Sebuah Lamaran
¤¤•¤¤
Ayana mengetuk pintu bercat putih di ujung lorong, lalu perlahan membukanya perlahan. Dia mengintip sedikit. Melihat apakah sang penunggu ruangan sudah ada disana.
"Assalamualaikum, Dokter Alfin."
Tidak ada jawaban.
"Berarti belum berangkat." Gumamnya.
Ayana memberanikan masuk. Dalam dekapannya ada beberapa buku yang sengaja dipinjamkan dokter idamannya itu padanya.
Ayana berjalan sedikit cepat menuju salah stau meja lalu meletakkan buku tadi disana.
"Bilang makasihnya gimana ya?" gumamnya.
Dia melihat sticky notes yang ada di meja Alfin. Ayana mengambil satu, lalu menulis ucapan terima kasih pada dokter itu.
Terima kasih bukunya, dok. Saya udah baca, bagus. Hehehe... maaf juga saya minta stickynotesnya satu tanpa bilang dokter Alfin dulu.
Selesai menulis, Ayana meletakkan catatan kecil itu di atas buku.
"Nah, selesai." Ucapnya senang.
"Kamu ngapain?"
Ayana terperanjak. Dia segera berbalik melihat siapa yang baru saja berucap.
"Dokter Alfin? Eh... udah dateng?"
Pria dengan pakaian rapi itu mengernyit.
"Udah. Kamu lagi ngapain disini?"
Ayana bergumam.
"Itu dok, bukunya udah selesai dibaca." Ucap Ayana.
Alfin beroh ria. Alfin membuka pintu lebar-lebar agar yang diluar bisa melihat yang didalam pun sebaliknya. Tujuannya agar tidak terjadi fitnah nantinya. Alfin takut saja kalau ada yang melihat dan berprasangka buruk pada mereka.
Lalu dia berjalan mendekati Ayana.
"Udah dibaca? Suka sama bukunya?"
Ayana tersenyum dan mengangguk.
"Suka. Makasih ya, dok." Ucap Ayana.
Alfin mengangguk. Dia melihat buku di mejanya. Ada sebuah catatan di atasnya.
"Terima kasih bukunya, dok. Saya udah baca, bagus. Hehehe... maaf juga saya minta stickynotesnya satu tanpa bilang dokter Alfin dulu." Alfin membaca catatan itu.
Ayana nyengir karena malu.
"Maaf ya, dok." Katanya.
"Untuk?" tanya Alfin.
"Masuk sini tanpa izin dan ambil sticky notesnya tanpa izin."
Alfin terkekeh.
"Santai aja. Oh iya, gimana sholatnya? Masih banyak yang bolong?"
Ayana mengangguk.
"Masih. Kalau subuh sering bangun telat, padahal udah set alarm. Kalau maghrib pas pulang kerja. Kena macet dan kalau sampe rumah udah keburu isya'. Isya; juga gak sholat karena habis dari rumah langsung tidur karena capek." Ungkap Ayana dengan jujur.
Alfin menghela nafas mendengar penuturan Ayana.
"Gak papa. Lain kali set alarm yang banyak. Terus kalau macet atau masih di jalan pas pulang kerja, berhenti dulu sholat magrib. Kalau gak nutut di jama' sama isya pas sampek rumah. Sampek rumah juga langsung mandi terus sholat biar gak ketiduran. Ngerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of God [END]
Fanfiction[15+] Spesial Islamic Story. Sinetron Indonesia yang dikemas dalam bentuk fanfiction story😌 BTS Jungkook as Alfin Jungkook Mahendra TWICE Nayeon as Ayana Nayeon Andara Semua baik-baik saja hingga badai itu datang dan memporak-porandakan segalanya...