-7-

1K 160 61
                                    

Hijab Fisik Baru Hijab Hati

¤¤•¤¤

"Berapa semuanya?"

"Seratus delapan puluh sembilan ratus, mbak."

Ayana tersenyum lalu menyerahkan dua lembar uang seratus ribuan pada kasir. Setelah mendapatkan belanjaan serta kembaliannya, Ayana keluar dari supermarket.

Ayana menjalankan mobilnya menuju rumah sakit, kebetulan jam istirahat makan siang masih lama.

Ayana memicingkan mata saat melihat dua orang yang berdiri di pinggir jalan. Dia segera meminggirkan mobilnya perlahan, sedikit dekat dengan orang itu lalu Ayana turun dan tersenyum.

"Loh, Ayana?"

"Assalamualaikum, kak. Kakak jemput Salma ya?"

Wanita cantik yang tidak bukan adalah Kakak Alfin itu mengangguk.

"Waalaikumsalam. Iya, Salma baru aja pulang. Salma, salim dulu sama tante Ayana."

Gadis manis itu tersenyum lalu meraih tangan Ayana.

Ayana makin melebarkan senyumnya. Kalau boleh jujur, dia sangat menyukai anak-anak, apalagi yang seperti Salma. Kemarin dia sempat bicara dengan anak itu dan dia sangat pintar dan lucu.

"Hari ini gak kerja? Atau shift kedua?"

Ayana menggeleng.

"Jam istirahat, keluar beli pesanan nenek. Kakak mau pulang? Naik apa? Ay anterin aja gimana?"

"Gausah, Ay. Kakak naik taxi aja. Nanti ngerepotin."

"Gak papa, kak. Ayo, Ay anterin. Gak ngerepotin kok."

Pandangan Ay beralih pada Salma yang juga menatapnya.

"Salma diantar pulang tante mau ya?"

Gadis berseragam TK itu mengangguk semangat.

"Mau!" serunya.

"Nah, Salmanya mau, kak. Ayo, gak papa."

"Yakin? Gak ngerepotin?" tanya Ayu memastikan.

"Yakin pakek banget. Yuk, kak."

Lalu ketiganya memasuki mobil Ayana. Ayu dan Ayana di depan, sedang Salma duduk sendiri di belakang.

"Oh ya, bentar. Kakak tadi beli cemilan."

Ayana meraih kresek yang ada di kursi belakang. Dia mengeluarkan beberapa bungkus biskuit lalu memberikannya pada Salma.

"Ini buat Salma. Suka coklat gak?"

"Ay, duh ngrepotin benerankan?"

"Engga kak. Salma, nih buat Salma."

Salma memandang bundanya sejenak, Ayu mengangguk, memberi kode jika boleh mengambilnya dan senyumnya merekah.

"Makasih, tante."

Ayana tersenyum lalu memposisikan diri lebih nyaman di jok mobil lalu memasang seatbealt

"Rumah kakak dimana?"

"Di Perum Asri Sekali, Blok E No. 19."

Ayana memasang pin pada GPS lalu mulai menjalankan mobilnya.

"Kakak tiap hari antar jemput Salma?" tanya Ayana mencoba memulai pembicaraan.

"Engga, biasanya yang ngater ayahnya. Terus kalau jemput biasanya nyuruh Alfin. Tapi belakangan Alfin repot, lagi ngurus surat-surat buat lanjut S2."

Because of God [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang