23. Terbongkar

86 5 0
                                        

Jangan ditanya seberapa lamanya seorang perempuan ketika berbelanja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan ditanya seberapa lamanya seorang perempuan ketika berbelanja. Selera perempuan sama dengan moodnya. Setelah melihat barang yang menarik perhatiannya, mereka menyukai modelnya tapi tidak dengan warnanya atau justru sebaliknya, suka warnanya tapi tidak dengan modelnya.

Harus lebih ekstra sabar menghadapi yang namanya betina ketika berbelanja. Kenapa? Karena sudah berjam-jam mereka mengelilingi toko baju tersebut, hanya satu barang yang mereka pilih, dan barang yang ia lihat pertama kali lah yang akan mereka pilih.

Jessica belum menemukan dress yang sesuai dengan keinginannya, ia harus benar-benar memilih dress yang bagus supaya membuat sang pacar terkesan— terlebih lagi nanti malam ia pasti akan bertemu dengan orang tuanya, meski tak berharap dikenalkan, setidaknya Jessica akan memberikan kesan yang baik di pertemuan pertama.

Sementara Ana tengah bingung sekarang, ia memilih dress hitam yang menarik perhatiannya waktu itu. Tapi Ana ragu memakai kartu ATM pemberian Devan, ia takut jika Vino mengetahuinya.

"Ah, bodo amat. Ini terakhir kalinya," gumam Ana lirih pada akhirnya. Meski Ana belum mengambil keputusan atas tawaran ayah Devan, ia tetap akan memperkirakan semua yang terjadi.

Ana mengambil dress hitam itu, lalu ia bawa ke arah kasir. Tepat Ana sampai di kasir, Jessica juga sudah memilih dress yang perempuan itu inginkan.

Setelah membayar pakaiannya, Ana dan Jessica memutuskan untuk pulang karena waktu sebentar lagi akan malam, Ana takut dimarahin ibunya, lebih tepatnya lagi di marahin majikannya.

--

Ana tengah membereskan meja makan karena baru saja berlangsungnya makan malam keluarga Devan. Laki-laki itu sendiri tidak terlihat dari siang dan Ana tidak peduli dengan itu, ia memilih untuk memfokuskan diri dengan pekerjaannya sekarang.

Tepat setelah selesai membawa alat makan ke wastafel, bel rumah berbunyi. Dengan inisiatif diri, Ana berjalan ke depan untuk membukakan pintu utama.

Ketika pintu sudah benar-benar terbuka lebar, tubuh Ana tersentak ke belakang. Jantungnya berdebar dengan tubuh yang memaku di tempat karena tamu yang datang malam ini ialah perempuan yang sangat Ana benci. Seumur hidup.

Catat! Seumur hidup!

"Ana?" Perempuan itu sama terkejutnya dengan Ana.

"Ngapain lo disini?" tanya perempuan itu lagi.

Ana kelabakan untuk menjawab, otaknya seolah tak bekerja untuk beberapa saat dan mulutnya tercekat untuk mengeluarkan suara. Belum sampai Ana menjawab pertanyaan perempuan itu, derap langkah kaki terdengar dari belakang tubuhnya.

"Tasya?" Celline tiba-tiba muncul dari dalam rumah, melewati tubuh Ana untuk mendekat ke arah calon menantunya. "Kamu ngapain kesini malem-malem?"

DEV'ANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang