-37-

2.6K 201 158
                                    

Permintaan: Sekali Lagi

¤¤•¤¤

Tidak setuju bukan berarti tidak peduli. Hana dan Ayu tetap datang ke pemakaman Pak Agus dan membantu menyiapkan tahlilan selama tujuh hari penuh. Tidak lupa mereka memberikan dukungan moral pada Jane. Bukan dukungan untuk melanjutkan pernikahannya dengan Alfin tentunya, tapi dukungan moral untuk Jane atas kepergian satu-satunya keluarganya.

Selama tujuh hari itu juga nampak Alfin yang semakin tidak karuan. Lebih sering diam dan melamun atau mungkin ke masjid dan tak pulang-pulang. Entah apa yang dia lakukan, mungkin meminta ampun pada Allah karena sudah menyakiti orang yang dia cintai atau meminta jawaban dan jalan keluar atas masalahnya.

"Kak Alfin baru pulang? Udah makan malam?"

Alfin menggeleng pelan mendengar pertanyaan Jane.

"Aku gak laper, Jane. Aku mau tidur aja, aku capek."

Jane mengangguk pelan.

"Ibu sama yang lain udah pulang?" tanya Alfin.

Jane mengangguk lagi. "Sebelum isya pulang, katanya nanti sholat isya di jalan."

Alfin mengangguk kemudian berjalan ke kamar.

"Kak."

Alfin berbalik menatap Jane.

"Ya?"

"Kamu belum makan dari siang. Nanti sakit. Mendingan makan. Laper atau gak laper harus makan biar perutnya keisi. Aku siapin dulu."

Kemudain Jane melenggang ke dapur. Alfin menghembuskan nafas pelan kemudian berjalan ke dapur menyusul Jane.

Sesampainya di dapur dia menatap meja makan yang sudah tersedia nasi beserta lauknya. Sepertinya Jane sudah menyiapkannya sebelum Alfin pulang.

"Aku panasin lauknya dulu."

"Gak usah, Jane. Kamu pasti capek. Gak papa, aku makan yang ada aja."

Kemudian Alfin duduk dan mulai menyantap makanannya sementara Jane hanya diam menatap Alfin yang makan dengan khidmat.

Uhuk! Uhuk!

Alfin tersedak dan Jane langsung mengambilkan pria itu minum.

"Ini minum dulu."

Alfin menegak habis air dalam gelas itu.

"Makasih, Ay."

Jane yang hendak mengambil gelas kosong itu terdiam. Sejenak dia menatap Alfin sebelum kembali pada tujuan awalnya.

"Maksudku, Jane," kata Alfin.

"Gak papa, aku ngerti kok. Kamu pasti lagi mikirin Kak Ayana kan?"

Alfin hanya menunduk.

"Udah coba dihubungi? Kakak gak mau coba jemput?"

Alfin menggeleng. "Aku gak bisa. Itu sama kaya aku minta pisah sama dia. Aku gak bisa."

"Aku gak tau harus gimana. Aku gak bisa lepasin dia dan kamu."

Jane ikut menunduk dan meremas tangannya.

"Maaf," katanya.

"Ini semua karena aku. Kakak jadi susah karena aku. Tapi aku janji ini gak akan lama."

Alfin menatap Jane yang menunduk. Dia melihat air mata di pipinya.

"Jane."

Jane mendongak perlahan menatap Alfin.

Because of God [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang