Meet Appa
¤¤•¤¤
Lega rasanya, Alfin yang mewakili Viki bicara rasanya sudah bisa menghirup oksigen tanpa tekanan. Rasanya dia kembali ke waktu satu setengah tahun lalu, dimana dengan mantap dia melamar Ayana dan mengatakan ingin menikahinya di depan appanya.
Saat itu Alfin berkeringat dingin dan sekarang pun juga. Kendati yang melamar itu Viki, tapi karena keterbatasan bahasa, Alfin ditunjuk sebagai translater dan dia juga ikut merasakan apa yang mungkin dirasakan sahabatnya.
Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Yunhoo menerima Viki walaupun berat katanya. Alasannya sama seperti dugaan Viki, pria itu tidak ingin anaknya pergi jauh. Namun, mengingat Indonesia dan orang-orang di sekitarnya mampu memberikan dampak positif pada putri bungsunya, Yunhoo mencoba ikhlas.
Masalah pernikahan, ternyata tidak bisa dilaksanakan secepatnya karena Yuri harus lebih dulu mengurus surat kepindahan warganegara. Sebenarnya bisa menikah dengan yang dari lain negara, tapi Viki dam Yuri bilang, mereka tidak ingin ada perjanjian pra nikah. Mereka juga ingin menyiapkan segalanya. Gedung, dekorasi pernikahan, dan banyak lagi. Untuk gaunnya, sudah pasti Bunda melati akan mendisainkan khusus baju pernikahan untuk anak dan menantunya.
Masalah Viki dan Yuri selesai. Sekarang saatnya mereka semua berlibur. Alfin, Ayana, dan Bilal bersama Jimin, Mina, Viki, dan Yuri sekarang tengah menikmati jalanan kota Seoul yang begitu indah dihiasi bunga-bunga sakura yang bermekaran. Indah sekali. Beruntung mereka kesini di musim semi.
"Disini bagus banget. Gua rasanya masih pengen disini," kata Jimmy.
"Iya. Banyak spot fotonya," sahut Viki.
"Tuh, disana bagus. Eh, Ay, Fin. Coba kalian kesana, gua fotoin sama Bilal," kata Viki pada Alfin dan Ayana sambil menunjuk ke bawah sebuah pohon sakura.
Tentu saja Alfin langsung menarik Ayana yang menggendong Bilal. Mereka berpose di bawah pohon sakura. Alfin dan Ayana berdiri bersampingan dengan Bilal dalam gendongan Ayana. Keduanya tersenyum lebar dengan Alfin yang memeluk bahu istrinya.
"Udah mati gaya ini," kata Alfin setelah Viki mengambil beberapa gambar.
"Ganti lo Jim, sama Mina," kata Viki.
"Alhamdulillah. Nanti cetakan sekalian 10R ya, Vik. Terus kasih bingkai kualitas mahal yang warna emas," kata Jimmy.
"Enak aja. Ogah lah! Nanti gua kasih soft file. Lo cetak sendiri," sahut Viki.
"Nglamak banget lo," lanjutnya.
Jimmy hanya terkekeh. "Udah bagus belom gaya gua?" tanyanya.
"Bagus," sahut Viki malas. Dia langsung menjepret beberapa foto Jimmy dan Mina.
"Duh, Mina cantik banget. Gak pantes bersanding sama lo, Jim," kata Viki saat menunjukkan fotonya pada Jimmy dan Mina. Pria itu langsung mendapat jitakan dari Jimmy membuat yang lainnya tertawa.
"Enak aja. Iya, gua gak ganteng. Iya, gua gak tajir. Iya, gua gak tinggi. Gua serba kekurangan. Tapi asal lo tau, Mina sayang dan cinta gua karena Allah, karena iman gua."
Ucapan Jimny membuat Mina tersipu.
"Iya gak, min?" tanya Viki mencoba menggoda Mina. Wanita itu mengangguk sambil tersenyum.
"Iya kak. Cinta karena harta, harta akan habis. Cinta karena rupa, rupa akan berubah karena termakan usia. Tapi cinta karena Allah, Allah pasti kekal," jawab Mina membuat mereka semua terenyuh.
"Mina yakin, gak ada laki-laki yang kaya Jimmy. Dia perhatian, penyayang, sabar, dan selalu ngertiin Mina. Kalau orang lain, Mina gak tau gimana jadinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of God [END]
Fanfiction[15+] Spesial Islamic Story. Sinetron Indonesia yang dikemas dalam bentuk fanfiction story😌 BTS Jungkook as Alfin Jungkook Mahendra TWICE Nayeon as Ayana Nayeon Andara Semua baik-baik saja hingga badai itu datang dan memporak-porandakan segalanya...