuka.
"Iya, siapa?" Ucap mama Rendy sambil membuka pintu kamarnya.
"Tante." Ucap Agatha gugup dan menundukkan kepala sejenak.
"Ngapain kamu ke sini lagi?!" Tanya mama Rendy cuek dan memberi tatapan sinis dan mengancam untuk agatha.
"Mau ngobrol dulu sebentar ya tan." Ucap Agatha memberanikan diri.
So guys author parah sih buntu banget:v.maaf kalo ceritanya ga jelas.
Makasih yang udah stay teman!🖤
Vote nya di minta donk;)
@sfynalia_
Papai👋
KAMU SEDANG MEMBACA
About Me [END]
Lãng mạn-how lucky i am.- ~malam percaya atau tidak, tapi aku serius!. malam yang menciptakan segalanya, malam yang memulai segalanya, dan malam pun yang menghilangkan segalanya. Aku dan kamu tak akan bisa melupakan kebaikan malam hari. . . . 📚 'Possessiv...