3. Sorry

181 17 5
                                    

Ketika kamu siap untuk jatuh cinta, kamu juga harus siap untuk patah hati.


Golongan orang pintar dan golongan orang yang memiliki kebiasaan buruk adalah hal yang paling sering diingat oleh guru terhadap siswanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Golongan orang pintar dan golongan orang yang memiliki kebiasaan buruk adalah hal yang paling sering diingat oleh guru terhadap siswanya. Siapapun bisa mengenalnya jika orang tersebut memiliki salah satu dari dua hal tersebut.

Jangan percaya jika orang-orang bisa mengenal seorang Melissa Anatsya karena kepintarannya. Jika dia seorang siswa yang pintar, tidak mungkin dia berdiri dibawah tiang bendera seperti sekarang ini.

Menghadap ke tiang seraya mengangkat tangan kanan dipelipisnya, memberi hormat kepada bendera merah putih.

Seragam yang dari pagi memang sudah kusut, sekarang sudah menjadi seperti jemuran kering yang terkena sinar matahari berminggu-minggu.

Ana merasakan sesuatu dari atas punggungnya yang mengalir kebawah. Keringat disekujur tubuh, membuat siapapun enggan untuk mendekatinya. Seperti Jessica yang tega meninggalkan sahabat karibnya menjalankan hukuman itu sendiri.

Waktu pulang sekolah masih kurang tiga puluh menit lagi. Ana diberi hukuman karena setelah dikeluarkan dari kelas tadi pagi, dia tidak kunjung kembali ke kelasnya sampai pelajaran terakhir. Ana diberi hukuman sampai waktu pulang sekolah.

Tadi pagi Ana tidak kembali ke kelasnya karena memang tidurnya yang sangat nyenyak. Tidak ada satupun gangguan yang membuatnya terbangun. Gadis itu pun melewati makan siangnya karena terlelap tidur.

Kini wajahnya sudah memerah karena terus terkena sinar matahari. Bayangkan, seberapa panasnya matahari dipukul satu siang ini. Bibirnya sudah pucat, badannya lemas.

Bruk!

Seseorang yang tengah berjalan dikoridor, tidak sengaja menabrak seorang siswi yang sedang membawa buku. Buku-buku itu berserakan dilantai, si pembawa pun segera membereskan.

Sedangkan seseorang yang menabraknya, bukannya minta maaf malah mencoba menggoda cewek tersebut.

"Adek cantik, lain kali kalo jalan hati-hati ya," goda seseorang itu sambil mencolek hidung cewek tersebut.

Cewek itu pun terpaku setelah mendapat sentuhan dari seorang Devan, si cowok yang terkenal sebagai most wanted di SMA Bakti Jaya.

Sementara Ana yang masih setia dengan posisinya, menyaksikan kejadian itu sambil menggelengkan kepala. Jika saja dia yang menjadi cewek itu, dia akan memarahi Devan habis-habisan.

Bunyi bel berbunyi. Ana beralih dari posisinya menuju kelas untuk mengambil tas sekolahnya.

"Astaga Ana. Lo cewek bukan sih, berantakan amat," cibir Jessica ketika melihat Ana masuk kedalam kelas.

Ana mengabaikan cibiran Jessica. Dia meraih tas sekolah miliknya dengan cepat.

"Tunggu gue diparkiran, gue mau ke toilet bentar."

DEV'ANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang